Jangan Asal Gowes, Ketahui Dulu Tips Bersepeda yang Sehat dan Aman Di Era Pandemi

4 komentar
Bersepeda menjadi salah satu hobi atau olahraga nge-hits saat pandemi ini. Banyak orang berlomba untuk "memamerkan" sepeda atau jarak tempuh yang sudah dilalui. Bahkan saya pernah baca suatu postingan di salah satu media sosial kalau gowesan yang orang-orang saat ini lakukan belum ada apa-apanya dibandingkan dengan seorang lady penjual minuman susu fermentasi. Jelas bedalah ditilik dari tujuannya, kalau lady itu kan jualan yang memang keliling seharian, kalau pesepeda untuk olahraga.


Sebenarnya di saat pandemi begini banyak olahraga yang bisa dilakukan di rumah kayak yoga, aerobik atau senam via aplikasi pertemuan virtual. Dengan alasan bosan di rumah saja dan butuh udara segar, bersepeda bisa jadi alasan untuk berolahraga. Dapat sehatnya juga sambil cuci mata. Hanya saja bersepeda saat pandemi bukan hal yang mudah, ada upaya penyesuaian yang mesti dipatuhi.

Buat para pesepeda jangan asal gowes saja, terutama bagi pesepeda dadakan, ketahui dulu tips bersepeda yang sehat dan aman di era pandemi. Saya mendapatkan masukan yang bagus dari para narasumber soal sepedaan di seminar online bareng komunitas sepeda "Yuk Sepedaan Sehat dan Aman di Era Adaptasi Kebiasaan Baru" yang diselenggarakan oleh Direktorat Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat via zoom meeting (Sabtu, 07112020). 

Seminar online berlangsung lancar mulai dari jam 1 siang yang dipandu oleh host Yosh Aditya. Tidak asing bagi saya melihatnya membawakan suatu acara dengan luwes didepan para partisipan daring. Penampilannya tidak ada beda saat nge-host di atas panggung. Sebagai pembuka, Bapak dr. Riskiyana S. Putra, M.Kes - Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat memberikan kata sambutan tentang adaptasi kebiasaan baru dalam berolahraga. Pastikan selalu update informasi tentang Covid-19, kondisi tubuh sehat dan fit, hindari olahraga yang membutuhkan kontak fisik. Tentunya tetap perhatikan protokol kesehatannya.


Peningkatan penikmat olahraga gowes saat pandemi yang sedang digandrungi bukan hanya di Indonesia saja, tapi juga negara-negara lain. Di China sebanyak 20.000 sepeda dalam tahap produksi dan penjualan, di Amerika Serikat penjualan sepeda listrik VanMoof naik 138% dan di Inggris selama Februari-April naik 184%. Di Jakarta sendiri meningkat 10 kali lipat menjadi 1000% di sejumlah titik. Kendaraan roda dua ini menciptakan sebuah fenomena profit bagi pembuatnya. 

Salah satu faktor pemicu meningkatnya aktivitas bersepeda yaitu salah satu pilihan olahraga bagi yang tak bisa ke gym saat pandemi. Bisa dikatakan bersepeda sebagai perubahan perilaku. Tentunya ini sejalan dengan disiplin protokol kesehatan yang terus diingatkan. Oleh karena itu, sebelum menggoweskan sepeda ke jalanan alangkah baiknya mengetahui seluk beluk tentang bersepeda yang sehat dan aman di era pandemi.

Tips Bersepeda yang Aman Selama Pandemi


Pemaparan ini dijelaskan langsung oleh Azwar Hadi Kusuma - Founder Indonesia Folding Bike Community, sebuah komunitas sepeda lipat yang telah eksis sejak tahun 2017. Sebelum pandemi, komunitas ini rutin menggelar jambore nasional sepeda tiap tahun. Tapi kondisi sekarang mengalihkan kegiatan tersebut secara virtual dengan cara menggunakan aplikasi khusus sepeda. Jadi, nggak perlu bersepeda ramai-ramai, jomblo eh maksudnya sendirian pun bisa tetep gowes. Memang sebaiknya jika ingin melakukan sesuatu butuh perencanaan dari sebelum, sewaktu dan sesudah. Bersepeda pun begitu. 

Persiapan Sebelum Bersepeda 

Ini penting dilakukan karena sebagai bekal bersepeda, perhatikan hal-hal berikut : 
  • Pastikan kondisi tubuh sehat dan bugar
  • Rencanakan rute gowes yang aman dan nggak terlalu ramai
  • Atur waktu bersepeda
  • Gunakan pakaian yang lebih tertutup
  • Siapkan keamanan perlengkapan sepeda
  • Siapkan masker cadangan, hand sanitizer, air minum menggunakan botol bertutup

Hal Penting Sewaktu Bersepeda

  • Usahakan gowes mandiri atau kelompok kecil maksimal 5 orang
  • Gunakan helm, kacamata dan masker
  • Menjaga jarak depan, belakang dan samping. Minimal jarak 2m. Posisinya juga zig-zag
  • Lakukan olahraga intensitas ringan - sedang 
  • Patuhi rambu-rambu lalu lintas
  • Hindari sosialisasi, istirahat, makan dan minum bareng

Setelah Bersepeda

Ini juga nggak kalah penting, kadang suka lupa karena kecapaian. 
  • Hindari kontak fisik dengan orang rumah
  • Lepas masker, kacamata, sarung tangan, sepatu, helm, topi di luar rumah
  • Semprot disinfektan helm, sepeda, kacamata, sepatu
  • Segara mandi dan ganti baju. Lebih bersih dan sehat pakai produk perawatan kulit yang tepat. 

Penting diketahui bagi pesepeda

Tetap Prima Selama Bersepeda


Penjelasan ini dipaparkan oleh Poetoet Soedarjanto - Ketua Bike to Work Indonesia. Konsep awalnya dari penyuka mountain bike (sepeda gunung) di Jakarta, maka lahirlah Komunitas Pekerja Bersepeda. "Sebenarnya komunitas ini bukan hanya bagi karyawan yang bekerja menggunakan sepeda, tapi buat siapa saja yang beraktivitas dan mengutamakan sepeda sebagai alat mobilitas. Maka konsepnya jadi berubah," jelas Pak Poetoet diawal pengenalan.

Sehat saja nggak cukup guys, tapi harus bugar juga. Maksudnya tuh agar bisa mencapai hasil maksimal dari apapun yang kita kerjakan. Kebugaran bisa diperoleh dari bersepeda. Mulai dari jarak yang deket-deket aja dulu, jangan langsung gowes ke Yogyakarta juga. Malah gempor betis nanti. Satu hal yang pasti kondisi harus tetap prima terus dengan mengatur diri sendiri dengan baik. Usahakan ada atau tidak ada fasilitas bersepeda, ya #AyoBersepeda, di pinggir jalan protokol ibukota sudah banyak penyewaan sepeda.

Ada 3 hal yang disampaikan Pak Poetoet mengenai bersepeda yang aman dan sehat yakni kenali sepeda, kenali diri dan kenali lingkungan. Tak kenal maka tak sayang kan.

Kenali Sepeda
Masa punya barang sendiri nggak mau kenalan sih. Ketahui bagian-bagian sepeda yang dimiliki. Letak rem ada di mana, rodanya ukuran berapa, joknya nyaman  atau nggak saat diduduki, atau berapa maksimal bobot yang bisa dibebani oleh sepeda. 

Kenali Diri
Perhatikan diri sendiri sebelum memutuskan untuk gowes biar tahu batasannya. Apa punya penyakit serius atau nggak? Bahaya kan kalau ada sakit jantung atau paru-paru. Bukannya sehat yang didapat, malah ambruk badan. Ada baiknya konsultasi dulu ke dokter. 

Kenali Lingkungan
Kalau masih di area dekat rumah masih bisa diketahui medannya. Namun kalau bersepedanya jarak jauh mesti tahu kondisi lingkungan yang bakal dilalui. Misalnya pemilihan rutenya ada tanjakan atau turunan curam, jarak tempuhnya, jalanannya berlubang atau mulus aspal, area padat atau rawan kriminalitas. 

Jangan lupa perhatikan tempat-tempat penting seperti kantor polisi, puskesmas atau rumah sakit, bahkan bengkel. Kira-kira gambaran lingkungan tersebut yang ideal untuk bersepeda.

Bersepeda itu butuh asupan cairan lebih banyak dari biasanya supaya nggak dehidrasi. Maka disarankan 10-20 menit sebelum gowes minum air sebanyak 150-300 ml, jangan menunggu haus untuk minum, mengkonsumsi air satu setengah kali lebih banyak dari cairan tubuh yang keluar menjadi keringat, serta perkiraan kebutuhan air 1 jam bersepeda = 500-700 ml.

Ingat ya melakukan kegiatan apapun di luar rumah, termasuk bersepeda tetap patuhi protokol kesehatan 3M. Jangan sampai tertular atau menularkan virus Corona. Dijaga kesehatan diri dengan pola makan yang baik, minum multivitamin, pakai masker 3 lapis jangan paki buff karena bahannya tipis maka tidak disarankan. Saya jadi tahu lebih banyak tips bersepeda yang sehat dan aman di era pandemi. Bersepeda sebuah solusi tanpa polusi. 

***

4 komentar

  1. Nice post mb. Kebetulan saya baru menekuni gowes nih. Duh saya agak kurang minumnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semoga bermanfaat ya buat hobi olahraga gowesnya. Tambah lagi asupan cairannya biar ga dehidrasi.

      Hapus
  2. Tipsnya sangat bermanfaat, terima kasih banyak.

    Hati2 juga saat bermasker ketika berolahraga, butuh banyak asupan oksigen yang terhirup malah karbon diokasida.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul kak, makanya ketahui tips bersepeda yg aman dulu sebelum melakukan gowes, masker jadi faktor utama juga.

      Hapus