Diabetes Melitus Melirik Kesehatan Anak Usia Dini

1 komentar
Diabetes masih menjadi penyakit tidak menular yang mengerikan bagi kesehatan manusia. Tidak hanya menyerang pada orang dewasa, melainkan pada anak-anak juga. Dulu, penyakit diabetes dialami orang saat lanjut usia, tapi kini usia muda bisa menjadi sasaran penyakit tidak menular ini yang termasuk 10 penyebab kematian utama di Indonesia. 

Dalam rangka Hari Diabetes Sedunia yang jatuh pada tanggal 15 November 2019, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia mengadakan seminar dengan tema "Lindungi Keluarga Dari Diabetes", bertempat di Ruang Siwabessy, Gedung Prof. Sujudi Lantai 2, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Dihadiri oleh para undangan dari praktis kesehatan dan blogger.

diabetes melitus tipe satu
Hentikan mata rantai diabetes pada keluarga

Generasi Muda Rentan Terkena Penyakit Tidak Menular (Diabetes)


Saya jadi teringat berita seorang anak bernama Arya Permana yang mengalami bobot badan berlebih atau obesitas seberat  kurang lebih 192 Kg. Kelebihan berat badannya disebabkan oleh kebiasaan mengkonsumi asupan yang mengandung tinggi gula, karbohidrat dan lemak. Ditambah ia kurang aktif bergerak atau olahraga. Padahal saat itu ia berusia 13 tahun, di mana idealnya berat badan usia segitu sekitar 46 kg.

Melihat kasus di atas bisa mengarah penyakit diabetes melitus pada anak. Dr. Cut Putri Arianie selaku Direktur P2PTM Kemenkes RI, mengingatkan bahwa rentang usia 10-14 tahun rentan terkena  penyakit tidak menular. Demografi yang ditunjukkan juga menggambarkan bahwa adanya era transisi dari penyakit menular ke penyakit tidak menular lebih banyak dialami. Anak muda mestinya masih aktif bekerja dan berproduktivitas, bukannya mudah terkena penyakit. 

cegah diabetes pada anak
Dr. Cut Putri Arianie

Faktor risiko adanya penyakit tidak menular bisa diklasifikasikan dari usia, jenis kelamin, genetik, dan ras tertentu. Jika sudah diketahui punya potensi terkena penyakit diabetes, maka segeralah melakukan pencegahan pradiabetes. Bisa lakukan beberapa hal dari peraturan INPRES No.1 2007 seperti peningkatan aktifitas fisik, peningkatan perilaku hidup sehat atau peningkatan edukasi hidup sehat. 

Kesehatan merupakan modal dasar kehidupan agar bisa berproduktivitas. Jangan cuma omong doang mau car free day, jogging, yoga berenang tapi implementasinya enggak ada. Cukup lakukan kegiatan olahraga 30 menit/hari yang setara dengan 10.000 langkah dan hindari faktor risiko per diabetes.

Diabetes Melitus Melirik Kesehatan Anak


diabetes melitus pada anak
Prof. dr. Jose RL Batubara, PhD, SpA (K)

Diabetes Melitus Tipe 1 (DM 1) paling sering terjadi pada anak dan remaja. Merupakan jenis penyakit kronis yang gejalanya tidak muncul secara tiba-tiba. Bisa terjadi pada usia anak 5 tahun,  sedangkan pada orang dewasa termasuk ke dalam Diabetes Melitus Tipe 2. 

Prof. dr. Jose RL Batubara, PhD, SpA (K) -Divisi Endokrinologi Anak, FKUI RSCM menjelaskan tentang Diabetes Melitus Tipe 1 bisa terjadi karena berkurang atau tidak adanya produksi insulin dalam tubuh, maka akibatnya sel-sel yang memproduksi insulin dirusak oleh sel-sel imun dan membutuhkan asupan insulin seumur hidupnya. Sedangkan pada orang dewasa (DM 2) bisa diberikan obat atau insulin.

Gejala Diabetes Melitus Tipe 1 antara lain : 

- Sering kencing.
- Sering haus.
- Berat badan menurun.
- Sering lapar
- Gampang lelah.
- Pandangan kabur.
- Kaki kesemutan.
-  Luka susah sembuh.

Penting sekali mengenal diabetes melitus sejak dini, supaya tidak jatuh dalam kondisi Ketoasidosis diabetikum (KAD), yang artinya sebuah komplikasi diabetes mematikan yang disebabkan oleh tingginya asam darah tubuh (keton). Saat tubuh kurang insulin, maka tubuh tidak memproduksi glukosa dan sebagai gantinya dengan lemak. Proses tersebut menghasilkan senyawa yang bersifat asam banyak sehingga membahayakan bagi tubuh.

Diabetes Melitus Tipe 1 membutuhkan insulin seumur hidup. Jika tidak dapat, maka berakibat berbagai komplikasi. 

Beberapa masalah jika tidak mendapatkan insulin 

Pemberian insulin pada Diabetes Melitus Tipe 1 diberikan dengan cara suntikan. Dengan ketentuan anak sudah diberikan edukasi tentang cara menyuntik insulin yang benar dari dokter. Pemberian suntikan ada 3 cara yaitu Split Mixed (konvensional), Basal Bolus, dan pompa insulin. Pada DM Tipe 1 atau diabetes pada anak diberikan secara konvensional, diberikan tiap dua kali sehari (sebelum makan pagi dan makan malam). Adanya campuran insulin kerja pendek dan kerja menengah.

Bagaimana upaya promosi dan pencegahan bagi individu dalam upaya pencegahan diabetes dalam keluarga? dr. Fatimah Eliana Taufik, Sp.PD, KEMD - Dokter Penyakit Dalam Konsultan Endokrinologi menjabarkan upaya promotif atau peningkatan kesehatan pada tiap individu. Promosinya adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatannya.

Masyarakat harus mampu : 
  • Mampu mengenal dan mewujudkan aspirasinya dan kebutuhannya
  • Mengubah atau mengatasi lingkungannya

Tujuannya untuk mencapai derajat kesehatan yang sempurna, baik fisik, mental dan sosial.

dr. Fatimah Eliana Taufik, Sp.PD, KEMD 

Pencegahan diabetes pada anak sebenarnya bisa dilihat dari status gizinya. Dr. Suharyati, SKM, MKM, RD - PERSAGI mengatakan bahwa status gizi anak mesti diperhatikan dengan gaya hidup sehat dan gizi seimbang. Makanan gizi seimbang yang mengandung zat makro dan mikro, ada karbohidrat, protein, lemak, mineral dan vitamin. Pernah lihat gambar tumpeng gizi seimbang kan? Nah, itulah gambaran porsi makan kita tiap kali konsumsi. Pastikan juga kalau makan di restoran harus tahu kalau sudah lolos sertifikasi atau belum dengan aplikasi GERMAS PAS

Ingat pesan gizi seimbang yang dr. Suharyati sampaikan yaitu syukuri dan makan aneka ragam makanan,  banyak makan sayur dan buah, biasakan makan lauk pauk yang mengandung protein tinggi, batasi makanan manis, asin dan berlemak, biasakan sarapan, minum air putih yang banyak, cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, baca kemasan label  pada kemasan pangan, lakukan aktivitas fisik dan pertahankan berat badan.

Sebenarnya porsi makan gula pada anak tidak boleh dikurangi karena ia masih memerlukan banyak tenaga dan berenergi supaya tetap dapat aktif. Energi tersebut didapatkan dari gula dalam tubuh yang dikelola secara baik sehingga menghasilkan energi. Pads anak yang terkena diabetes memang tidak dianjurkan makan makanan yang mengandung tinggi gula. 

cegah diabetes pada anak
BCC Squad yang hadir di seminar
Hari Diabetes Sedunia 2019

Selain konsumsi makanan sehat, dr. Michael  Triangto , Sp. KO menjelaskan tentang Kiat dan Teknik Peningkatan Aktivitas Fisik di Tingkat Individu dan Keluarga. Salah satunya dengan olahraga yang bisa diambil manfaatnya, yaitu olahraga yang tepat akan meningkatkan kepekaan terhadap insulin dan insulin yang optimal dapat mengurangi penimbunan lemak. Makanya kalau anak enggak bisa diam biarin aja ya mom, anggap saja dia sedang olahraga. 

Kesimpulannya adalah penyakit tidak menular makin terus merajalela. Diabetes mulai melirik kesehatan anak jika orang tua tidak memperhatikan asupan makanan serta aktifitas fisiknya. Diabetes pada anak bisa dicegah dengan cara mengontrol asupan makanan yang mengandung gula. Pastinya lakukan gaya hidup dengan CERDIK.


***

1 komentar

  1. artikelnya menarik jika membutuhkan referensi bisa klik di sini http://news.unair.ac.id/tag/diabetes-mellitus/

    BalasHapus