Sejak masa pandemi penggunaan wifi rumah lebih dinikmati banyak orang. Dibandingkan dengan menggunakan kuota, wifi jauh lebih hemat. Apalagi bisa digunakan untuk beberapa gawai. Komunikasi tetap lancar lewat handphone, pekerjaan beres dengan PC, anak anteng nonton Cocomelon di tablet dan nonton drama Korea atau festival film pakai laptop.
Bicara soal festival film, sebenarnya sejak dari bulan Oktober sudah diadakan. Kebetulan saya hadir di Festival Film Internasional Madani dan Jakarta Film Week 2022. Kedua festival film tersebut diramaikan oleh pecinta film yang berbondong - bondong ke bioskop. Bahkan rela antri untuk dapatkan tiket beberapa jam sebelum jadwal film tayang. Saya saja enggak dapat tiket film Mencuri Raden Saleh di JFF, padahal belinya online *curhat dikit.
Ternyata festival film enggak berhenti di bulan Libra saja, masih berlanjut sampai bulan Scorpio alias November ini. Ada beberapa festival film yang diadakan antara lain 100% Manusia dari tanggal 28 Oktober-12 November, Japanese Film Festival dari tanggal 3-6 November, Festival Film Bandung (FFB) tanggal 9 November, Festival Film Indonesia (FFI) tanggal 22 November 2022, Jogja-NETPAC Asian Film Fest dari tanggal 26 November-3 Desember. Padat ya jadwal festival film tahun ini.
Namun sayangnya, saya absen datang ke beberapa festival film November yang sudah berlangsung. Saya cuma pantau saja lewat media sosial dan baca artikel dari beberapa teman penulis yang hadir ke acara itu. Lagipula saya punya aktivitas November lain yang akan saya gunakan untuk jalan-jalan ke luar kota. Kalau kata anak zaman now healing dulu.
Meskipun enggak bisa hadir ke lokasi, saya masih bisa nonton film-film festival secara daring. Film di 100% Manusia masih bisa ditonton melalui festivalscope.com. Tentunya biar pas nontonnya enggak buffering, saya menggunakan wifi rumah dari IndiHome yang lancar jaringannya. Padahal di rumah saya pakai 3 handphone dan 1 laptop, tapi sinyalnya enggak berebutan lho. Provider internet yang termasuk ke dalam Telkom Group jadikan aktivitas November ku tanpa batas.
Film berjudul "Lola" jadi pilihan tontonan saya di 100% Manusia. Film berbahasa Prancis ini mengisahkan seorang anak transgender berusia 18 tahun yang berduka sepeninggalan ibunya. Ia sudah diusir dari rumah sejak kecil. Ayahnya menentang keinginan Lola untuk operasi, padahal ibunya sudah menyiapkan uang untuk itu karena mendukung keinginan anak laki-laki satu-satunya. Film yang menggambarkan keinginan manusia bebas menentukan jati dirinya. Memang pas ditampilkan di ajang festival film 100% Manusia yang berfokus pada tema hak asasi manusia yang mencakup isu gender, keragaman, dan minoritas.
Pemeran Lola dibintangi oleh Mya Bollaers yang aktingnya patut dikasih 2 jempol. Kalau diperhatikan seksama, wajahnya memang cocok memerankan pria atau wanita. Selama durasi 1 jam 30 menit film tayang, ekspresi wajah kaku tanpa senyumnya konsisten. Ini menunjukkan bahwa ada sesuatu yang belum selesai pada dirinya, ketidaknyamanan antara fisik dan batinnya. Pergulatan situasi yang dihadapi Lola terjadi juga pada banyak orang di dunia.
Masih ada beberapa film yang belum saya tonton di 100% Manusia. Harus saya kebut nih karena hanya sampai tanggal 12 November 2022. Biar saya enggak gabut-gabut banget lebih baik ciptakan aktivitas seru seperti nonton film yang berkualitas. Tentunya dengan memanfaatkan wifi rumah dong. Bagaimana aktivitas November teman-teman nih? Coba dong ceritakan di kolom komentar ya, biar saling berbagi kegiatan seru lainnya.
***
Tidak ada komentar