Paket Lengkap Membangun Personal Branding

3 komentar
Personal branding it is not about you. 
It's about your putting stamp on the value deliver to others
William Arruda - Personal Branding Guru

Di era media sosial banyak orang yang ingin menonjolkan dirinya sebagai apa atau siapa. Namun kadang suka salah jalan dan sasaran. Memang media sosial itu tempatnya pamer diri, cuma jangan sampai lupa dengan jati diri. Sebelum terjun langsung ke dunia digital, alangkah baiknya mengenal diri sendiri dulu. Maka dari itu membangun personal branding itu penting agar kita mudah dikenal orang. 

Membangun personal branding


Sabtu mendung itu ojek online saya melaju ke Louis Cafe, Depok. Meskipun jalanan lumayan macet menuju Margonda Raya, motor yang saya tumpangi bergerak lincah. Enggak sampai 15 menit, saya tiba di cafe yang bernuansa putih dan banyak bangku ukir. Sempat ragu saat masuk ke dalam cafe karena nggak tahu yang mana penyelenggara acara.

Setelah berani nanya dengan beberapa wanita yang sedang asyik ngobrol, ternyata mereka termasuk pesertanya juga. Lalu, saya disambut oleh wanita berambut dan berbaju hijau, yang ternyata dia adalah salah satu pembicaranya. Setelah mengisi daftar hadir, sambil menunggu peserta lain yang belum datang saya berkenalan dengan mbak Rivie, mba Reni Ignasia, mba Ermin. Akhirnya peserta lainnya mulai berdatangan, setelah terjebak macet di jalan.

Malam Minggu saya diisi dengan ilmu dan masukan yang bermanfaat soal Personal Develpoment yang menjadi topik acara. Di mana pemaparan personal branding oleh Zata Ligouw, soal fashion atau style dengan Shendy Amanda dan the power of makeup dari Siska Saragih. Wow, ini benar-benar paket lengkap membangun personal branding. Nanti saya bahas satu-satu ya.  Sabar 😄. 

Arti personal branding
Dari kiri-kanan : Siska Saragih, Shendy Amanda, Zata Ligouw 

Arti Personal Branding

Mungkin sering mendengar istilah ini di kalangan content creator. Namun, ada yang paham nggak sih? Bagi yang belum paham artinya, menurut Farco Siswiyanto Raharjo seorang penulis buku The Master Book of Personal Branding - Seni Membangun Merek Diri dengan Teknik Bicara, personal branding  atau disebut juga "merek diri" adalah reputasi yang melekat pada diri manusia atau pembentukan proses persepsi masyarakat terhadap aspek-aspek yang dimiliki seseorang. 

Personal branding sama dong kayak panjat sosial (pansos)? Oh tentu tidak Rosalinda, jauh banget bedanya. Menurut Zata Ligouw, personal branding itu berusaha untuk membedakan diri dengan orang lain, "ngejual diri" tapi sesuai dengan value kita. Misalnya saya ingin jadi travel blogger , maka saya harus sering posting tentang jalan-jalan,destinasi wisata yang menarik atau info tiket murah. Pengen deh suatu saat bisa berkunjung ke tempat wisata Madura  sambil lihat karapan sapi. Seru kali ya.

Biasanya orang yang serius membangun personal branding dalam waktu 3 atau 6 bulan pertama kelihatan hasilnya dari keahlian yang meningkat secara sadar enggak sadar. Mbak Zata juga pernah mengalami momen yang nggak mengenakkan waktu jadi pembicara di depan 500an orang di suatu acara. Dia jadi nggak percaya diri karena belum mengetahui value yang ada dalam dirinya. 

Personal branding yang tepat akan membawa kita pada peningkatan keahlian (skills), peningkatan kepercayaan diri, pekerjaan yang kita inginkan, peningkatan penjualan & karir, kesempatan kolaborasi, menjadi narasumber dan peningkatan kualitas hidup. Wah, banyak banget kan manfaat membangun personal branding. Semua dilahap dalam satu personal, yaitu diri kita sendiri. 

Mengenal personal branding
Bertabur hadiah. Lumayan dapat toples kue cantik 

Tahapan Personal Branding

Membangun personal branding itu nggak instan, butuh waktu juga. Tergantung bagaimana progres diri untuk membentuk persepsi orang. Nah, ada tahapannya nih yang mesti diikuti : 
  • MINDSET
Hal pertama yang diatur dalam membangun personal branding itu mindset-nya, cara berpikirnya. Kalau masih ragu-ragu untuk menonjolkan siapa diri kita, artinya belum siap membangun personal branding. Intinya, saat ingin melakukan itu harus memiliki pikiran yang berkembang (growth mindset). 
  • CANVAS
Kita ingin dikenal sebagai siapa atau apa sih? Misalnya saja ingin dikenal sebagai travel blogger atau sosialita yang suka beli barang branded. Tapi ternyata, hal yang berhubungan dengan itu belum digali banget, belum diperdalam bidang itu. Bisa-bisa dalam 3 bulan ke depan, ganti judul jadi DJ. Oleh karena itu, pastikan lagi diri ini maunya dikenal sebagai siapa atau apa. Biar abadi branding-nya. 
  • AUTHENTIC
Ini berkaitan dengan penampilan. Bagaimana caranya membangun personal branding, tapi juga sesuai dengan gaya kita sendiri. Menyesuaikan diri dengan kondisi yang sedang dihadapi. Misalnya datang ke acara kementerian, busananya mesti formal, pakai blazer, celana bahan atau high heels. Disesuaikan saja dengan personal branding yang kita sedang bangun.

  • DIGITAL 
Setelah melewati poin-poin di atas dengan stabil, baru pindahkan ke digital. Media sosial lah tempat yang tepat untuk membangun personal branding secara digital. Perkenalkan branding yang kita punya kepada followers. Sebenarnya boleh saja ikutan yang sedang viral di dunia maya, namun tetap sesuai dengan diri kita. 

Mengenal personal branding
Goodiebag yang bisa dibawa pulang 

Personal Branding Lewat Fashion 

Penampilan itu penting untuk membangun personal branding. Karena pada 3 detik pertama orang bisa langsung menilai diri kita, ibaratnya berikan kesan pertama yang begitu berharga. Kalau kata Helmi Yahya, tidak ada kesempatan kedua untuk kesan pertama. Masalahnya, kebanyakan orang saat pertama kali melihat penampilan seseorang langsung menghakimi dengan penilaian kurang baik dan itu tertancap dalam ingatan. Makanya pengetahuan soal fashion harus dimiliki juga. 

"Semua orang itu cantik, cakep. Siapa yang mau menghargai diri kalau bukan kita sendiri," ucap Shendy Amanda. Bener banget sih. Personal branding bisa dilihat dari outfit of the day (OOTD) yang dipakai karena karakternya terlihat juga. Ada yang suka berpakaian a la sporty, feminine, formal, casual atau dress. Coba deh refleksikan diri lebih condong ke arah gaya fashion yang mana. Kalau saya sih lebih ke casual ya. 

Jangan sampai salah pilih atau maksa memakai OOTD. Jadi kesannya nggak nyambung sama personal branding kita. Pemilihan warna juga sama, pilih warna yang netral, kalau pun warna favoritnya yang cerah-cerah, tinggal dipadupadankan aja. Minimal punya warna busana putih, coklat, abu-abu, hitam, atau warna pastel. Mau harga bajunya mahal atau murah, yang penting bisa mix and match jadi kece badai penampilan.

Personal Branding Dari Make Up

Membangun personal branding berkaitan juga sama make up. Mba Siska Saragih pernah punya pengalaman nggak mengenakkan karena hadir sebagai narasumber tanpa make up. Dan itu bikin dia malu dong. Sejak itu ia belajar dandan. Karena kita masih tinggal di negeri wakanda (kalau anak Twitter bilang) yang mengutamakan polesan wajah karena semua mata melihat wajah duluan. 

Di sisi lain, make up bagus untuk kesehatan mental, antara lain : 

  • Membantu kecemasan dan depresi
  • Mengontrol pikiran yang mengganggu & berlebihan
  • Mengasah kreativitas
  • Meningkatkan mood & ekspresi diri

Manfaat personal branding
Seru ngumpul bareng gini 

Betapa pentingnya dandan dalam membangun personal branding, the power of make up. Nggak perlu jago berdandan, tapi usahakan bisa. Bagaimana cara memakai pelembab, memakai cushion, maskara, lipstik, pensil  alis, eye shadow, blush on, dll. Minimal punya perintilan make up itu. 

Nah, itulah paket lengkap untuk membangun personal branding. Semuanya saling terkait satu sama lain dan menempel pada diri seseorang. Personal branding sejatinya dibentuk karena persepsi atau penilaian orang terhadap pembawaan kita. Maka dari itu, tetap jaga sikap dan positif dalam berpikir juga bertindak. Kira-kira kamu sudah dapat "merek diri"  versimu belum? Coba dong bagikan di kolom komentar dan bagi yang belum terus berusaha ya. 


***

3 komentar

  1. Acara nya bavus bangett, pas nihh buat aku baca dan nambah pengetahuan 🥰

    BalasHapus
  2. Dari awal membuat blog, aku memang fokus Ama 1 tujuan mba, membentuk personal branding sebagai travel blogger yang suka mencoba hal2 ekstreme 😁. Travel bloggernya mungkin sudah melekat, tapi hal2 ekstreme yg dicoba ini yg blm banyak 😅. Pelan2, karena aku tau itu juga ga mudah dan butuh modal pastinya.

    Personal branding dari pakaian dan makeup, aku sendiri ga terlalu jago dalam bidang fashion dan makeup. Tapi berusaha untuk selalu tampil bersih, ga malu2in. Setidaknya kalopun males mandi, tapi jgn sampai orang lain tahu kita belum mandi 😁. Artinya memang hrs bisa tampil bersih dan rapi kapanpun dimanapun

    BalasHapus