Sering kali pekerjaan rumah tangga diperuntukkan kepada kaum ibu atau perempuan. Mereka dijadikan “pekerja” di rumah sendiri tanpa bayaran. Padahal jika merujuk pada kesetaraan gender, tiap pekerjaan bisa dilakukan oleh siapa saja, baik laki-laki atau suami, istri atau perempuan. Bayangkan jika tiap kegiatan rumah tangga dihitung dengan upah. Berapa jumlah yang harus dibayarkan? Pastinya gaji bulanan karyawan biasa belum cukup terpenuhi.
Selama saya berumah tangga semua pekerjaan rumah saya lakukan berdua dengan suami (non ART). Namun lebih banyak saya kontribusinya karena tidak bekerja di luar seperti suami. Rutinitas sehari-hari saya kerjakan sebisanya saja, seperti menyuci baju, memasak, membereskan rumah, menyuci piring, karena saya masih punya anak bayi. Jadi, jika ada pekerjaan rumah yang saya tidak lakukan, tinggal limpahkan saja ke suami. Untungnya dia mau mengerjakan. Ternyata semua kegiatan domestik atau pekerjaan rumah yang saya lakukan tiap hari merupakan pekerjaan perawatan. Apa itu artinya? Simak yuk penjelasannya.
Perkenalan ILO
Saya tahu ILO (International Labour Organization) sejak zaman sekolah dulu karena sering menghapalkan nama-nama organisasi dunia. Ditambah saat May Day tiap tahun pasti ILO disebut terus oleh para buruh yang berdemo. Berkat ikut pelatihan dan workshop bersama International Labour Organization (ILO) dan VosFoyer di Mandarin Hotel, Jakarta dari tanggal 29-30 Januari 2024, saya jadi lebih mengenal tentang ILO.
Jam 9 pagi saya dan teman-teman content creator lainnya sudah siap di bangku masing-masing mendengarkan pemaparan dari Ibu Dyah Retno Sudarto (Reti) – National Project Officer – Communication and External Relations Care Economy Project ILO Indonesia dan Ibu Early Dewi Nuriana – National Project Coordinator Care Economy Project ILO Indonesia yang menjelaskan tentang Boosting Care Economy Awareness In Indonesia.
International Labour Organization (ILO) / Organisasi Perburuhan Internasional adalah badan atau lembaga Perserikatan Bangsa-Bangsa yang berupaya mendorong terciptanya peluang bagi perempuan dan laki-laki untuk memperoleh pekerjaan yang layak dan produktif secara bebas, adil, aman dan bermartabat. Berdiri pada tahun 1919 setelah Perang Dunia 1 yang mempunyai visi perdamaian yang universal dan abadi hanya bisa tercapai berdasarkan keadilan sosial, lalu ILO menjadi lembaga khusus PBB tahun 1946.
ILO satu-satunya lembaga PBB yang berbentuk Tripartite (Pemerintah-Pengusaha-Pekerja). Terdiri dari 187 negara anggota dan memiliki mandat untuk menyusun Standar-standar Ketenagakerjaan Internasional, membuat kebijakan dan program untuk mempromosikan kerja layak untuk semua perempuan dan laki-laki (Decent Work for All Women and Men). Mitra-mitra ILO di Indonesia antara lain dari Kementrian Tenaga Kerja, Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) dan Serikat Buruh atau Pekerja.
|
Ibu Dyah Retno Sudarto (Reti) |
Ibu Dyah Retno Sudarto (Reti) menyampaikan bahwa ada 3 prioritas dari Program Pekerjaan Layak Nasional untuk Indonesia (2020-2025) yaitu
- Dialog Social Efektif yang mempromosikan usaha yang berkelanjutan dan kesejahteraan pekerja.
- Pencipataan lapangan kerja dan ketenagakerjaan kaum muda.
- Meningkatkan perlindungan bagi kelompok pekerja yang rentan.
Jadi, apa pun jenis pekerjaannya ILO mendukung kelayakan kerja untuk semua orang. Termasuk pekerjaan perawatan yang masih dianggap gratis, padahal bisa jadi lahan bisnis. Ini menarik sekali untuk dibahas karena pekerjaan perawatan mayoritas dilakukan oleh kaum ibu atau perempuan.
Arti Pekerjaan Perawatan
Pikiran dan wawasan saya jadi terbuka mengenai pekerjaan perawatan. Saya kira itu hanya tugas perawat atau suster saja di rumah sakit, ternyata bukan. Pekerjaan perawatan adalah kegiatan atau tugas perawatan personal baik secara langsung dan tidak langsung, misalnya tugas atau pekerjaan rumah.
Bisa dibayar maupun tidak berbayar. Pekerjaan perawatan yang tidak dibayar diberikan tanpa imbalan uang oleh pengasuh yang tidak dibayar. Pada tahun 2013, standar statistik ketenagakerjaan yang terkenal menetapkan bahwa perawatan yang tidak dibayar disebut pekerjaan.
Mahluk yang lebih aware soal isu perawatan atau pengasuhan adalah perempuan. Bahkan pekerjaan perawatan yang paling dikenali adalah merawat atau mengurus anak yang biasa dikerjakan oleh ibu atau perempuan. Padahal itu bisa dikerjakan juga oleh kaum pria arau suami karena saling bekerja sama mengurus rumah tangga.
Siapa saja pelaku pekerjaan perawatan? Ada di berbagai sektor :
- Pekerja di sektor perawatan.
- Pekerja bidang kesehatan dan pekerjaan sosial (perawat, pekerja perawatan pribadi, kader).
- Pendidikan (guru, pekerja Day Care, guru PAUD).
- Pekerja perawatan di sektor lain (tim medis, di sektor lain).
- Pekerja rumah tangga (di dalam dan untuk rumah tangga menurut C189).
Pekerjaan perawatan berbayar merupakan sumber penting ketenagakerjaan, khususnya perempuan. Jika dihitung secara proporsi di dunia, sebanyak 3,8% dibandingkan pria 1% dan Asia Pacific 2,9% perempuan dan 1,3% pria. Di Indonesia, tenaga perawatan mewakili lebih dari 8% dari total yang diperkerjakan, sekitar 12 juta pekerja dan paling banyak berada di sektor pendidikan sebanyak 4,1%. Jadi, pekerjaan perawatan didominasi oleh perempuan dan bisa menghasilkan uang.
Kerangka 5R ILO dalam Ekonomi Perawatan di Dunia Kerja
Agar kelayakan kerja berdampak juga pada kelayakan ekonomi, maka ILO membuat kerangka (framework) 5R. Dari kerangka ini menghasilkan kebijakan-kebijakan perawatan untuk mencapai kesetaraan gender di dalam dunia kerja. Penjelasan tentang 5R disampaikan oleh Ibu Early Dewi Nuriana – National Project Coordinator Care Economy Project ILO Indonesia.
|
Ibu Early Dewi Nuriana |
Kebijakan perawatan bertujuan untuk : mengakui (recognize), mengurangi (reduce) dan redistribusi (redistribute) pekerjaan perawatan tak berbayar yang melingkupi perlindungan kehamilan, cuti berbayar untuk ayah, cuti orang tua dan pengasuh lainnya, layanan perawatan dan pendidikan anak usia dini, serta layanan jangka panjang, penghargaan (reward) bagi pekerja perawatan dan keterwakilan (representative). Kerangka 5R ini dapat dimulai dari lingkungan keluarga.
Recognize
Belum banyak yang paham kalau pekerjaan perawatan itu termasuk bekerja juga yang mesti dibayar karena menggunakan energi dan keterampilan juga. Sebanyak 95,3% pekerjaan rumah paling banyak dilakukan, tapi paling rendah dikenali sebagai pekerjaan perawatan sebanyak 70%. Oleh karena itu, pekerjaan perawatan harus dikenali sebagai aktivitas bernilai produktif untuk mencapai kesejahteraan psikologis, fisik dan sosial untuk menghindari konflik.
Reduce (Pengurangan)
Mengurangi beban ganda perempuan dalam tugas perawatan melalui pelibatan setara dari pihak yang berkepentingan. Ini artinya tugas yang biasa dilakukan oleh perempuan bisa dibagikan kepada pria. Misalnya jika seorang ibu sudah memberikan ASI untuk bayinya, maka ayah dapat melakukan pekerjaan rumah lainnya seperti mencuci baju atau memasak.
Dengan demikian tidak ada yang terbebani oleh kegiatan di rumah. 66,2% perempuan biasa meninggalkan penghasilannya untuk melakukan perkerjaan perawatan karena menganggap bentuk tanggung jawab kepada keluarga. Perempuan yang tidak melakukan beban ganda adalah perempuan yang pernah bekerja dan harus berhenti dari pekerjaannya untuk merawat keluarga.
Redistribute (Pemerataan)
Distribusi ulang beban ganda perempuan kepada beragam pihak yang berkepentingan dan mengoptimalkan produktivitas perempuan di dunia kerja. Pemerataan ini dapat mencakup masalah waktu, keamanan penghasilan, dan hak layanan. Dengan memberikan cuti ayah (paternity leave) atau cut menemani istri melahirkan merupakan program perawatan paling dibutuhkan dan disediakan oleh perusahaan. Pastinya dibayar penuh tunjangannya, maka finansial tetap aman. Lebih enak lagi jika bisa fleksibel kerjanya.
Reward (Penghargaan)
Penghargaan ibarat angin segar bagi pekerja, entah dalam bentuk apa pun. Ini memperluas penghormatan dengan mempromosikan pekerjaan yang layak bagi pekerja perawatan. Dengan menerapkan pekerjaan yang layak serta pemberian upah yang sama bagi semua pekerja perawatan. Sehingga ekonomi perawatan berlanjut terus.
Representative (Perwakilan)
Setelah pekerjaan perawatan dikenalkan, maka dilanjutkan dengan mempromosikan dialog sosial dan memperkuat hak atas perundingan bersama di sektor perawatan. Terus mempromosikan pembangunan aliansi antara serikat pekerja yang mewakili bagi pekerja perawatan maupun organisasi masyarakat sipil. Masih banyak orang yang belum tahu bagaimana cara menyampaikan kebutuhan program perawatan.
|
Para pesera workahop ILO Care Work |
Setelah mengetahui lebih detail tentang pekerjaan perawatan, saya jadi paham kenapa bisa jadi lahan bisnis? Karena semua jenis pekerjaannya berpeluang untuk menghasilkan uang atau berbayar. Misalnya guru, dengan profesi dan kemampuan yang ia miliki dapat membuka peluang untuk mengajar selain di sekolah pada umumnya. Bisa saja ia membuka les privat atau mengajar di tempat bimbingan belajar. Jadi, ia dapat pemasukan baik dari mengajar di dalam atau luar sekolah. Asik kan dapat double income.
Contoh lainnya yaitu penyalur asisten rumah tangga (ART). Profesi ini mayoritas sudah pasti dilakukan oleh perempuan. Deskripsi pekerjaannya pun sesuai dengan pekerjaan perawatan yang dilakukan sehari-hari. Kalau dikerjakan di rumah sendiri dianggap gratis, tapi jika jadi sebuah profesi malah bernilai ekonomi. Namun sayangnya ada saja upah pekerja ART tidak sesuai dengan job desc-nya, entah dipotong oleh penyalur atau dari majikan. Perlu ada pengenalan (recognize) lagi tentang kelayakan upah ART.
Kesimpulan dari pembahasan pekerjaan perawatan bukan hanya soal merawat orang yang sakit, tapi juga melakukan pekerjaan domestik rumah tangga yang bisa bernilai ekonomi. Seringnya dianggap gratis, padahal bisa jadi lahan bisnis jika dikelola dengan baik dan tepat sesuai kelayakan kerja untuk semua orang. Harapan saya semoga perempuan yang mendominasi pekerjaan perawatan tetap bahagia menjalani perannya, mendapatkan hak dan layanan yang setimpal. Semoga kita lebih menghargai lagi tentang pekerjaan perawatan dan pelakunya. Punya cerita pekerjaan perawatan juga? Coba bagikan pengalamanmu ya.
***
Bahkan pekerjaan rumahpun termasuk jenis pekerjaan perawatan ya ... selain profesi ART yang seharusnya dianggap sama dengan pekerjaan lain, ada juga penyalur ART yang memanfaatkan para ART mencari majikan.
BalasHapusPekerjaan perawatan tentu butuh kesabaran dan penanganan ekstra. Pastinya hars dapat imbalan dalam hal ini gaji yang sesuai dengan yang dikerjakan. Kalau perlu malah lebih. ART juga harus semakin diperhatikan nih job description dan pendapatannya. Kasihan jika melalui penyalur tenaga kerja eh potongannya kelewatan, duh :(
BalasHapusBaca 5R ini menarik lho jadi merasa dihargai menjalani profesi merawat keluarga.
BalasHapusDi rumah alhamdulillah suami mau berbagi peran mengurus anak dan beberes rumah, yaa walaupun hasilnya gitu deh hahahah. Tapi... Di luar sana masih ada lho lelaki yang berpikiran urusan rumah ya urusan istri aja.
Metode 5Rnya kalau dipraktekan bakal berhasil mencapai kesejahteraan dan ketentraman rumah tangga. Peran suami istri penting dalam bekerjasama.
BalasHapusNah, kerja perawatan harusnya sudah menjadi salah satu fokus dlm meningkatkan taraf perekonomian. Tapi sayangnya belum dianggap serius dan bisa dibilang masih cukup banyak problem atau kontra yg mendasari
BalasHapus