Merawat Kearifan Lokal Kampung Berseri Astra Babakan Pasar (Kampung Labirin) Demi Masa Depan Generasi

Tidak ada komentar
Zaman tergerus terus dengan banyak perubahan. Tidak heran kalau ada pergeseran rujukan dalam masyarakat, teknologi, lingkungan dan budaya dari satu periode ke periode lainnya. Tentu hal ini menjadi suatu tantangan. Mempertahankan atau meninggalkan. Seperti yang dilakukan oleh warga Kampung Berseri Astra Babakan Pasar (Kampung Labirin) Bogor yang berusaha mempertahankan kearifan lokal agar tak hilang begitu saja.

Terik matahari siang hari Senin itu tak menggentarkan saya menuju Bogor dengan menggunakan KRL Commuter Line. Gerbong kereta masih lengang sehingga saya dapat duduk dari stasiun Depok Baru hingga stasiun Bogor. Setelah sampai di stasiun akhir, saya keluar lewat pintu timur yang berhadapan langsung dengan alun-alun. 

arah kampung Labiri
Petunjuk arah ke Kampung Labirin 


Kampung Labirin, Kampung Wisata di Gang Berliku 

Siapa yang belum pernah ke Bogor? Buat warga JADETABEK pasti pernah datang ke kota hujan ini. Bogor selalu memberikan sesuatu yang beda buat saya. Banyak hal yang bisa dinikmati di kota ini, mulai dari kuliner hingga wisata. Enggak ada kata bosan untuk singgah ke Bogor.

Tujuan saya yaitu ke Kampung Labirin yang berlokasi di Bogor Tengah. Tadinya mau jalan kaki saja, tapi takut enggak keburu waktunya dan cuaca juga masih panas, akhirnya saya naik angkot dari depan area kebon raya Bogor. Sayangnya saya salah pilih angkot, harusnya naik angkot nomor 02 yang lewat Jln. Surya Kencana, eh malah naik angkot 08 ke arah Warung Jambu 2. Jadi, saya harus turun di depan vihara Dhanagun dan jalan kaki menuju lokasi sekitar 20 menit.

Selain kuliner, Bogor terkenal dengan tempat wisatanya, baik yang berbasis alam atau tempat rekreasi. Namun jika ingin merasakan tempat wisata yang beda a la blusukan, bisa kunjungi Kampung Labirin. Asal kaki kuat diajak jalan menelusuri gang sempit berliku selama berjam-jam. Berani? 

Kampung wisata Labirin
Jembatan penghubung pintu masuk
 Kampung Labirin 

Sebenarnya saya pernah datang tahun lalu (2022) ke kampung wisata ini bersama teman-teman komunitas, cuma karena sudah lama jadi agak lupa arah masuk jalannya. Setelah bertanya sama tukang es dawet yang sedang mangkal, ketemu juga kampung Labirin. "Nanti kalau ketemu bak sampah, tinggal belok kiri aja terus turun ke bawah," kata tukang es dawet. Setelah menelusuri trotoar jalan kira-kira 20 menitan, bak sampah yang dimaksud keliatan juga. 

Saya sudah janjian sama Kak Nur Ekawati (Eka) untuk datang.  Dia adalah pemandu sekaligus pengurus di Kampung Labirin. Kami janjian bertemu di rumah Pak RW. Saat sampai di depan gang pintu masuk Kampung Labirin, saya kebingungan mau lewat mana ke rumah Pak RW. Kebetulan ada seorang ibu yang sedang menyapu teras rumahnya dan saya menanyakan rumah pak RW 10. "Rumahnya setelah mesjid di depan situ. Nggak jauh kok," jawab si ibu sambil menunjuk ke arah mesjid. Saya pun bergegas ke sana dan menemukan rumah bertulisan Pak RW 10 di tembok depan rumah. 

Sayangnya Pak RW, Encep Musa namanya, sedang sibuk dengan urusan di luar rumah,  jadi kami ngobrol di teras rumahnya. Tiba-tiba saja saya jadi flashback ke tahun lalu, di depan teras ini dulu dijadikan pertunjukkan tari oleh anak-anak. Peta Kampung Labirin juga terpampang di sebelah kiri pintu masuk rumah.

Kampung Labirin terletak di Jalan Roda 3 Kampung Kebon Jukut Rw.10 Kelurahan Babakan Pasar, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Kalau yang baru pertama kali ke sini mungkin bisa saja kesasar, tapi nggak usah takut karena Kampung Labirin punya pemandu yang handal. 

Kampung wisata Labirin
Pintu masuk kampung Labirin 

Kampung Labirin memang padat penduduk. Ada 250an kepala keluarga (KK), dan 1000an jiwa  lebih yang tinggal di sana. Terdapat 3 RT dan 1 RW. Satu rumah bisa dihuni oleh 3 kepala keluarga. Malah satu atau dua gang masih satu saudara. Meskipun begitu mereka tetap rukun dan kompak. Apalagi kalau ada acara semua mau turun tangan saling bantu. 

Dulunya Kampung Labirin bernama Kampung Kebon Jukut. Kenapa dinamakan labirin? Karena suatu hari pernah ada orang yang kebingungan cari jalan keluar dari kampung itu. Karena jalanannya yang berliku dan bisa tembus ke jalan lain. Kalau dilihat dari atas jalanannya seperti labirin yang saling terhubung. 

Kampung Labirin merupakan perkampungan padat dan penuh gang, dan itulah sumber ide awal dibentuk atau dikonsepkan sehingga  dinamakan Wisata Kampung Labirin. Labirin yang artinya lorong atau ruang penuh gang. 

Atas inisiatif salah satu warga yang ingin mengubah Kampung Kebon Jukut menjadi kampung yang bersih, asri dan berseri, serta dapat dukungan dari Yayasan Astra Honda Motor yang termasuk program CSR Kampung Berseri Astra (KBA).

Setelah mendapatkan dana pembinaan warga melakukan pembenahan rumah, jalan dan fasilitas lainnya, maka Kampung Kebon Jukut diresmikan menjadi Kampung Labirin pada tanggal 1 Desember 2018. Sejak itu pula dikenal dengan Kampung Berseri Astra Babakan Pasar. 

Kampung Berseri Astra Babakan Pasar Bogor
Berfoto sama kak Eka di rumah Pak RW

Untuk acara besar seperti festival belum diadakan oleh Kampung Labirin, namun beberapa waktu lalu sempat ada workshop digitalisasi yang diselenggarakan oleh sebuah kampus. "Diajarin bikin foto atau video yang bagus buat bahan promosi Kampung Labirin. Sekalian sama isi konten di instagram," jelas kak Eka.

Kalau cek instagram @kampunglabirin memang kurang up to date kontennya. Postingan terakhir itu tahun 2022. Sayang banget kan kalau enggak ada postingan terbaru. Nah, semoga setelah ikutan workshop konten-konten tentang Kampung Labirin makin bagus dan banyak yang mengenalnya.

Workshop digitalisasi banyak diikuti oleh anak-anak muda. Sekitar usia SMP hingga SMA. Usia mereka memang sedang gemar-gemarnya mengabadikan momen lewat gawai dan mengunggahnya di media sosial. Biar masuk For Your Page (FYP) di TikTok atau insight bagus di Reels instagram. 

Kampung Labirin Merawat Kearifan Lokal Demi Masa Depan Generasi

Kampung Labirin masih mempertahankan kesenian daerah. Hal ini bermaksud agar generasi masa depan tetap mau menjalani kearifan lokal di daerah sendiri. Boleh saja mengikuti perkembangan zaman, asal menjaga serta merawat tradisi yang sudah lama menjadi suatu keunikan identitas. 

Kesenian daerah yang masih berjalan antara lain angklung, permainan tradisional, marawis dan tarian. Kegiatan tersebut dilakukan sebagai bentuk kontribusi untuk kampung sendiri. Tari Mojang Priangan menjadi tarian andalan yang ditampilkan ketika ada acara besar seperti festival. Tari tradisional ini ditarikan oleh remaja usia SMP dan SMA. Pengajar tarinya bernama kak Rifa dan Anggi. 

Angklung merupakan alat musik tradisional dari bambu masih dimainkan oleh anak-anak mulai dari kelas 1 SD sampai SMP. Dilatih oleh salah satu warga Kampung Labirin yaitu Kang Edi. Alat musik ini memang ciri khas daerah Jawa Barat yang harus dijaga eksistensinya. 

Kegiatan Kampung Labirin

Marawis sebenarnya salah satu jenis band tepuk  kolaborasi antara kesenian Timur Tengah dan Betawi, memiliki unsur keagamaan yang kental. Tapi, marawis hampir ada di setiap daerah. Biasanya ada di acara pernikahan, maulid Nabi, khitanan, dll. Marawis dipertahankan oleh Kampung Labirin karena penting menjaga tradisi islami. Pelatih marawis yaitu Kang Badai dan anggotanya dari usia SD. 

Tentu tidak mudah mengajak kaum muda untuk meneruskan tradisi tradisional. Kesulitan yang Kak Eka hadapi yaitu mengajak mereka untuk latihan yang dijadwalkan tiap hari Minggu. "Saya mesti samperin satu-satu ke rumahnya. Kayak ajak temen mau main aja," jelas kak Eka.

Keinginan besar kak Eka dan teman-teman kelompok penggerak wisata (kompepar) untuk ke depannya yaitu ingin punya sanggar sendiri. Karena keterbatasan lahan, tidak memungkinkan jika dibangun di Kampung Labirin, oleh karena itu harus cari tempat lain. Semoga bisa terealisasi ya.

Oh ya, kalau mampir ke Kampung Labirin jangan lupa coba wisata airnya juga ya. Ada perahu karet, kayak dan balon air yang bisa disewa untuk menyusuri sungai Ciliwung. Enggak usah takut kelelep karena ada pemandu dayung yang sudah bersertifikasi.

Kampung Wisata Labirin memiliki kuliner khas yaitu emping jengkol. Kuliner ini termasuk UMKM unggulan berbahan dasar asli jengkol tanpa campuran bahan apa pun. Dibuatnya masih tradisional dengan menggunakan batu sebagai alat tumbuk jengkol. Batu yang dipakai bukan sembarang batu, sudah berusia 20-40 tahunan. 

UMKM emping jengkol merupakan produksi rumahan sekaligus jadi mata pencaharian warga Kampung Labirin. Pengrajinnya sudah turun temurun membuat emping jengkol. Hingga kini pengrajin emping jengkol hanya 9 orang. Kak Eka termasuk generasi ke-4 dari keluarganya. Meskipun minim sumber daya manusianya, tapi masih ada yang mau melanjutkan usaha keluarga serta merawat kearifan lokal Kampung Labirin. 

Emping jengkol Kampung Labirin
Emping jengkol
Dok.foto Kak Eka - Kampung Labirin 

Produksi emping jengkol tidak tiap hari, tergantung pada musimnya. Musim jengkol tiap 6 bulan sekali, kadang cepat 4 bulan sekali dan terlama sampai 8 bulan sekali. Apabila musimannya lebih lama, maka pembuat emping mesti membeli dan menyetok jengkol lebih banyak dan harga beli murah. Kalau lagi enggak musim, terpaksa produksi juga sedikit dan harga beli mahal. Astra Honda Motor juga turut membantu memberikan perlengkapan produksi dan modal.

Satu bungkus emping jengkol dihargai 30 ribu rupiah per 100 gram. Per harinya dari produksi 8 kg jengkol itu kurang lebih menghasilkan 2,5 kg emping jengkol siap goreng. Itu pun kalau jengkol dalam keadaan bagus, jika tidak bagus tidak bisa dijual. Jenis jengkol yang diproduksi itu jengkol yang tua. Untuk pembelian jengkol warga masih membeli pada tengkulak. "Ada juga emping jengkol dari daerah lain, tapi rasanya beda sama emping jengkol sini," jelas Kak Eka. 

Sejatinya mempertahankan dan merawat kearifan lokal memang sudah jadi tanggung jawab dari generasi ke generasi karena nasib masa depan Kampung Labirin ada di tangan warga penerusnya. Kampung Labirin berusaha membuktikan hal itu agar keunikan identitasnya tidak hilang. Semoga dedikasi dan semangat Kak Eka, para pemandu, juga seluruh warga enggak sia-sia. Terus menjaga tradisi daerah tempat tingga, baik yang muda atau pun tua agar makin banyak wisatawan berdatangan. Enggak cuma Bogor yang bangga, Indonesia juga bangga punya Kampung Berseri Astra Babakan Pasar untuk hari ini dan masa depan. 


***

Tidak ada komentar