Kabar Baik! Selain 3MPlus, Demam Berdarah Dengue Dapat Dicegah dengan Vaksin

Tidak ada komentar
Penyakit demam berdarah masih menjadi masalah kesehatan sekaligus ancaman bagi masyarakat Indonesia. Tiap tahunnya selalu ada laporan peningkatan kasus di sejumlah daerah. Perlu ada penanganan khusus untuk memberantas penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk ini. Kabar baiknya sekarang sudah ada vaksin yang bisa melindungi diri dan keluarga dari infeksi demam berdarah. 

Beberapa waktu lalu salah satu anak teman saya terkena demam berdarah. Awalnya mengalami panas yang naik turun dalam beberapa hari. Setelah teman curhat dengan saya dan meminta saran apa yang harus ia lakukan, akhirnya ia memutuskan untuk melakukan cek darah ke laboratorium rumah sakit. Jarak yang cukup jauh dari rumah ditempuh bersama anak dan ibunya. Kebetulan teman saya tinggal di daerah Pekalongan.


Sebelumnya teman saya itu bolak-balik berobat ke bidan dekat rumahnya. Namun bidan hanya memberikan obat penurun panas dan mengira itu gejala tifus. Memang untuk urusan sakit anak, bukan ranah bidan untuk mengobati, melainkan dokter umum atau spesialis anak yang lebih paham.

Setelah pengecekan darah di laboratorium rumah sakit dan hasilnya membuktikan si Kecil terkena demam berdarah dengan nilai trombosit 95.000 (nilai rujukan 150.000-450.000). Hari itu juga langsung rawat inap dan dapat kamar perawatan. Duh, saya jadi ikut merasakan sedih dengan kondisi anak berusia 7 bulanan terkena Demam Berdarah Dengue.

Data dan Fakta Tentang Demam Berdarah Dengue

Data dari Kementerian Kesehatan membuktikan bahwa ada 73.518 kasus Demam Berdarah sepanjang tahun 2021, bahkan tahun sebelumnya sebanyak 108.303 kasus. Memang ada penurunan sebesar 32,12%, namun angka kematian akibat Demam Berdarah mencapai 705 kasus sepanjang tahun 2021.

Kemudian berdasarkan catatan dari Direktorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) sampai Minggu ke 36, jumlah kumulatif kasus konfirmasi Demam Berdarah dari Januari 2022 dilaporkan sebanyak 87.501 kasus (IR 31,38/100.000 penduduk) dan 816 kematian (CFR 0,93%). Artinya kasus penyakit Demam berdarah enggak bisa disepelekan. 

Ternyata meningkatnya kasus Demam Berdarah ada hubungannya dengan fenomena La Nina dan El Nino. Fenomena tersebut merupakan perubahan iklim ekstrem. La Nina merupakan kondisi penurunan suhu yang menyebabkan hujan lebat di beberapa belahan dunia, seperti di Kanada, Australia, bahkan di Indonesia, sedangkan El Nino adalah kondisi peningkatan suhu akibat suhu air laut di Samudra Pasifik memanas di atas rata-rata suhu normal sehingga membawa cuaca menjadi lebih hangat.

Pantas saja nyamuk lebih banyak bermunculan di musim kemarau. Karena nyamuk akan bertelur dan menetas sehingga siklus hidupnya jadi lebih cepat. Enggak heran kalau demam berdarah terus merajalela. 


Pengertian tentang Demam Berdarah Dengue 

Demam Berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albopictus. Ada 4 serotipe virus yang dapat menginfeksi seseorang yakni DENV-1, DENV-2, DENV-3, dan DENV-4. Ke empat jenis virus dengue tersebut masing-masing dapat menyebabkan demam berdarah dari skala ringan hingga fatal.

Penyakit ini banyak ditemukan di daerah tropis dan subtropis serta tersebar luas di negara Asia Tenggara. Indonesia merupakan satu dari lima negara di dunia dengan kasus Demam Berdarah tertinggi di tahun 2022 (Brasil, Vietnam, Filipina, Indonesia, India).

Biasanya nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus menggigit mangsanya pada pagi dan sore hari. Ia senang menggigit berulang-ulang, maka itu Demam Berdarah dapat menginfeksi banyak orang sekaligus. Nyamuk ini demen banget di tempat yang agak gelap seperti di kolong meja, kolong bangku, balik pintu, di kain berwarna hitam.

Nyamuk ini mampu terbang mencapai 400 meter lalu meletakkan telur di area penampungan air bersih kayak di vas bunga, penampung air di dispenser, teko, bak mandi, ban bekas yang tergenang bekas air hujan, dll. Pokoknya nyamuk itu sukanya di tempat dan air bersih deh. 

Semua orang bisa terinfeksi demam berdarah. Sekitar 75% dialami oleh golongan usia 5-44 tahun. Namun enggak menutup kemungkinan usia di atas itu bisa terkena juga. Faktanya Demam Berdarah lebih banyak menyerang orang tua berusia 45 tahun ke atas karena sistem kekebalan tubuh mereka lemah dan terdapat masalah kesehatan lainnya, dibandingkan usia muda yang bahkan enggak menyadari gejalanya.

Pada umumnya gejala demam berdarah ditandai dengan meningkatnya suhu tubuh hingga 39°C yang berlangsung selama 2-7 hari lalu suhu akan turun dengan cepat yang biasa disebut dengan fase kritis selama 2-3 hari. Tubuh mengalami penurunan suhu hingga kaki dan tangan terasa dingin. Banyak yang mengira ini sudah sembuh, padahal justru di fase inilah mesti waspada bisa terjadi Dengue Shock Syndrome (DSS) yang bisa mengancam keselamatan jiwa.

Selain demam, gejala lainnya yang mengikuti antara lain tubuh menggigil, kepala nyeri, mual muntah, mimisan, muntah darah, timbul bintik merah di kulit, rasa nyeri di belakang mata, otot, dan tulang, warna hitam pada buang air besar, sulit menelan saat makan dan minum. Gejala Demam Berdarah yang paling terlihat adalah munculnya ruam merah. 



Talkshow Bincang Santai Tentang Demam Berdarah Dengue

Saya semakin tahu tentang penyakit demam berdarah ketika menghadiri acara Bincang Santai Tentang Demam Berdarah Dengue yang diselenggarakan oleh cegahdbd.id dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) pada hari Minggu, 14 Mei 2023 di St. Regis Hotel Ballroom, Jakarta bersama para pembicara :

  • Dr. Fita Moeslichan, Sp.A
  • Tika Bisono - psikolog
  • Keluarga Ringgo Agus Rahman & Sabai Morscheck
  • Dr. Madeleine Ramdhani Jasin, Sp.A(K) sebagai moderator 

Banyak aktivitas seru selama acara berlangsung dari siang hingga sore hari. Saya sempat mencoba 360 photo booth yang sedang hitz saat ini, jadi kameranya muter-muter dan kita diam di tengah sambil bergaya. Ada quiz juga seputar penyakit demam berdarah.

Dr. Fita Moeslichan, Sp.A menjelaskan, “Jika terjadi demam tinggi mendadak, langsung bawa ke rumah sakit. Itu titik bahaya dari demam berdarah."

Tika Bisono, seorang psikolog sekaligus penyanyi juga punya pengalaman buruk dengan penyakit demam berdarah. Anak keduanya bernama Jatnika Ramadhani Putri meninggal dunia pada tahun 2007, memang saat itu kasus Demam Berdarah sedang maraknya. Kejadian ini meninggalkan duka yang mendalam baginya.

Keluarga “Si Abah” Ringgo Agus Rahman dan Sabai Morscheck pernah mengalami demam berdarah juga. Bahkan si Kecil Mars yang terkena. Pasti itu bikin panik Ringgo dan Sabai. Untungnya cepat ditangani oleh tenaga medis jadi risiko enggak begitu fatal. 



Kabar Baik! Demam Berdarah Dengue Dapat Dicegah dengan Vaksin 

Selama ini kita mengetahui pencegahan Demam Berdarah dapat dilakukan dengan cara 3MPlus (Menguras, Menutup dan Memanfaatkan kembali) Plus Mencegah Gigitan dan Perkembangbiakan Nyamuk dengan memelihara ikan pemakan jentik nyamuk, menggunakan obat anti nyamuk, memasang kawat kasa pada jendela, bergotong royong membersihkan lingkungan, dan periksa tempat penampungan air.

Kini, selain 3MPlus, Demam Berdarah dapat dicegah dengan pemberian vaksin sebagai upaya tambahan pencegahan. Kehadiran vaksin demam berdarah sebuah kabar baik untuk masyarakat, khususnya saya. Vaksin Demam Berdarah Dengue sangat efektif mencegah infeksi demam berdarah yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Ada pun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemberian vaksin yaitu : 

  1. Rentang usia pemberian vaksin untuk usia 6 sampai 45 tahun.
  2. Butuh atau tidak skrining pre-vaksinasi.
  3. Dosis dan interval pemberian vaksin.
  4. Manfaat dan keamanan vaksin

Adanya vaksin ini bermanfaat agar terbentuk herd immunity (kekebalan kelompok) dan dijadikan program kesehatan pemerintah. Namun sayangnya belum disubsidi biayanya dan penelitian masih berlanjut, terutama penelitian tentang pemberian vaksin di atas usia 45 tahun.

Perhatikan! Vaksin Demam Berdarah tidak diperuntukkan bagi ibu hamil dan menyusui, riwayat alergi berat terhadap vaksin demam berdarah, gangguan imunologi (HIV), dan terapi imunosupresi (kemoterapi).  

Kesimpulannya, demam berdarah masih menjadi penyakit yang mengancam keselamatan ji,wa manusia. Kasusnya terus meningkat dilihat dari data yang ada. Mari waspada terhadap penyakit demam berdarah di musim pancaroba saat ini karena siklus hidup nyamuk semakin cepat. Jangan sampai terkena gigitan nyamuk Aedes Aegypti. Terus lakukan pencegahan 3M Plus dan konsultasikan ke dokter tentang vaksin Demam Berdarah sebagai inovasi terbaru pencegahan infeksi demam berdarah.

C-ANPROM/ID/QDE/0014 | Aug 2023 


***

Tidak ada komentar