Bagi umat islam, berzakat merupakan suatu kewajiban yang ditunaikan tiap bulan Ramadan. Siapa pun yang sudah mampu mengeluarkan zakat, maka wajib hukumnya memberikan sebagian rezekinya yang sudah ditentukan, misalnya 3,5 liter beras atau uang senilai harga beras yang sering kita makan. Enggak hanya zakat yang dapat meringankan kesulitan masyarakat, tapi juga infaq, sedekah dan wakaf memberikan dampak yang positif bagi penerimanya.
Sudah tahu belum kalau penduduk Indonesia itu dianggap negara paling dermawan menurut Charity Aid Foundation (CAF) dalam laporan World Giving Index pada tahun 2018 & 2021? Tos ah yang baru tahu seperti saya. Saya mengetahui hal ini dari acara ruang tengah Giving with Impact yang diadakan oleh Forum Zakat bertempat di Kopi Ko Acung, Sabang, Jakarta Pusat (Rabu, 7 Des 2022). Dihadiri oleh beberapa narasumber, media dan blogger. Narasumber yang hadir, antara lain:
- Agus Budiyanto - Direktur Eksekutif Forum Zakat
- Ir.Aris Darmansyah Edisaputra, M. Eng - Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK
- Chiki Fawzi - Super Volunteer Dompet Dhuafa
- Mohd. Nasir Tajang - Pimpinan BAZNAS BAZIS Provinsi DKI Jakarta Bidang Kesekretariatan SDM dan Umum
- Dian Mulyadi - GM Komunikasi & Corporate Secretary Dompet Dhuafa
Kedermawanan masyarakat Indonesia enggak lepas dari pengaruh budaya lokal gotong royong dan nilai keagamaan zakat, infaq, sedekah (ZIS) untuk saling membantu dan memberi. Dana yang terkumpul dari ZIS dikelola oleh lembaga atau organisasi zakat. Nah, lembaga atau organisasi zakat bersatu dalam Forum Zakat (FOZ) yaitu asosiasi lembaga pengelola zakat yang berfungsi sebagai wadah berhimpunnya Badan Amil Zakat (BAZ) dan Lembaga Amil Zakat (LAZ) di seluruh Indonesia. "Masyarakat Indonesia memiliki semangat berbagi dan gotong royong yang kuat yang kemudian didorong oleh upaya Organisasi Pengelola Zakat (OPZ), yang didistribusikan kepada penerima manfaat menjadi program yang produktif," kata Agus Budiyanto.
Forum Zakat sendiri memiliki 204 lembaga zakat di seluruh Indonesia, dari Sabang-Merauke mulai dari skala nasional, provinsi, kabupaten dan kota. 2 diantaranya yaitu Dompet Dhuafa dan Bazanas Bazis DKI Jakarta. Tugas dari forum zakat adalah membantu lembaga-lembaga zakat untuk mengoptimalkan operasional dari sisi capacity building amil, kolaborasi, melakukan pemantauan terhadap regulasi tata kelola zakat di Indonesia. Meskipun Indonesia dinobatkan sebagai negara paling dermawan, tapi tidak serta merta menjadikan organisasi pengelola zakat mudah mendapatkan donasi karena tidak ada aturan untuk berinfaq, zakat atau sedekah, yang diatur hanya tata kelolanya saja.
Perolehan zakat di Indonesia memiliki potensi mencapai 200 Triliyun rupiah, namun yang ada sekarang 14 Triliyun rupiah. Dana yang terkumpul dari pengelola zakat disalurkan kepada penerima manfaat atau disebut mustahiq. Karena dana yang didapat tidak otomatis diterima begitu saja, perlu ada jerih payah untuk menyebarkannya ke tengah masyarakat. Oleh karena itu, lembaga zakat punya ruang inovasi untuk mengelola dana yang didapat memberikan dampak yang nyata kepada masyarakat. Akhirnya muncullah program yang memberdayakan masyarakat dhuafa di Indonesia.
Program yang berdampak di tengah-tengah masyarakat itu bisa dihitung sebagai kontribusi lembaga zakat pada pembangunan negara Indonesia. Pasti orientasi lembaga zakat dalam menjalankan program adalah ingin mengubah mustahiq menjadi muzakki. Diskusi ruang tengah ini menjadi pengantar dari pagelaran Indonesia Giving Fest-Zakat Expo 2022 yang akan dilaksanakan pada tanggal 23-25 Desember 2022 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta. Ini adalah festival kebaikan pertama & terbesar di Indonesia lho karena melibatkan 199 Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) anggota Forum Zakat (FOZ) dari 31 provinsi dan setidaknya melibatkan 6.692.000 donatur ini menargetkan sekitar 15.000 pengunjung dalam 3 (tiga) hari perhelatan.
Di Indonesia Giving Fest - Zakat Expo 2022 akan menghadirkan seluruh lembaga yang aktif dalam Gerakan Zakat dengan berbagai program unggulannya, relawan terbaiknya untuk saling berkolaborasi serta menegakkan syiar zakat. Tentunya ini akan meningkatkan ekspos Gerakan Zakat kepada masyarakat yang sudah menunaikan zakat maupun belum menunaikan zakatnya. Jadi, datang ke acara ini kita bisa tahu lebih banyak program pemberdayaan yang dilakukan oleh para OPZ. "Ini akan menjadi suatu bentuk pertanggungjawaban kepada masyarakat terkait pengelolaan zakat. Selain itu, program-program pemberdayaan tersebut akan membuktikan bahwasannya hal itu bisa dilakukan dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat, " ucap Ir. Aris Darmansyah.
Sebagai blogger perempuan, saya senang bisa hadir di acara diskusi ruang tengah dari forum zakat menjelang Indonesia Giving Fest-Zakat Expo 2022. Diskusi ini menambah pengetahuan saya tentang zakat, infaq, sedekah dan tata cara pengelolaannya. Para narasumbernya juga hebat dan lancar menjelaskan program apa saja yang telah dibuat dan menghasilkan bagi masyarakat. Chiki Fawzi juga lugas menuturkan pengalamannya selama menjadi volunteer berbagi kebaikan dari Dompet Dhuafa, cocok juga kalau jadi narasumber literasi digital. Sampai ketemu di Indonesia Giving Fest-Zakat Expo 2022 ya!
***
Tidak ada komentar