Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2021 Mengingatkan Pentingnya Kesetaraan Kesehatan Jiwa untuk Semua Orang

Tidak ada komentar
Mens sana in corpore sano
Artinya adalah dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang kuat. 

Saya yakin semua orang tidak asing dengan frasa dalam bahasa Latin tersebut. Kesehatan tubuh dan jiwa merupakan investasi penting dalam menjalani kehidupan. Apalagi pada masa pandemi seperti saat ini yang sudah mengoyakkan kesehatan tubuh dan jiwa semua orang. Tidak sampai gila saja itu suatu keberuntungan buat saya.

Hari kesehatan jiwa sedunia

Dalam memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2021 (Mental Health World Day 2021) yang jatuh pada tanggal 10 Oktober, Kementrian Kesehatan mengadakan temu blogger lewat zoom meeting hari Rabu, 6 Oktober 2021 dengan tema “Mental Health in an Unequal World : Kesetaraan dalam Kesehatan Jiwa untuk Semua”. Beberapa narasumber yang hadir : 
  • dr. Celestinus Eigya Munthe.Sp.KJ.MARS (Direktur P2 Masalah Kesehatan Jiwa dan Napza).
  • Dr. Satti Raja Sitanggang, Sp.KJ - PDSKJI.
  • Dr. Indria Laksmi Gamayanti, M.Si., Psikolog - Ketua Umum PP Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia).
  • Bagus Utomo - Ketua Komunitas Peduli Skizofrenia Indonesia (KPSI).
  • Romanus Ndau -  Komisi Informasi Publik RI. 

Saya ingin sedikit bercerita, beberapa waktu lalu saya mengalami kondisi yang tidak baik. Di mana pikiran, perasaan dan fisik saya lelah sekali. Bagaimana tidak lelah, kalau semua kerjaan di rumah saya kerjakan sendiri. Saya merasa nggak ada yang bantu saat kondisi sedang jatuh begini. Saking merasa lelahnya, saya menangis sekeras-kerasnya. Saya cuma bisa bilang "Capek..capek..capek...".

Fisik saya lelah karena tenaga habis mengurus keadaan rumah ditambah sedang menyusui. Pikiran saya lelah karena terlalu banyak hal yang dipikirkan bahkan belum ada jalan keluar. Perasaan saya lelah karena nggak ada yang paham keinginan yang mau saya wujudkan. Semua kelelahan itu hasil kumpulan sekian lama sehingga meledak dengan sebuah tangisan. Saya seperti anak kecil yang direbut mainannya. Kalau istilah dalam ilmu parenting bilang saya terkena baby blues

Setelah semua kelelahan itu saya tumpahkan dengan tangisan dan pelukan dari orang tersayang, ada sebuah kelegaan. Saya intropeksi diri dan mencoba bicara sama suami atas kondisi saat itu. Untungnya saya cepat bisa mengembalikan normal keadaan karena ada 3 anak yang harus saya genggam. Kalau saya tidak bisa mencari jalan keluarnya, mungkin mental saya bisa kena gangguan. Kesehatan tubuh bisa dilihat dari luar dalam, namun kesehatan jiwa belum tentu bisa. Banyak orang yang terlihat bahagia, tapi batinnya luka.

hari kesehatan jiwa sedunia 2021

Apa Itu Kesehatan Jiwa? 

Kesehatan jiwa adalah kondisi dimana seorang individu dapat berkembang secara fisik, spiritual, mental dan sosial sehingga individu tersebut menyadari kemampuan sendiri, dapat mengatasi tekanan, dapat bekerja secara produktif, dan mampu memberikan kontribusi untuk komunitasnya. Kesehatan jiwa akan berpengaruh pada psikologi, biologi dan sosial. 

Kesehatan jiwa tercantum dalam UU No.18/2014 yang berbunyi : 
  • Orang Dengan Masalah Kejiwaan (ODMK), orang yang mempunyai masalah fisik, mental dan sosial, pertumbuhan dan perkembangan, dan atau kualitas hidup sehingga memiliki risiko mengalami gangguan jiwa.
  • Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ), orang yang mengalami gangguan pikiran, perilaku dan perasaan yang termanifestasi dalam bentuk sekumpulan gejala dan atau perubahan perilaku yang bermakna, serta dapat menimbulkan penderitaan dan hambatan dalam menjalankan fungsi orang sebagai manusia.

1 dari 4 orang pernah mengalami masalah kesehatan jiwa selama hidup. Masalah kesehatan jiwa di Indonesia antara lain karena terbatasnya akses layanan, stigma & diskriminasi, kesenjangan pengobatan dan pravelansi tinggi. Orang yang terganggu kesehatan jiwanya ada yang dipasung. Sejak tahun 2010 Indonesia bebas pasung terus meningkat.

Kesetaraan kesehatan jiwa untuk semua orang harus sesuai dengan bunyi UUD 1945 pasal 28 H, setiap orang hidup berhak sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh layanan kesehatan. Salah satu kebijakan P2MKJN Kementrian Kesehatan yaitu upaya kesehatan jiwa berbasis masyarakat. Ini dilaksanakan secara mandiri melalui partisipasi masyarakat.


Upaya kesehatan jiwa itu sendiri artinya setiap kegiatan untuk mewujudkan derajat kesehatan jiwa yang optimal bagi setiap individu, keluarga dan masyarakat dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang diselenggarakan secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan atau masih berasaskan keadilan, perikemanusiaan, manfaat, transparansi, akuntabilitas, komprehensif, perlindungan, dan non diskriminasi.

Kesetaraan kesehatan jiwa bagi ODGJ mengacu pada sila ke-5 Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. ODGJ atau ODMK termasuk ke dalam kategori penyandang disabilitas mental. Mereka tetap mendapatkan prioritas pemenuhan hak kesehatan non diskriminatif. Biar tidak menjadi konten obyek eksploitasi youtuber, dibutuhkan Panti Bina Laras di tiap provinsi. Banyak kan tuh yang bikin video penemuan ODGJ di jalanan lalu ditampung. 

orang dengan gangguan jiwa

Siapa yang tidak terhantam mentalnya pada kondisi pandemi ini? Orang-orang yang terlihat baik-baik saja belum tentu mentalnya sekuat baja. Namun, jalan keluar tiap orang berbeda menghadapi masalah kekuatan mental. Seperti saya, menangis sekencang-kencangnya membuat kelegaan dalam hati dan pikiran. Setidaknya saya tahu menyembuhkan diri agar diri ini tetap pada jalurnya. Peringatan hari kesehatan jiwa sedunia ini menjadi refleksi diri dan lingkungan sekitar bahwa kesehatan jiwa kita harus setara dengan segala upayanya. 


***

Tidak ada komentar