Pengalaman Vaksin Sinovac Di Sentra Vaksinasi ITC Depok

1 komentar
Akhirnya yang ditunggu dapat juga. Bukan berharap dapat bansos, tapi dapat jatah vaksin COVID-19. 

Sejak bulan Januari 2021 pemberian vaksin sudah diedarkan oleh pemerintah. Pemberiannya pun bertahap, pertama-tama diperuntukkan oleh lansia, kemudian dilanjutkan untuk para tenaga medis, tenaga pendidik dll. Beberapa bulan belakang vaksin diberikan bagi yang berusia 18 tahun ke atas. Nah, ini kesempatan saya untuk mendaftar.

Vaksin sinovac
Ikhtiar untuk sehat bersama

Pantang Menyerah Daftar Vaksin 

Beberapa grup what's app banyak memberikan informasi mengenai pendaftaran vaksin. Saya nggak mau melewatkan kesempatan ini. Dari sekian banyak form registrasi yang saya isi, kebanyakan gagal karena sudah penuh kuota atau lokasinya jauh dari rumah. Suatu hari  di grup WA Blogger Depok City ada yang menyebarkan link registrasi vaksin di ITC Depok. Saya coba mengisi lagi. 

"Yah, udah tutup," kata saya.

"Cepet banget tutupnya. Banyak peminat berarti," kata seorang teman.

Kecewa sih nggak, cuma gregetan aja gagal terus nih. Selang beberapa lama mba Eska memberikan link pendaftaran vaksin lagi. Pas saya klik ternyata formnya masih bisa. Nggak pakai lama saya langsung isi. 

Beberapa hari setelah daftar, mba April Hamsa menjapri saya menanyakan pendaftaran vaksin. Saya pikir gagal lagi dapat jatah kuota vaksin. Ternyata kami mendapatkan jadwal yang sama yaitu hari Selasa, 6 Juli 2021, jam 14.00-15.00 WIB. Dari sekian link registrasi yang tersebar di media sosial dan grup what's app, akhirnya berjodoh di sentra vaksinasi ITC Depok. 

By the way, sebelum vaksinasi saya cari-cari informasi apa vaksin ini aman buat ibu menyusui. Alhamdulillah, beberapa teman busui dan para pakar menyatakan aman. Jadi, saya terus berusaha cari info pendaftarannya. 

Vaksin sinovac di sentra vaksinasi ITC Depok
Undangan resmi dikirim ke WA

Pengalaman Vaksin Sinovac di Sentra Vaksinasi ITC Depok

2 hari sebelum vaksin saya sempat pilek karena malamnya kebanyakan minum es. Mengingat nanti mau divaksin saya nggak boleh sakit, makanya saya genjot kondisi tubuh dengan beberapa vitamin dan minum obat flu. Kebetulan saya konsumsi vitamin C dan vitamin khusus menyusui. Selain minum vitamin, saya juga memakai nasal spray yang bisa meredakan meler pada hidung. Alhamdulillah dalam sehari pilek saya reda. 

Hari yang ditunggu tiba. Saya antusias banget mendapati vaksin Covid-19 ini. Dari pagi saya sudah persiapkan diri. Sebelum berangkat pun saya sudah makan siang. Saya mengajak keponakan supaya nggak merasa iseng aja, ada teman buat ngobrol gitu. Jam satuan saya berangkat. Angkot yang biasa lewat menuju stasiun lama sekali datangnya setelah nunggu 10 menit. Daripada telat, saya jalan aja menuju ITC.

Pintu belakang ITC ditutup, bisanya lewat pintu samping dari masuk terminal. Lumayan ngos-ngosan juga jalan kaki kurang lebih 10 menit. Sampai di depan pintu utara LG. Saya bertemu dengan satpam.

"Pak, saya mau vaksin jam 2 nanti, arahnya ke mana ya?,tanya saya. 

"Nanti ya Bu, belum dibuka dari atas," jawab pak satpam.

Setelah itu saya menunggu di tempat yang sudah disediakan. Nggak cuma orang-orang yang mau vaksin menunggu di situ, tapi juga beberapa ojek online menunggu pesanan take away dari gerai kopi atau junkfood. Hmm..jadi sugesti lapar lagi kan.

Kurang lebih 30 menitan saya menunggu. Akhirnya Pak satpam mempersilakan kami semua masuk. Satu per satu suhu tubuh dicek. Suhu tubuh saya sekitar 36°C. Saya masuk mengikuti tanda yang diarahkan. Menuju tempat vaksin menggunakan lift yang berisi 5 orang.  Semua toko tutup sehingga suasananya gelap seperti malam hari.

Saya sempat salah turun lift. Harusnya turun di lantai 2, tapi lift turun di lantai 3. Akhirnya pak satpam mengarahkan untuk segera turun ke lantai 2 untuk registrasi ulang. Sebenarnya saya baca pengumuman di dinding lift tentang registrasi  di lantai 2, ternyata lift terlanjur pencet tombol lantai 3. 

Saya meninggalkan keponakan di parkiran lantai 2. Dia nggak boleh masuk area vaksinasi. Kasihan banget anak orang ditinggalin 🤭. Karena saya lumayan lama antrenya. Pak satpam lainnya mengarahkan peserta vaksin untuk antre. Saya pikir tempat vaksinnya di dalam gedung ITC, ternyata di parkiran lantai 3. 


Prosedur Vaksinasi

Prosedur vaksinasi
Alurnya cukup rapi

Supaya lancar vaksinasinya panitia sudah membuat prosedurnya. Setelah melewati semua prosedurnya, saya pikir ini sangat efektif sekali. Prosedur vaksinasi dimulai dari verifikasi undangan dan pembagian form, verifikasi data, screening, vaksinasi, p-care, observasi dan sertifikat. 

Para peserta vaksinasi antre dengan tertib saat verifikasi undangan dan pembagian form sambil menyiapkan undangan dari WA, KTP dan pulpen sesuai yang diumumkan panitia. Suhu tubuh dicek kembali dan suhu tubuh saya menjadi 36,3°C. Naik sedikit, mungkin dari cuaca yang cukup panas di parkiran.

Kemudian saya duduk sambil mengisi lembaran form yang berisi pertanyaan-pertanyaan seputar kondisi kesehatan semacam riwayat penyakit. Alhamdulillah semua pertanyaan yang diajukan "tidak" semua jawabannya. Bangku yang diberikan cukup banyak, jadi antrean tidak terlalu berkerumun. 

Vaksin Covid Sinovac
Nunggu giliran verifikasi data.
Difoto sama April Hamsa.

Satu per satu data peserta vaksin dicek kembali di meja verifikasi data. Jika sesuai langsung diarahkan ke meja screening. Di sini saya ditanyakan seputar riwayat penyakit komorbid, sedang hamil atau tidak, alergi obat, dll sambil cek tensi darah dan suhu tubuh menjadi 36,4°C. 

"Tapi saya menyusui dok," ucap saya.

"Oh nggak apa-apa kalau menyusui. Aman," jawab dokter.

"Tensinya 116/80 ya Bu. Normal," kata dokter ainnya.

Setelah itu saya langsung diarahkan ke ruang tunggu vaksinasi. Selang satu peserta, giliran saya maju. Ada 5 meja vaksinasinya dan saya segera menuju meja ke 4.

"Siang dokter," sapa saya.

"Siang bu," jawab dokter.

"Disuntiknya tangan kanan atau kiri dok?, tanya saya.

"Ibu lebih dominan beraktivitas tangan sebelah mana?, tanya balik dokter.

"Kanan sih dok. Tapi, saya sering gendong bayi di tangan kiri," jelas saya.

"Oh kalau gitu, tangan kanan aja ya," jelasnya.

Dokter pun menyiapkan suntikan dan botol berisi cairan vaksin.

"Ini jenisnya sinovac ya Bu, ukurannya 0,5 ml. Saya bersihkan dulu dan ambil napas panjang ya," ucap dokter.

Setelah dokter bilang begitu, saya ambil napas panjang dan terasa sedikit sakit suntikannya. Sakitnya itu pas jarumnya didorong ke dalam lengan kanan. Sayangnya saya nggak sempat foto saat disuntik. 

"Udah. Nggak ada darah yang keluar ya," kata dokter.

"Baik, makasih dok", jawab saya.

Lalu saya menuju area observasi dan menyerahkan lembaran pengisian formulir. Di sini juga sambil memantau efek dari vaksin atau kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) sekitar 30 menit. Sambil menghabiskan waktu saya sempat berfoto di photo booth yang disediakan. Saya celingak-celinguk cari orang yang bisa dimintai bantuan moto.

"Sini Bu saya bantu foto," tegur satpam.

"Oh ya pak boleh," jawab saya sedikit kaget.

Baik sekali bapak satpamnya. Tahu aja keinginan narsis saya 🤭.

Setelah foto saya langsung meninggalkan lokasi sentra vaksinasi dan keluar lewat tangga darurat. Saya khawatir dengan keponakan yang ditinggal. Saat ketemu dia sedang menunggu saya di depan pintu tangga darurat. Kami pulang berjalan kaki sampai rumah. 

Saya pantau terus kondisi diri setelah vaksin beberapa jam kemudian. Apa yang dirasakan setelah vaksin? Memang ada rasa ngantuk sekitar jam 8 malam, saya vaksin jam 3 sore. Itu artinya sekitar 5 jam setelah vaksin. Entah kenapa ngantuk aja gitu, karena kecapean atau efek dari vaksinnya. Beberapa orang memang ada yang merasakan lebih ngantuk. 

Saya sudah waspada aja kalau sampai demam, meriang, atau pusing. Bahkan saya sudah siapkan obatnya. Sampai malam dan keesokan harinya, gejala-gejala setelah vaksin itu tidak ada, saya malah tidur lebih pulas dan nyenyak. Maklum selama ini jam tidurnya lewat dari jam 00. 

Sertifikat vaksinCovid-19

Sampai menyelesaikan tulisan ini, saya dalam keadaan sehat wal'afiat. Masih menyusui bayi dan beraktivitas seperti biasanya. Bersyukur banget KIPI nya nggak separah orang-orang lain rasakan. Mungkin sugesti untuk sehat terus harus lebih dikuatkan lagi. Jadwal vaksin dosis ke 2 tanggal 3 Agustus 2021 di tempat yang sama. Yok, sehat terus!

Inilah pengalaman saya vaksin Sinovac (CoronaVac) di sentra vaksinasi ITC Depok. Semua berjalan lancar. Bagi yang belum kedapatan jatah vaksin jangan menyerah untuk cari tahu informasi pendaftaran. Saat terpilih manfaatkan sebaik-baiknya. Demi lindungi diri, keluarga, lingkungan dan negeri. Sehat terus semuanya!!!!



***

1 komentar

  1. Wah,mantap nih,aku malah deg2an baru mau vaksin hari ini,dapet jatah vaksin dari kantor paksu nih. Bismillah doain efeknya aku sama paksu baik2 aja ya abis vaksin. Amiin.

    BalasHapus