Meskipun penghasilan suami lagi mandek, saya masih bisa mendapatkan penghasilan dari kerjaan daring yang bisa dikerjakan dari rumah. Freelancer seperti saya mesti pintar-pintar mengatur keuangan di tengah pandemi. Benar-benar mengubah haluan pemakaian uang. Kadang mesti nelen ludah kalau ada postingan foto makanan lewat lini masa media sosial.
Awal bulan Juni suami menerima surat resmi dari kantor pusat bahwa cabang restoran yang di daerah Cilandak segera dibuka. Hal ini menandakan bahwa karyawan diizinkan kerja kembali setelah di rumah sekian lama. Saya turut bersyukur suami bisa masuk kerja lagi dan ia pun juga beruntung masih bisa cari nafkah buat keluarga.
Malam itu usai mandi, suami bicara pada saya yang sedang menemani anak-anak nonton teve.
"Besok saya disuruh Rapid Test Covid-19 nih dari kantor," kata suami.
"Bagus dong. Dibayarin enggak?, tanya saya.
"Dibayarinlah, kalau enggak pusing duitnya dari mana, " jelas suami.
"Ya udah, manfaatin fasilitas khusus ini dari kantor. Berarti kantor kamu peduli sama kesehatan karyawannya," kata saya.
Tawaran rapid test itu diterima selang beberapa hari masuk kerja. Ia dan beberapa temannya diminta untuk ikut rapid test Jakarta. Semua biaya ditanggung oleh pihak kantor. Kalau pakai uang pribadi, agak keberatan para karyawannya. Karena kondisi keuangan sedang tidak stabil. Jangankan buat test Covid-19, buat nyambung makan saja muter otak ini.
 |
| Alhamdulillah hasilnya negatif Covid-19 |
Ternyata kantor suami bekerja menggunakan fasilitas rapid test dari aplikasi Halodoc. Makanya sebelum diperiksa suami saya diminta untuk memasang aplikasinya di handphone karena semua transaksi lewat aplikasi ini. Halodoc merupakan aplikasi yang bisa membantu pasien atau pengguna dalam mengetahui beli obat & vitamin, cari dokter, rumah sakit, tanya dokter, bahkan bisa mengecek beberapa rumah sakit yang memfasilitasi layanan rapid test. 24 jam melayani lho.
Saat saya dikirimi hasil rapid testnya suami, lega banget rasanya. Menahan diri selama 3 bulan lebih lalu itu serasa tak sia-sia. Memang kami sekeluarga menerapkan protokol kesehatan selama di rumah aja. Enggak bosan-bosannya saya mengingatkan anak-anak untuk cuci tangan setelah bermain.
"Bagaimana rasanya ikut rapid test?, tanya saya.
"Deg-degan juga sih. Banyak banget yang dites, tapi semuanya teratur. Cuma diambil darah sedikit. Nunggu sekitar 2 jam, hasil testnya keluar di aplikasi Halodoc," jawab suami.
Syukurlah kalau lancar ikut proses rapid test Jakarta. Enggak perlu antri lama dan mengeluarkan biaya besar. Kalau kantor ingin menanggung biayanya, berarti peduli dengan kesehatan karyawannya. Apalagi suami saya kerja di bidang kuliner, jadi perlu ekstra hati-hati. Jangan sampai pengunjung terpapar virus lewat makanan.
 |
| Selamat kembali bekerja para pejuang nafkah |
Saya jadi lebih tenang dengan kondisi kesehatan suami setelah rapid test. Semoga sampai sekarang enggak terpapar sama sekali oleh virus menakutkan sejagad raya ini. Kalau sehat kan kerja juga jadi lebih fokus. Perusahaan kembali bangkit bisnisnya dan karyawan pun mendapatkan penghasilannya.
Pesan saya, bagi yang kembali bekerja tetap jaga kesehatan dan patuhi protokolnya. Supaya pergi dan pulang kerja tetap aman. Bagi yang masih bertahan di rumah saja, pertahankan semampu mungkin. Kalau enggak ada hal yang darurat, cari cara alternatif untuk menyiasati. Keep healthy ya!
***
Alhamdulillah, lega ya setelah keluar hasilnya. Dengan Halodoc, semakin lebih mudah dalam melakukan rapid test. Semoga covid ini segera berlalu.
BalasHapusLega banget mba, saya jadi tenang lihat suami bekerja kembali.
Hapussemoga selalu diberi kesehatan, apalagi di masa pandemi gini tu penting bgt untuk tetap sehat.. halodoc cepet juga keluar hasilnya yaa.
BalasHapussegala informasi dan bantuan bisa didapatkan di halodoc, praktis
BalasHapusapalagi situasi sperti sekarang, juga meminimalisir untuk keluar rumah sering-sering
Masih takut pergi ke Jakarta. Sudah 4 bulan ini berdiam di rumah aja di Semarang
BalasHapus