Dilan 1991, Flat Konflik Dengan 4 Hal Menariknya

3 komentar
Debut perdana film Dilan 1990 memberikan kejutan baru di awal tahun 2018. Selama 3 bulan berturut-turut, jumlah penontonnya mencapai angka 6 juta 300 ribu lebih. Sebuah hasil yang begitu fantastis buat film Indonesia. Biasanya film Indonesia kalau nggak bagus - bagus banget nggak bisa sebludak itu penontonnya. Tergantung daya jualnya juga sih, tapi menurut saya kemunculan film Dilan 1990  itu sukses sehingga memunculkan sekuelnya, Dilan 1991. Sebagai penonton yang suka film Indonesia dan sudah nonton film Dilan 1990, saya pun akhirnya nonton film Dilan 1991. Penasaran aja sama kelanjutan kisah cinta Dilan dan Milea.

Official poster

Berita tentang kelanjutan film Dilan 1991 sudah saya ketahui dari ayah Pidi Baiq saat ketemu di kantor Kumparan sekitar bulan Mei tahun lalu. Namun dia merahasiakan sinopsis ceritanya. Ya nggak seru juga dong ya kalau dibongkar saat itu. Banyak yang nanya, apa Dilan dan Milea itu nyata atau fiksi? Beliau sih bilang, kalau ceritanya memang beneran, tapi dia nggak mau kasih tahu tokoh sebenarnya. Ok baiklah, makin misterius nih dua pasangan era 90an. Akhirnya proses syuting pun dilakukan di Bandung.


Ada beberapa hal yang bisa saya rangkum setelah menonton. By the way, saya nggak pernah baca novelnya. Jadi saya nonton tidak punya harapan apapun, selain menikmati gombalan apa lagi yang dibuat Dilan. Memang alur ceritanya sedikit berbeda, konfliknya pun nggak begitu kuat. Konflik biasa ala anak SMA putus sama pacarnya karena nggak suka dilarang. Nah, inilah 4 hal yang bisa saya simpulkan.


Gaya Pacaran Dilan dan Milea

Masih ingat ending dari film Dilan 1990? Yap, mereka akhirnya resmi berpacaran dan memproklamasikan hubungan mereka pada tanggal 22 Desember 1990. Wah, waktu itu saya umur 2 tahun 😁. Layaknya pasangan yang sedang kasmaran, mereka saling memuji dengan kata sayang dan cinta. Meskipun terdengar lebay, tapi sesuai dengan karakter mereka. Dilan si panglima tempur masih suka berantem bersama geng motornya dan Milea yang mulai melarang Dilan menjauhi kebiasaanya itu.

Sebenarnya gaya pacaran Dilan dan Milea masih terbilang wajar. Tidak ada kontak fisik yang terlalu vulgar. Pelukan Milea di motor, simbol cium dari tangan atau apelnya Dilan. Semua itu tergambar wajar-wajar saja. Meskipun ada satu adegan yang membuat mereka melakukan hal itu, tapi nggak ditampakkan.

Baca juga : 3 pesan penting dalam film pengabdi setan

Antar jemput bagi sepasang kekasih itu memang romantis. Apalagi sama yang sedang kasmaran begitu, pengennya berdua mulu kan.  Sampai hujan pun diterjang sama Dilan dan Milea. Kalau ada kerusuhan bakal dilewatin juga kali ya 😁.  Bagi saya gaya pacaran Dilan dan Milea masih bisa dicontoh sama anak-anak remaja zaman sekarang, we know how teenager in relationship. Tidak ada kontak fisik yang frontal. Banyakin aja gombalan menyenangkan buat pasangan.

Di film ini, Dilan gombalan Dilan nggak begitu banyak. Jadi nggak keliatan lebay banget. Cuma ada jargon baru yang diucapkan Dilan ke Milea kayak mau langsung apa diwakilin, cita-citamu apa? Mau menikah denganmu, aku nggak bisa cemburu, aku hanya bisa mencintaimu. Ngena aja gitu gombalannya Dilan. Nggak peres juga kedengarannya, cuma kata-katanya lebih sopan.


Emosi Naturalnya Wanita

Berkat kabar dari salah satu teman Dilan yaitu Pian, Milea tahu kalau Dilan dikeroyok oleh sekelompok orang tak dikenal. Dilan bilang sih dari CIA. Milea pun agak kesal dan khawatir karena nggak suka kalau Dilan ikut-ikutan geng motor itu. Dilan pun tak cepat mengabulkan permintaan Milea karena dia ingin balas dendam. Apalagi setelah Dilan tahu siapa orang yang mengeroyoknya.

Saya ngerti sih kenapa Milea sebegitu marahnya sama Dilan. Ya karena cinta dan nggak mau kehilangan Dilan lah. Siapapun juga nggak mau kekasihnya terluka atau berbuat yang nggak baik. Milea juga sedih saat bilang putus sama Dilan. Padahal itu cuma gertakan aja supaya Dilan nurutin kemauannya. Namanya cowok ye kan, keukeuh sama pilihannya. Dilan masih aja ngumpul sama geng motornya.

Mau diwakilin apa langsung?

Di film ini Milea kebanyakan meweknya sih. Kesel dikit nangis, ditinggal Dilan nangis, untung aja nggak ditagih utang Milea, meraung-raung kali ya. Emosi yang ditunjukkan Milea masih wajar kok. Nggak cuma nangis aja, Milea juga bahagia bersama Dilan. Apalagi kalau Dilan udah ngeluarin rayuan gombalnya. Milea langsung tersipu malu. Sekesel-keselnya Milea sama Dilan, dia sayang kok. Cewek kan begitu ya, lain di mulut lain di hati.

Milea kan dalam masa puber, jadi wajar emosinya masih naik turun gitu. Kalau lagi seneng abis digombalin Dilan, senyum-senyum melulu, kalau lagi kesel langsung ngelabrak Dilan padahal belum tahu kejelasannya. Cewek begitu ya, mengedepankan emosi daripada logika.


Pentingnya Dampingan Orangtua Bagi Anak yang Berpacaran

Orangtua Milea dan Dilan sudah tahu kalau anak-anaknya berpacaran. Meskipun ke dua ayah mereka sebagai anggota TNI, tapi nggak ada sosok galak diraut wajahnya. Ibunya Milea juga ramah sama Dilan. Mungkin Dilannya juga bisa mencairkan suasana. Bundanya Dilan juga sayang banget sama Milea. Bahkan sudah dianggap calon menantu. Secepat itu kah? Jarang-jarang lho ada orangtua yang sesupel itu.

Saat Milea ada masalah sama Dilan, ibunya mendampingi Milea. Masuk ke kamar anaknya dan memberikan pelukan di saat anaknya sedang putus cinta. Bunda dan ayahnya Dilan juga selow banget. Awalnya Milea takut ketemu Pak Ical, tapi setelah ketemu Milea bisa nyambung diajak ngobrol. Bundanya Dilan juga pengertian banget sama anak laki-lakinya itu, saat Dilan masuk penjara pun, bunda nggak panik, malah mencoba menenangkan Milea yang sesenggukan di telepon.

Ini baca juga ya Preman Pensiun Dari Layar Kaca Ke Layar Lebar

Nah, saya suka banget nih pendampingan orangtua yang begini. Mereka nggak mengekang anaknya berpacaran. Mereka juga menaruh kepercayaan sama Dilan dan Milea. Mereka juga nggak macam-macam sih pacarannya. Lebih baik orangtua juga tahu bagaimana kondisi anak saat mulai menyukai lawan jenis. Karena psikologis remaja itu belum stabil. Kayak Milea aja yang up and down menghadapi Dilan. Pastinya pendekatan ke anak cewek dan anak cowok beda ya. Butuh perlakuan yang sesuai.

Kalau orangtua agak menakutkan bagi teman atau kekasih anaknya, bisa jadi anaknya nggak terbuka. Terlihat baik-baik saja di dalam, ternyata di luar parah. Ada kan yang begitu ya. Zaman sekarang begitu deh. Pokonya kedua orangtua Dilan dan Milea asyik banget. Bisa mendampingi masa puber anak-anaknya.


Prinsip Cowok Gangster A la Dilan

Meskipun berbadan mungil dan romantis sama Milea, tapi dia ketua geng motor lho. Kebanyakan orang tahu kalau geng motor itu berandalan, kebut-kebutan dan suka berantem. Ternyata hal itu masih berlaku sampai sekarang. Dilan si panglima tempur itu bisa seromantis itu saat bersama Milea dan berubah jadi seorang gangster saat turun ke jalan. Memang dua hal yang berlawanan. Tapi disitulah uniknya Dilan.

Saat Milea meminta Dilan untuk berhenti ikut-ikutan geng motor, Dilan mencoba menyanggupinya. Namun Dilan tetaplah si panglima tempur yang siap menyerang siapapun yang melukainya, bahkan kalau ada yang melukai Milea, orang itu akan hilang. Ngeri ya. Karena Dilan begitu sayangnya sama Milea.




Saya suka banget sama ucapan Dilan saat bertemu dengan bunda dan Milea. Bunda ingin mereka balikan, Milea juga masih sayang sama Dilan. Tapi Dilan nggak suka dikekang. Inilah sifat alami cowok. Anak SMA yang sedang menunjukkan jati dirinya dikekang oleh cewek cantik. Prinsip gangster a la Dilan ditunjukkan di film ini. Dilan menjelaskan kalau ia sudah putus dengan Milea. Maka nggak ada yang bisa kekang Dilan lagi.

Saya paham kalau Dilan ambil jalannya sendiri. Saat Milea nangis dalam pelukan bunda, Dilan hanya bilang "Jangan nangis Lea", lalu ia pergi. Pernah denger kan kalau cowok itu yang dipegang omongannya. Dilan pun menunjukkan itu. Saya suka sama sikap Dilan yang nggak mau terlalu disetir sama Milea. Lagian juga masih pacaran kan.

Buat kaum remaja nih penting, kalau punya pacar jangan terlalu mengekang. Nggak boleh anu, nggak boleh itu, yang ada malah berontak, akhirnya bubar. Selow aja, santai kayak di pantai, jalani dan pahami keadaan masing-masing. Kalau Milea nggak terlalu posesif dan banyak ngatur Dilan juga pelan-pelan nggak ikut-ikutan geng motor lagi kok (kayak gue sutradaranya aja bikin cerita begitu 😆).

**

Menurut saya film Dilan 1991 cukup bagus. Promosinya juga jor-joran banget. Sampai beberapa bioskop di booking saat gala premiere di Bandung dan mendapatkan jumlah penonton di atas 3 juta padahal belum seminggu setelah rilis. Beberapa hari lalu saya mengunjungi Bandung, sayangnya nggak ketemu Dilan yang di film. Hal yang paling disayangkan masih nongol gambar sponsor di beberapa adegan. Kayak waktu Milea dan keluarganya jalan-jalan BIP. Emangnya Loop ada di tahun 1991?


Banyak juga yang nggak suka nonton film Dilan, dari yang pertama dan kedua ini. Katanya lebay, menye-menye, dan gombal banget. Kalau saya jadi Milea, malah suka digombalin gitu, apalagi sama ketua geng motor yang terkenal. Berasa punya pahlawan gitu. Tapi selera orang kan beda-beda ya, apalagi soal film. Setidaknya menghargai karya anak bangsa itu sama saja mendukung kemajuan film Indonesia. Film Indonesia makin bagus kok, buktinya sudah banyak. Tinggal kita sebagai penonton bagaimana menanggapinya.

Akhir cerita Dilan 1991 memang sedih karena mereka putus. Milea makin mewek setelah beneran putus sama Dilan. Mereka punya kehidupan masing-masing, Milea pun pindah ke Jakarta sampai lulus kuliah. Entah jodoh atau tidak, Milea bertemu dengan Dilan di sebuah kantor. "Masyallah", sapaan pertama ketika Milea menatap Dilan. Belum sempat hati berbicara, sosok laki-laki mengajak Milea pergi. Kisah pun akan berlanjut di film Milea nanti. Nonton lagi ahh....



***


3 komentar

  1. Aku dh ntn mba yang ke dua.. Sayangnya mlhnn putus yaaah endingnya gak enak jadinya 😕😕..intinya namanya hubungan ga mau terlalu di kekang entah itu benar atau salah... Walau mksd si milea jg ada benernya.. Cm namanya cowok ya emg gt deh...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Pelajarannya disitu, meskipun Dilan terlihat romantis dan sayang sama Milea, tapi dia ga mudah nurut sama pacarnya. Cowok butuh ruang sendiri untuk bersenang-senang.

      Hapus
  2. numpang share ya min ^^
    bosan tidak tahu mesti mengerjakan apa ^^
    daripada begong saja, ayo segera bergabung dengan kami di
    F*A*N*S*P*O*K*E*R cara bermainnya gampang kok hanya dengan minimal deposit 10.000
    ayo tunggu apa lagi buruan daftar di agen kami ^^

    BalasHapus