Cek KLIK, Cara Memilih Pangan Aman Menjelang Lebaran

30 komentar
Memang benar adanya jika bulan Ramadan disebut sebagai bulan penuh keberkahan. Banyak pedagang makanan “dadakan” menjajakan hidangan buka puasa. Kenapa saya sebut pedagang dadakan? Karena orang yang biasanya tidak berdagang malah di bulan puasa mereka menjual aneka makanan. Wajar saja kalau mereka mencari tambahan penghasilan selama bulan Ramadan untuk sekedar beli baju lebaran atau bersedekah. Sebagai konsumen kita harus jeli memilih makanan yang ditawarkan. Kita patut curiga karena apa yang kita konsumsi akan memengaruhi dengan kesehatan kita. Jangan sampai terlena dengan warna dan packaging makanan yang mencolok atau manis serta awetnya makanan. Bisa saja itu yang berbahaya.


Siapa yang mau parcel
Dok. Elevania.co.id

Menjelang hari raya Idul Fitri 1439 H yang tinggal menghitung hari, pajangan parcel tertata rapih di supermarket-supermarket atau pasar. Tahun 2008 saat saya masih kuliah di kawasan Senen Jakarta Pusat, tiap naik commuterline dari stasiun Cikini saya selalu melihat para pedagang keranjang sibuk membuat parcel dari aneka makanan dan minuman ringan, cokelat sampai satu set piring. Parcel yang dibuatnya pun packagingnya sangat menarik sehingga orang ingin membelinya. Namun, kita tidak tahu bagaimana kondisi isi parcel tersebut karena sudah dibungkus rapih. Banyak berita beredar mengenai parcel bodong atau parcel dengan barang kedaluwarsa, penyok atau belum ada izin edarnya. Aduh, rugi dong yang beli mahal-mahal parcel itu. Biasanya harga satu parcel sekitar 300 ribuan, tergantung juga apa isi parcelnya.

Selama rentang waktu dalam bulan Ramadan ini (23-30 Mei 2018) BPOM RI menemukan produk pangan olahan yang tidak memenuhi ketentuan sebanyak 5.272 item (1.405.030 kemasan) dari sarana ritel dan 84 gudang importir atau distributor di seluruh Indonesia. Produk - produk tersebut tidak memiliki izin edar, rusak dan kedaluwarsa seperti ditemukan  di daerah Yogyakarta, Samarinda, Ambon, Manokwari, Padang, Mamuju, Makassar, Semarang, Batam, Medan, dll.

Sidak juga dilakukan ke beberapa produsen makanan. Tindakan ini sudah dilakukan saat jelang dan selama Ramadan 2018. "Pengawasan ini dilakukan dua minggu sebelum Ramadan hingga satu minggu setelah Idul Fitri” ungkap Kepala BPOM RI Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP.


Cek KLIK, Cara Memilih Produk Pangan Lebaran 


Sebagai langkah pengawasan insentif untuk mencegah peredaran obat dan makanan ilegal, rusak dan kedaluwarsa di masyarakat, maka KABADAN POM menggelar talkshow “Pangan Aman Lebaran” di Atrium Mall Pejaten Village, Jakarta bersama komunitas blogger dan media serta pengunjung mall. Menghadirkan 2 narasumber yaitu bapak Drs. Suratmono MP selaku Deputi Bidang Pengawasan Pangan Olahan dan bapak Adhi S.Lukman sebagai ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI).

Terkait maraknya peredaran pangan olahan ilegal, rusak dan kedaluwarsa selama bulan Ramadan dan menjelang Lebaran, maka BPOM RI meminta kepada produsen untuk mematuhi segala peraturan perundang-undangan yang berlaku.

pangan aman lebaran
ki-ka : MC, Drs. Suratmono MP dan
 
Adhi S.Lukman

"Dengan adanya talkshow ini, semoga bisa mengedukasi produsen untuk tetap menjaga mutu produk
jelas pak Adhi S.Lukman.

BPOM RI  menggandeng Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRINDO) untuk berbagi informasi dengan masyarakat akan memastikan pangan yang beredar aman dikonsumsi. GAPMMI bertugas menjelaskan bagaimana pelaku usaha memastikan dan menjamin keamanan, mutu, dan gizi produk yang diproduksi, sedangkan Aprindo bertugas untuk memastikan produk panagn didistribusikan dengan baik dan benar sampai ke tangan konsumen.

Bukan hanya produsen saja yang diminta berhati-hati, tapi juga masyarakat sebagai konsumen akhir harus memiliki kesadaran untuk tetap waspada memilih produk pangan yang aman. Salah satunya dengan menerapkan CEK KLIK (Cek Kemasan, Cek Label, Cek Izin edar, Cek Kedaluwarsa) sebelum membeli atau mengonsumsi produk pangan olahan dan kemasan. Nah, menjelang Lebaran begini banyak sekali beredar makanan dan minuman yang dijajakan. Dalam hal ini kewenangan BPOM hanya pada pengolahan pangan seperti takjil, jajanan anak sekolahan atau pangan olahan yang ada di pasar. Untuk buah atau daging segar berada dalam pengawasan departemen pertanian.

Penjelasan Cek KLIK


Lakukan Cek KLIK 

Ibu Penny K. Lukito langsung melakukan sidak ke hypermart yang ada di mall Pejaten Village. Di tengah tumpukan susu kaleng yang dipajang, ada 1 kaleng ditemukan penyok. Bu Penny pun mengatakan barang ini tidak layak dijual.

Lakukan Cek KLIK sebelum membeli dan mengonsumsi pangan.

Cek Kemasan
Kemasan adalah bagian yang paling pertama kita lihat. Jangan terkecoh dengan kemasan yang bagus dan lucu, tapi ternyata  ada bagian yang sobek, penyok, atau rusak. Lebih baik jangan dibeli. Pasti kualitasnya kurang bagus.

Cek Label
Pada bagian kemasan terdapat banyak keterangan. Sesuai dengan Undang-Undang No.18 tahun 2012 tentang pangan, label produk pangan harus memuat nama produk, daftar bahan yang digunakan,  berat bersih, nama & alamat produsen/importir, nomor izin edar (MD / ML), keterangan kedaluwarsa dan kode produksi, halal bagi yang dipersyaratkan, tanggal, bulan dan tahun kedaluwarsa, dan asal usul bahan pangan tertentu.

Kepala BPOM RI
Dr. Ir. Penny K. Lukito, MCP

Cek Izin Edar
Izin edar adalah nomor yang diberikan pangan olahan dalam rangka peredaran pangan yang dikeluarkan oleh BPOM RI. Mengapa perlu cek izin edar? Karena pangan olahan yang memiliki izin edar berarti telah melalui pengawasan BPOM dan memenuhi kriteria keamanan, mutu, dan gizi yang dipersyaratkan. 

Pangan produksi dalam negeri keterangannya BPOM RI MD ×××××××××××× (12 digit angka).

Pangan produksi luar negeri keterangannya BPOM RI ML ×××××××××××× (12 digit angka).

Pangan olahan hasil industri Rumah Tangga Pangan, izin edar dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dengan keterangan P-IRT NO ××××××××××××××× ( 15 dingit angka). 

Cek Kedaluwarsa
Tidak jarang kita menemui barang yang sudah kedaluwarsa. Kita patut curiga jika olahan pangan dijual dengan harga murah. Jangan - jangan akan atau sudah kedaluwarsa. Alih-alih mau berhemat, eh ternyata rugi. 

Beberapa kemasan produk ada yang mencantumkan tanggal expired atau best before. Tanggal expired menunjukkan batas waktu produk layak untuk dikonsumsi sedangkan best before misal H-1, pangan dapat dikonsumsi maksimal H-1 sebelum tanggal kedaluwarsa selama disimpan dalam keadaan kemasan tidak rusak dan sesuai pentunjuk penyimpanan. Karena pada tanggal tersebut produk pangan tidak lagi terjamin mutu dan keamanannya. Kalau di luar negeri best before berlaku.

Bagaimana dengan produk yang mengandung babi? Boleh kok diedarkan asal ada izin edarnya dengan ketentuan mencantumkan kata "mengandung babi" dan ada gambar babinya berwarna merah muda. Kalau dibedakan seperti ini konsumen jadi tahu mana yang bisa dikonsumsi.

Foto dok.BPOM RI

BPOM RI juga memberikan 5 kunci keamanan pangan yang bisa diterapkan dalam keluarga :
  1. Beli pangan yang aman
  2. Simpan pangan secara aman
  3. Siapkan pangan secara seksama
  4. Sajikan pangan secara aman
  5. Bersih selalu

Kemarin saya mampir ke supermarket dekat rumah, sebut saja T****Mart. Sambil mencari produk yang ingin dibeli, saya sempat sidak ke beberapa produk. Sebagai konsumen cerdas saya Cek KLIK dong. Eh, ternyata saya menemukan buah kalengan import yang penyok dari Thailand. Secara kasat mata memang tidak terlihat dari sekian banyaknya kaleng terpajang. Namun jika sudah mengetahui cara mengeceknya, pasti lebih teliti memilih.

Kaleng buah leci yang penyok

Tidak hanya buah kalengan yang saya temukan dalam keadaan tidak bagus. Saat saya berpindah ke rak lainnya, saya menemukan abon sapi yang tidak ada keterangan kedaluwarsanya. Kedaluwarsa adalah batas pangan akhir pangan olahan dijamin mutu dan keamanannya sepanjang penyimpanannya sesuai petunjuk penyimpanan dari produsen. Bapak Suratmono mengatakan bahwa jika suatu produk berusia kurang dari 3 bulan maka pada kemasan akan tercantum tanggal, bulan dan tahun, sedangkan produk pangan konsumsinya lebih dari 3 bulan maka hanya dicantumkan bulan dan tahun saja.

Abon sapi tanpa keterangan kedaluwarsa

Saat ingin membeli daging saya sempat bertanya pada pegawainya apakah di sini jual daging babi? Jawabannya tidak ada. Jadi, saya tidak menemukan daging babi diantara daging sapi, ikan, ayam yang di taruh dalam wadah pendingin. Ya pokoknya kalau menemukan kata "mengandung babi" dan ada gambar babinya berwarna merah muda, berarti sudah jelas kandungannya.

Sudah tahu kan cara mengecek produk yang akan di beli nanti? Sebagai konsumen cerdas kita bisa lakukan Cek KLIK. Jangan terpengaruh dengan tawaran harga murah, tapi produk kurang bagus. Momen menjelang hari raya Lebaran begini banyak penjual nakal yang memanfaatkan keadaan. Sebenarnya bukan hanya saat Lebaran saja, kapan pun waktunya kita patut waspada. Jika menemukan pangan yang tidak sesuai dengan Cek KLIK, kita bisa mengadukan langsung ke BPOM RI melalui info di bawah ini.

Telp: 1500533 SMS: 081.21.9999.533 Email: halobpom@pom.go.id IG: @bpom_ri
Twitter : @BPOM_RI
Fanpage : facebook.com/bpom.official


Oh ya, jangan lupa ikutam lomba blognya dari BPOM RI. Karena ada hadiah menarik bagi pemenangnya nanti. Syarat dan ketentuannya bisa pantau linimasa sosial media BPOM RI. Konsumen cerdas ingat #CekKLIK agar #PanganAmanLebaran.


***

30 komentar

  1. Mba Nuy kece nih..

    Setelah dapat materi, langsung dieksekusi untuk kehidupan sehari-hari. Implementasi Cek KLIK yang berfaedah*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ternyata banyak juga barang-barang yang nggak layak di beli di supermarket. Untungnya sudah tahu Cek KLIK, jadi lebih teliti lagi.

      Hapus
  2. CEK KLIK ini mengajarkan kita jadi konsumen yang teliti untuk mencari produk pangan supaya tidak salah memilih produk yang bermasalah nantinya.

    BalasHapus
  3. Harus smart kalo membeli parcel ya, apalagi kalo mau ngasih buat orang lain. Makasih infonya yaaa..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya harus hati-hati pilih parcel, cek kondisi barangnya dulu.

      Hapus
  4. Bermanfaat banget ini tulisannya, tapi emang harus cek teliti jangan tergiur harga murah eh ga taunya udah expired kan rugi kebuang percuma jadinya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak bisa makan enak bareng keluarga deh saat momen yang tepat

      Hapus
  5. Saya pernah juga nemuin yang ternyata tanggal kadaluarsa nya nggak ada, akhirnya yah nggak jadi beli. Takut soalnya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hindari deh barang yang nggak lengkap keterangan di labelnya. Daripada rugi nanti.

      Hapus
  6. Informasi yang bermanfaat banget nih buat anak kost. Terutama label dan kadaluarsa. Kebayang makan atau minum yang udah kadaluarsa... mahal dokternya tuh... 😑

    BalasHapus
  7. Pencantuman tanggal kadaluarsa itu yang kadang masih dilalaikan oleh pihak produsen.

    BalasHapus
  8. Bunda cerdas nih.. akupun menjadi semakin peduli dengan cek dulu sebum
    membeli.. minimal cek tanggal kedaluarsa.. tapi ternyata ngga cuma
    tanggal kedaluarsa saja yg perlu di cek.. kemasan, label dan ijin edarnya juga yaaa

    BalasHapus
  9. Catet banget yes,, kalau beli makanan atau minuman kudu cek tanggalnya,,dan eike pernah mak dapet parcel yang tanggal kadaluarsa makanannya tinggal sebulan lagi.

    BalasHapus
  10. Nah bener nih, dengan cek klik kita bisa teliti sebelum membeli..

    BalasHapus
  11. Mesti teliti memang jangan buru2 deh pas belanja drpd nyesel kemudian.

    BalasHapus
  12. Waah mesti dicatat nih Cek KLIK biar nggak kecolongan pas beli produk pangan di supermarket. Ngeri juga kan kalau ternyata produk yang kita beli dan konsumsi ternyata sudah tidak layak.

    BalasHapus
  13. Sebagai konsumen kita memang harus cerdas sblm membeli barang jgn smpe dapetnya barang apkiran

    BalasHapus
  14. Nahh iya nih, kita sebagai konsumen juga harus cerdas ya. Selalu cek klik setiap beli apa-apa. Tapi sejujurnya, cuma tanggak kadaluwarsa dan kelayakan kemasan yang rutin aku cek setiap belanja bulanan.

    BalasHapus
  15. Cek KLIK ini memang penting banget ya karena saya pun kalau belanja sangat hati-hati banget membaca kembali perlahan mulai dari bahan-bahan dan tanggal kadaluarsanya.

    BalasHapus
  16. Konsumen cerdas, CekKlik sebelum membeli untuk mendapatkan produk pangan yang aman

    BalasHapus
  17. wah kaget lho ada produk abon tanpa tanggal kadaluarsa, harus bener-bener membaca kemasan saat belanja bulanan nih!

    BalasHapus
  18. Wah aku sering nemu nih produk yang ngga ada tgl kedaluwarsanya. Daripada salah-salah, biasanya nggak jadi beli :(

    BalasHapus
  19. nahh iya bener banget nih, cek dan ricek perlu banget apalagi kita blanja kan buat sekeluarga terutama anak2.. so wajib bgt cek klik terus yaa..

    BalasHapus
  20. bagus nih acara KABADAN POM tidak hanya bisa di aplikasikan saat puasa aja tapi buat aq yang udah ibu-ibu tiap bulan harus belanja ke supermarket buat kebutuhan keluarga bisa pake terus ilmunya cek -klik... tfs mbak nurul

    BalasHapus
  21. sosialisasi yang menarik nih... perlu ke daerah-daerah juga, seperti Malang. hehe...

    BalasHapus
  22. acaranya sarat pengetahuan ya mbak, wah kudu lebih teliti lagi sebelum membeli nih.

    BalasHapus
  23. Sangat lengkap dan akurat ulasan Tante Ulul. Stay Smart and details for every purchase even in traditional or modern market. Thanks for sharing

    BalasHapus