Yuk, Ayah Bunda Stimulasi Sensorik Si Kecil Dengan Bermain

5 komentar
Semua anak pasti suka sekali bermain. Karena bermain adalah kegiatan yang membuat mereka fun, aktif dan penuh semangat. Anak kalau sudah bermain dengan teman sebaya dan mainan kesuakaannya kadang suka lupa waktu. Seperti yang anak saya lakukan, Arkana (5) sedang hobi main sepeda. Setelah pulang sekolah Bimba dan buka seragam, sepeda menjadi sasaran utamnya. Saya si nggak melarang asal bermainnya tidak jauh dari lingkungan rumah dan tahu dengan siapa ia bermain. Memang asyik ya bermain. Bebas tanpa memikirkan deadline tulisan...ehhh...


Saya jadi teringat pemaparan salah satu psikolog dari Tiga Generasi, Putu P.D Andani, M.Psi saat acara ELC beberapa minggu lalu. Beliau mengatakan bermain adalah kegiatan yang melibatkan perasaan senang atau perasaan positif, dinikmati serta berdasarkan inisiatif atau keputusan anak atau individu tersebut. Misal bayi mendengar musik dan tertawa, bayi merangkak, meraih mainan di dekatnya. Bermain itu memiliki beberapa manfaat sebagai berikut :

👍Mengoptimalkan perkembangan fisik, konsep dan sosial.
👍Mengeluarkan energi berlebih.
👍Memulihkan tenaga dan kepenatan.
👍Penyaluran emosi, mengatasi pengalaman traumatik, fungsi metafora pada bermain.
👍Memunculkan fleksibilitas perilaku dan imajinasi. Bandingkan dengan gadget.

Ternyata bermain itu bukan hanya sekedar bermain saja, tapi juga melatih gerak tubuh dan bisa menstimulasi sensorik anak. Memang anak-anak kalau sudah bermain pasti bermacam-macam kelakuannya. Semua anggota tubuh bergerak aktif, bahkan mereka sampai berkeringat. Hitung-hitung olahraga bakar lemak juga kan. Meskipun begitu anak-anak tetap bahagia dan ingin terus bermain. Tapi, apakah cukup dengan bermain begitu saja tanpa ada arahan dari orang tua? Jawabannya tidak. Orang tua harus berperan aktif saat anak bermain. Sebisa mungkin temani ia saat bermain, jangan sibuk dengam gadget ya moms and dads 😊. Orang tua bisa memilih permainan anak yang syarat bisa menstimulasi sensoriknya. 

Kebetulan sekali saya bisa hadir di acara media brunch bersama ELC (Early Learning Centre) di Nomz Kitchen & Pastry (150218). Acara yang bertema Parenting 101 : Stimulasi Bermain dan Faktor Kebiasaan Anak Sebelum Sekolah. Berarti acara ini membahas tentang stimulasi anak dengan retang usia 0-3 tahun. Wah, cocok nih buat bayiku yang sedang aktif-aktifnya mengeksplor diri dengan mainan. Dihadiri oleh 2 pembicara yaitu Noella (Ui) Birowo, M.Sc,  founder TigaGenerasi dan penulis buku Anti Panik  dan Bayu Wijanarko selaku ELC Toys Expert.

Noella Birowo dan Bayu Wijanarko

Sebelum memasuki usia sekolah beberapa hal yang harus diperhatikan orangtua adalah kemampuan sensorik pada anak sejak dini. Dengan mengasah kemampuan sensoriknya, anak akan lebih peka terhadap kemampuannya. Biarkan anak mengeksplor yang ada di sekitarnya dengan bermain. Tentunya memberikan mainan yang memiliki fungsi edukatif untuk proses perkembangan kemampuan sensorik anak. "Para orang tua bisa memberi jenis mainan yang sesuai dengan jenis kegiatan, usia, dan kemampuan anak untuk mendapatkan hasil yang optimal hingga tahap krusial perkembangan anak" ujar Noella.

Hal yang sering terjadi saat anak memasuki usia sekolah adalah anak merasa takut untuk mencoba hal baru, sulit bersosialisasi dengan teman baru ataupun kurang peka dengan lingkungan sekitar. Maka itu anak perlu dikenalkan semua itu dari orangtua di rumah, perlu aspek pendukung bagi anak mengembangkan kemampuan sensorik, motorik, dan sosialnya sejak dini. Yang paling penting adalah pendampingan orangtua di tiap momen bermain anak agar bisa mengekplorasi fungsi mainan tersebut. Jangan anaknya bermain mainannya, tapi si ibu main handphone, yang terjadi tidak terjalin komunikasi yang efektif.

Melalui permainan menjadi solusi bagi orang tua dalam mengembangkan panca indera anak sejak dini. Anak bisa mengeksplorasi dan terangsang untuk mempelajari hal-hal baru. Anak-anak paling suka kan kalau melihat sesuatu yang baru dan langsung ingin mencobanya. Saat baru lahir fase dimana anak memulai indera penglihatan dan sentuhan. Dianjurkan jangan terlalu lama memakaikan sarung tangan. Masuk usia 3 bulan anak sudah mampu mengontrol gerakan tangan dan kakinya, usia 6 bulan anak bisa duduk atau merangkak, usia 9-12 bulan anak ada di tahap perkembanagan yang aktif (merangkak, merambat, berdiri), usia 18 bulan sampai seterusnya anak mulai berimajinasi dan mengeksplor hal-hal baru.

Sagara antusias lihat mainan ini

Sebagai spesialis pada mainan edukatif, ELC mempersembahkan seri mainan terbaru bertema "Little Senses". Seri mainan ini terdiri dari Sensory High Chair Toy, Sensory Activity Table, Sensory Stacking Rings dan Sensory Shape Sorter. Saya sempat ngobrol sebentar dengan Bayu Wijanarko, tiap mainan yang dibuat oleh ELC sangat memperhatikan keamanan. Bahkan mainan yang ada baterenya, dikunci oleh baut. Bahan maianan yang terbuat dari plastik berkualitas, tidak luntut warnanya kalau sampai dimasukkan ke dalam mulut anak dan dipastikan tidak ada partikel-partikel kecil yang bisa tertelan oleh anak.

Salah satu mainan seri little senses yaitu Sensory Activity Table, dilengkapi lampu berwarna kelap kelip dan suara menarik yang merangsang keingintahuan anak untuk berbagai variasi memasukkan bola, memijat, menarik, mencari bola yang dimasukkan. Memberikan variasi bermain dengan konsep "sebab akibat" dan juga daya ingat dan konsentrasi anak.

Selain itu ada Sensory Stacking Rings berbentuk diameter ring bervariasi dari kecil hingga besar, hal ini akan meningkatkan pengetahuan anak mengenai konsep besar kecil permainan diselesaikan dengan memasang kepala di atas ring terakhir sehingga anak dapat belajar bermain secara utuh dan lengkap dari awal hingga akhir atau bisa mengenal problem solving. 


Seri mainan little senses dari ELC

Wah...asyik banget kan memilih mainan anak sekaligus bisa mengedukasi mereka. Saat masuk sekolah nanti anak-anak jadi tambah percaya diri dan bisa membaur dengan lingkungan sekitar. Saya suka sekali mainan dari ELC karena tahan pecah. Jadi awet sekali. Warna mainannya juga cerah, bentuknya lucu-lucu dan disesuaikan dengan usia anak. Bagi yang ingin memiliki ELC Little Senses ini tersedia di seluruh gerai ELC, website www.elc.co.id atau instagaramnya @elcindo,  untuk kisaran usia anak mulai dari 9-36 bulan. Sagara pas banget nih bisa mencoba mainan little senses ini.

Oh ya saat acara media brunch ini dihadiri oleh beberapa ibu-ibu muda dari kalangan artis seperti Melaney Ricardo, Tantri "Kotak", Tya Ariestya, Chua "Kotak" dr. Reisa Brotoasmoro, Intan RJ. Seru -seru banget mereka kalau sedang ngumpul. So, masa kanak-kanak cuma sekali ayah bunda. Maka itu manfaatkan kesempatan yang ada saat ini. Ajaklah anak bermain dengan riang gembira. Tentunya didukung juga dengan mainan yang edukatif. Jadi, saat anak mulai masuk sekolah ia bisa lebih siap menghadapi lingkungan sekitar.



Let's play together !



***




5 komentar

  1. Mainan ELC favorit banget dehhh,, awet juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya awet banget mainan ELC. Nggak bohongnya meski harganya cukup mahal

      Hapus
  2. Mainan ELC mahal semua mba, bagus banget sih. Aku lagi pengen yang buat di dorong itu mba, apa sih namanya. sekitar 1,2 juta harganya, duh ya demi anak ini. :(

    BalasHapus
  3. waktu lahiran mada dapet mainan ELC dari customer bengkel suami, waktu itu dari bentuknya keliatan mainan mahal tapi gak tau ternyata mainan lullaby projector ini sungguh idaman anak2 bayik .. mau direview ehhh mainannya uwes buluk wkwkkwkwk

    BalasHapus