Film Hanya Namamu Dalam Doaku, Mengangkat Kisah Pejuang ALS dan Peran Caregiver

Tidak ada komentar
Pejuang itu bukan lagi melawan penjajah di medan perang, melainkan menerima penyakit langka yang dirahasiakan agar tidak melukai istri dan anaknya. Itulah yang dilakukan Arga di dalam cerita film Hanya Namamu Dalam Doaku yang mengangkat kisah pejuang Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS).

Setelah sukses dengan judul-judul film yang mampu menggetarkan penonton Indonesia lewat Sekali Saja Kumenangis hingga Perayaan Mati Rasa, rumah produksi Sinemaku Pictures menghadirkan film drama keluarga Hanya Namamu Dalam Doaku yang menjadi pelukan hangat bagi penonton yang disutradarai oleh Reka Wijaya.Genre film yang disukai oleh Prilly Latuconsina. 

Saya berkesempatan hadir duluan di gelaran press conference dan screening film Hanya Namamu Dalam Doaku di XXI Plaza Indonesia, hari Rabu 13 Agustus 2025. Dihadiri oleh media, komunitas dan undangan. Beberapa sudut XXI dibuat secantik mungkin dengan dekorasi khas film. Bahkan ada booth merchandise hasil karya teman-teman penyintas ALS. 

Dok. Foto Poplicist

Sarasehan Bersama Dompet Dhuafa dan Tokoh Bangsa Bahas Bahas Mewujudkan Merdeka Dari Kemiskinan

Tidak ada komentar
Negara Kesatuan Republik Indonesia baru saja merayakan Hari Kemerdekaan ke-80. Ini bukan waktu singkat untuk mempertahankan kemerdekaan yang telah diperjuangkan oleh para pahlawan. Terlebih negeri ini masih banyak "pekerjaan rumah" yang belum terwujudkan dengan baik. Terutama menuntaskan kemiskinan. 

Hari Rabu, 13 Agustus 2025, Dompet Dhuafa menggelar sarasehan bersama beberapa tokoh bangsa bertema "Merajut Kebersamaan, Mewujudkan Merdeka dari Kemiskinan" di Sasana Budaya Rumah Kita Dompet Dhuafa, Jakarta Selatan. Acara dihadiri oleh media, blogger, forum ziswaf dan jajaran tokoh bangsa. Pembahasan yang bikin suasana agak tegang tapi penting diketahui. 

Darius Sinathrya Jadi Suami "Green Flag" Dalam Film Lyora: Penantian Buah Hati

Tidak ada komentar
Ketika film ini resmi tayang di bioskop nanti, saya yakin banyak penonton yang sembab matanya karena air mata bakal berderai terus, khususnya bagi para pejuang garis dua. Ceritanya pasti berkenaan dengan perjuangan pasangan suami istri yang menantikan anak dalam kehidupan rumah tangga.

Dua pemeran utamanya diperankan oleh Marsha Timothy dan Darius Sinathrya. Di kehidupan nyata, keduanya sudah berumah tangga dan memiliki anak. Namun di film ini, mereka menjadi pasutri yang bersama-sama berjuang memiliki anak. Sosok Darius Sinathrya disebut sebagai suami greenflag dalam perannya.

Berkolase dan Pemanfaatan Pangan Lokal dengan Pendekatan Ekonomi Restoratif

1 komentar
Kondisi pangan lokal di Indonesia saat ini berada dalam posisi yang strategis namun penuh tantangan. Sebagai negara agraris dengan keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan pangan lokal. Namun, masih banyak aspek yang perlu dibenahi untuk menjadikan pangan lokal sebagai andalan utama dalam ketahanan pangan dan pembangunan ekonomi.

Soal pangan atau makanan lokal, Indonesia juaranya deh. Luasnya hutan di negeri ini menyediakan keanekaragaman hayati di dalamnya. Masyarakat bisa memanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari dan bernilai ekonomi. Salah satu wilayah hutan terbesar di tanah air berada di Pulau Kalimantan, tepatnya di Kabupaten Sintang, Provinsi Kalimantan Barat. Ada pangan lokal apa di sana?