1000 Hari Pertama Kehidupan dan Gizi Seimbang, 2 Pilar Utama Menciptakan Generasi Emas

9 komentar
Salah satu tugas orangtua terhadap anak-anaknya adalah memberikan hal terbaik selama kehidupannya. Dimulai dari dalam kandungan sampai ia beranjak dewasa. Disebut sebagai seorang anak sampai berusia 18 tahun. Bahkan titik tertinggi perubahan secara psikologis sampai di usia tersebut. Saat ibu dinyatakan hamil oleh dokter kandungan atau bidan, satu fase perubahan seorang wanita dimulai. Perubahan fisik dan psikologis sangat terlihat. Perut membuncit dan rasa mual tak bisa dihindari. Saat inilah momen penting sang jabang bayi dimulai. Perjalanan panjang dari dalam kandungan sampai lahir ke dunia atau dikenal 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK).

Pengetahuan lebih dalam akan pentingnya 1000 HPK saya dapatkan dari diskusi Kesehatan dan Nutrisi bersama Nutrisi Untuk Bangsa (NUB) di Hotel Santika, TMII pada tanggal 20 Februari 2018. Dihadiri oleh rekan bloggers dan para pembicara diskusi. Saya menganggap materi ini penting sekali dibahas dan disebarkan kepada masyarakat luas. Melalui tulisan - tulisan blogger akan memberikan kontrisbusi yang baik dan mengingatkan mengenai isu kesehatan dan gizi ini. Hal ini disampaikan oleh bapak Arif Mujahidin perwakilan dari pihak Danone Indonesia saat memberikan kata sambutan. Saya terkesan bahwa peran blogger untuk menyebarkan informasi penting melalui dunia digital sangat diakui.




Pentingnya 1000 
Hari Pertama Kehidupan (HPK)


Ibu Endang L. Achadi, Prof,Dr,MPH,DrPH menerangkan tentang 1000 Hari Pertama Kehidupan (1000 HPK) merupakan periode kehidupam seorang bayi atau anak dari masa kehamilan 9 bulan sampai usia 2 tahun. Biasanya seorang ibu dinyatakan hamil sudah ketahuan usia kandungannya lebih dari 1 bulan. Pada masa-masa awal kehamilan terjadi masa kritis perkembangan janin. 8 minggu pertama sejak terjadinya pembuahan dalam sel ovum maka pembentukan cikal bakal organ tubuh terbentuk. Mata, kaki, tangan, otak, kepala sudah terbentuk jika dilihat melalui USG. Kemudian peekembangan penting sebagian organ terbentu sampai akhir kehamilan dan masih terus berlanjut sampai 2 tahun pertama kehidupan. 
Perhitungan 1000 HPK 


Mengapa 1000 HPK Itu Penting? 

Dianggap penting karena apabila masa ini tidak dilalui dengan baik, maka akibatnya terhadap kecerdasan dan kesehatan bersifat permanen, sulit diperbaiki, dan berpengaruh terhadap dua generasi berikutnya. Menurut Dr David Barker yang mengenalkan Barker's Hypotesis yang mendasari pentingnya 1000 HPK yaitu 9 bulan dalam masa kandungan sampai 2 tahun pertama pasca lahir sebagai berikut : 

"Di dalam batasan yang luas yang ditentukan oleh gen yang kita warisi, setiap diri kita mempunyai suatu rentang pilihan hidup masing-masing. Lingkungan kiya yaitu di dalam kandungan dan beberapa bulan setelah lahir, memilihkan jalan khusus untuk pertumbuhan dan perkembangan yang lita jalani. Orang membicarakan tentang anak yang tumbuh mengikuti potensi genetiknya, padahal yang sesunghuhnya terjadi adalah anak tumbuh menyesuaikan diri dengan lingkungannya"

Jika terjadi kegagalan permanen saat 1000 HPK, maka akan menimbulkan dampak panjangnya seperti stunting, kecerdasan (kemampuam kognitif) rendah, risiko menderita penyakit tidak menular (PTM) seperti diabetes, stroke, penyakit jantung. Pada ibu hamil berat badan harus ideal pertambahannya, tidak boleh terlalu kurus. Antara tinggi badan dan berat badan juga harus seimbang karena sebagai tolak ukur perkembangan janin. 

Ki-ka : dr. Tirta Prawitasari, dr. Endang L. Achadi, dr.Yustina Anie Indriastuti

STUNTING
Pemerintah sedang menggembor-gemborkan tentang stunting. Stunting merupakan kondisi tubuh yang lebih pendek dari standar usianya, yang terjadi akibat gangguan atau hambatan pertumbuhan dan perkembangan organ tubuh. Bayi yang dilahirkan dengan panjang kurang dari 48 cm maka bayi tersebut termasuk pendek untuk usianya.

Kabar mirisnya Indonesia berada diurutan nomor 5 terbanyak di dunia jumlah balita stunting. Perbandingannya 4 dari 10 balita di Indonesia mengalami stunting. Stunting itu beda ya dengan kuntet, cebol atau kerdil. Bayi atau anak mengalami stunting karena keurangan gizi kronis yang berulang dan sering menderita penyakit infeksi. Biasanya mulai terjadi sejak dini, mulai dalam masa kandungan dalam periode 1000 HPK yang mengakibatkan pertumbuhan tulang dan organ tubuh lainnya terhambat. Indonesia juga termasuk didalam 47 negara dari 122 negara masalah stunting.

Sebagian bayi ada yang dilahirkan sebelum waktunya (premature), maka panjang dan berat lahirnya yang kurang itu bukan diartikan sebagai kekurangan zat gizi. Bila anak yang stunting adalah seorang perempuan dan kemudiam hamil, maka bayi yang di kandung mempunyai risiko untuk tidak tumbuh optimal karena mu gkin panggulnya sempit yang dapat membatasi pertumbuhan janin. Akibatnya siklus stunting antar generasi yang menimbulkan stunting merupakan hasil dadi keturunan. 


Kemampuan Kognitif Rendah
Pertumbuhan dan perkembangan otak terhambat akibat kekurangan gizi kronis. Maka jumlah sel-sel otak yang terbentuk sedikit. Tapi jangan khawatir setelah 2 tahun pertama fungsi kognitif masih bisa diasah dengan stimulasi dan gizi yang baik. Salah satu alasan program PAUD dibuat agar meningkatkan fungsi kognitif anak. Menurut data penelitian dari 13 propinsi, anak dengan rentang usia 7-8 tahun sebanyak hampir 49% mempunyai kemampuan kognitif kurang.  Untuk tingkat kompetensi anak Indonesia secara global berada di bawah negara Singapura, Vietnam dan Thailand.  Indonesia berada diurutan ke 62 dari 70 negara.

Penyakit Tidak Menular (PTM
1000 HPK juga dikaitkan dengan penyakit tidak menular (PTM). Prof. David Barker pernah meneliti 2 daerah di Inggris yang memiliki risiko penyakit jantung. Ternyata penyakit jantung bukan hanya ditemukan daerah yang tidak miskin, tapi juga daerah yang sebagian besar penduduknya miskin. Kenapa? Karena terjadinya PTM berawal sejak seseorang berada dalam kandungan yang didasari oleh anak yang lahir dengan berat badan kecil atau berat badan lahir rendah (BBLR) yang banyak menderita penyakit kronis. Barker juga menyatakan bahwa risiko PTM bukan hanya terjadi antar generasi (ibu ke anak), tapi juga trans-generasi (nenek ke cucu). 

Janin itu memiliki sifat plastis atau lentur. Kemampuan penyesuaian yang sangat baik terhadap lingkungannya, termasuk lingkungan yang kekurangan zat gizi. Dikenal juga sebagai Developmental Plasticity yaitu plastisitas yang terjadi disaat pertumbuhan dan perkembangan tubuh dan organ terjadi.

Kelompok 1000 Hari Pertama Kehidupan yaitu ibu hamil, ibu menyusui, bayi 0-6 bulan dan bayi atau anak 6-24 bulan. Lalu apa yang bisa diupayakan agar tetap terjaga perkembangan anak di 1000 HPK? Berikan asupan adekuat yang bergizi seimbang, khusus bayi usia 0-6 bulan hanya ASI saja dan upayakan tidak terkena penyakit infeksi.

Upaya yang dilakukan


Gizi Seimbang Untuk Bayi dan Anak 
Usia 0-24 Bulan 



Dulu kita mengenal 4 sehat 5 sempurna kan, sekarang sudah tidak berlaku lagi. Kalau kata Dr. Tirta Prawita Sari, M.Sc., Sp.GK "Uninstal ya pedoman 4 sehat 5 sempurna, lalu upgrade menjadi gizi seimbang". Gizi seimbang adalah keanekaragaman makanan dalam jumlah dan proporsi tertentu serta upaya menjaga status gizi normal. Penerapan gizi seimbang pada bayi dan anak usia 0-24 bulan mengikuti prinsip 4 pilar yaitu :

  1. Makan beraneka ragam makanan
  2. Pola hidup bersih
  3. Aktivitas fiik 
  4. Menjaga berat badan ideal

Kelompok usia 0-24 bulan dibagi menjadi 3 bagian menurut permasalahan dan fokus yang berbeda mengikuti kondisi fisiologisnya yaitu kelompok usia 0-6 bulan, kelompok usia 6-11 bulan dan kelompok usia 12-36 bulan. Menyusun menu gizi seimbang dibagi menurut kelompok makanan dan manfaatnya. Kelompok makanan pokok sebagai sumber energi dari karbohidrat, lauk pauk sebagai sumber zat pembangun dari protein, sayur dan buah sebagai sumber zat pengatur dari vitamin dan mineral, kelompok air berfungsi sebagai metabolisme. 

Bagi ibu hamil dan menyusui membutuhkan asupan yang lebih banyak. Mereka membutuhkan tambahan energi sekitar 180-400 kkal serta 20 gram ekstra protein/hari agar kebutuhan zat gizi janin dan bayi terpenuhi. Contoh makanan yang kaya akan sumber protein seperti telur ayam, kacang-kacangan, tempe, ayam tanpa kulit, ikan. 

Ibu hamil dan menyusui juga membutuhkan tambahan asupan zat besi. Bagi ibu hamil zat besi dibutuhkan sebagai persiapan menghadapi persalinan yang akan terjadinya pendarahan, untuk menjamin hantaran oksigen yang dibutuhkan sehingga metabolisme berjalan baik, zat besi dibutuhkan untuk janin sebagai persiapan cadangan zat besi saat lahir hingga berusia 6 bulan. Setelah lewat masa ASI eksklusif, zat besi yang terdapat pada ASI jumlahnya kurang untuk kebutuhan si bayi. Maka itu setelah 6 bulan bayi harus segera diberi makanan pendamping ASI (MP ASI). 

Tiap zat besi yang masuk ke dalam tubuh penyerapannya (absorpsi) berbeda-beda, tergantung bioavaibilitasnya, maksudnya kecepetan absorpsi zat dan jumlah zat tersebut yang diabsorpsi secara utuh oleh tubuh dan masuk ke dalam sirkulasi sistemik. Sumber zat besi bisa diperoleh dari hewani (heme) dan nabati (non heme). Misalnya kamu makan daging sebanyak 5-10%, penyerapan zat besinya bisa 25 %., sedangkan kalau makan sayur bayam palingan penyerapannya hanya 5 %. Bila bayi usia 12-23 bulan hanya diberikan ASI saja, maka yang terjadi bayi mengalami defisit zat besi sebanyak 550 ml/hari atau 90% dari MP ASI-nya. 




Ingat ya ayah dan bunda !
ASI adalah makanan terbaik bagi anak usia 0- 24 bulan. Selama 6 bulan pertama HANYA ASI, setelahnya berikan makanan pendamping ASI untuk memenuhi kebutuhan zat gizi bayi dan anak.


Setelah usia 6 bulan bayi boleh diberikan makanan pendamping. Nggak perlu repot menyiapkan MP ASI, cukup siapkan bahan-bahan makanan sehari-hari, asal tidak menggunakan bumbu yang tajam dan pedas. Pada dasarnya ada 10 prinsip pemberian MP ASI seperti di bawah ini.


WHO mengeluarkan panduan praktek pemberian makanan pada bayi yang terdapat syarat keragaman makanan minimal yang harus dipenuhi oleh MP ASI (Minimum Dietary Diversity) yaitu apabial terdapat 4 dari 7 jenis makanan atau yang dikenal sebutan menu 4 bintang. Jenis-jenis makanannya yaitu sumber karbohidrat, kacang-kacangan, susu dan produk susu, telur, daging hewan, buah dan sayuran kaya vitamin A, buah dan sayuran lainnya. 

Selain itu, perhatikan pula frekuensi pemberian makan yang menjadi salah satu indikator praktik pemberian makan yang baik (Minimum Meal Frequency). Pemberiannya dikelompokan sesuai usia ya. 

sumber diktat materi pelatihan
"Journalist Goes To Campus

Jika keduanya, Minimum Dietary Diversity dan Minimum Meal Frequency digabungkan, maka menjadi Minimum Accaptable Diet, ukuran penerimaan makanan yang cukup bagi tubuh.

DR. Dr. Yustina Anie Indriasti, M.Sc., Sp.GK memberikan tips membuat dan memberikan MP ASI yang benar, yaitu :

  • Upayakan dapur dan peralatan masak terpisah dengan orang dewasa.
  • Menggunakan stainles steel dan jangan menggunakan kayu, melamine, sterofoam, plastik yang tidak aman.
  • Menggunakan lap sendiri serta dicuci setiap hari.
  • Cuci tangan menggunakan sabun dengan air mengalir sebelum memasak dan menyiapkan MP ASI.
  • Bila memotong gunakan sarung tangan.
  • Apabila yang memasak terkena tifus atau diare tidak boleh memasak sampai dinyatakan sembuh.
  • Ambilah sesuai kebutuhan.
  • Suapi anak sedikit demi sedikit sampai habis.
  • Jika ada sisa makanan langsung dibuang.
  • Berikan minum air putih setelah makan.
  • Gosok gigi.

Keseruan bloggers setelah diskusi
Sumber @nutrisi_bangsa

Wow....panjang ya ulasan tentang nutrisi dan kesehatan ini. Sebenarnya masih banyak yang belum saya tulis, ini hanya sebagian yang penting saja. Memang tidak ada habisnya membahas mengenai kesehatan. 1000 HPK menjadi pedoman utama untuk memajukan generasi bangsa di masa emas. Yuk, ayah bunda jaga masa depan anak-anak kita sejak dini. Kelak mereka menjadi orang berguna bagi bangsa dan keluarga.



***


9 komentar

  1. Semoga Indonesia bebas stunting segera

    BalasHapus
  2. Ternyata bumil kurang zat besi fatal ya akibatnya, utk bayi dan ibu nya

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul mak, zat besi sangat dibutuhkan karena untuk menambah sel darah merah

      Hapus
  3. Penting banget dibaca sama Bumil dan yang tengah mempersiapkan kehamilan nih...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya mba Memez, edukasi yang tepat bagi remaja, bumil dan busui juga

      Hapus
  4. Komplit banget tulisannya nih. Harus disave buat yg sedang hamil dan punya anak balita.

    BalasHapus
  5. Acaranya bagus banget. Emang nutrisi anak mestinya dipikirkan sejak masih dalam kandungan ya. Dulu hamil pertama gk ngerti ginian. Skrng enak makin banyak acara2 pengetahuan kyk gii jdnya yg hamil atau bahkan sebelum hamil pun bersiap2 TFS

    BalasHapus