Waspadai Makanan Rumah Bisa Menjadi The Silent Killer

8 komentar
Kesehatan ibarat barang mahal yang tidak bisa dibayarkan dengan apapun. Seberapa banyak uang yang kita miliki, jika hanya untuk membeli obat-obatan atau biaya perawatan sama saja bohong. Habis semuanya. Oleh karena itu, kampanye gaya hidup sehat terus digaungkan. Berbagai macam penyakit bermunculan, tapi obat penawarnya belum ditemukan. Bahkan penyakit yang sudah ada, minim sekali penyembuhannya. Dalam memperingati Hari Gizi Nasional yang jatuh pada 25 Januari 2017, Sunco mengadakan simposium bersama para narasumber dari Ikatan Dokter Indonesia, PERSAGI, Departemen Kesehatan dan Brand Ambassador Sunco. Diskusi kali ini membahas tentang masakan rumah bisa menjadi the silent killer (pembunuh diam-diam). 



Acara simposium hari gizi nasional dimoderatori oleh Muhammad Zulkifli M.Si dan menghadirkan beberapa pakar kesehatan. Gizi sangat dibutuhkan oleh tubuh kita. Jika kita mendapatkan gizi yang baik, maka keadaan tubuh kita pun sehat. Gizi diperoleh dari asupan makanan yang kita konsumsi. Seperti halnya seorang ibu hamil harus mendapatkan asupa  gizi yang banyak. Bukan hanya untuk sang ibu tapi juga untuk calon bayinya. Karena si bayi masih bergantung perolehan makanan dari si ibu. Seperti yang diucapkan Sekretaris Jenderal PERSAGI  Dr.Entos Zainal DCN, SP, MPHM bahwa sel syaraf kita dibentuk oleh protein dan berbagai zat gizi. Gizi adalah kunci untuk menciptakan anak cerdas. Dampak dari kekurangan gizi pada awal kehidupan bisa mempengaruhi kualitas SDM. Kekurangan gizi dapat menyebabkan gagal tumbuh, berat lahir rendah, pendek, kurus, gangguan metabolik sebagai risiko utama penyakit tidak menular (diabetes & penyakit jantung) pada usia dewasa, bahkan sampai meninggal.

Gizi sangat berperan di dalam proses pertumbuhan dan perkembangan otak. Zat gizi yang diperlukan yaitu
  1. Zat gizi makro : Energi, protein dan lemak
  2. Zat gizi mikro  : vitamin dan mineral

Bagi ibu hamil vitamin, mineral dan protein harus dikonsumsi saat pertama kehamilan (berhenti haid) sampai 20 minggu pertama. Karena jika ibu hamil mengalami anemia, maka akan mengakibatkan berkurangnya 10 poin kecerdasan pada anak.

Theresia Irawati, SKM, MKes
Perwakilan dari Kementrian Kesehatan


Dewasa ini, tidak hanya penyakit menular yang harus diwaspadai tapi juga penyakit tidak menular (PTM). Theresia Irawati, SKM, M.Kes, Perwakilan dari Kementrian Kesehatan menyatakan ada beberapa faktor yang menyebabkan timbulnya penyakit tidak menular yaitu kurangnya aktifitas fisik, merokok, kurangnya makan buah dan sayur, konsumsi minuman beralkohol dan BAB tidak pada tempatnya. Selain itu makanan yang kita konsumsi sehari-hari juga patut diwaspadai. Tanpa kita sadari mengkonsumsi gula, garam dan lemak secara berlebihan tidak baik bagi kesehatan. Berdasarkan riset dasar kesehatan tahun 2013 sebanyak 26,2% penduduk Indonesia mengkonsumsi garam berlebih, naik dari tahun 2009 sebesar 24,5%. Lemak berlebih naik 40,7% naik dari tahun 2009 yakni 12,8%. Oleh karena itu, Permenkes no.30 tahun 2013 membatasi konsumsi gula, garam dan lemak.

  1. Gula, per orang per hari 50 gram (4 sendok makan).
  2. Garam, per orang per hari 5 gram (1 sendok teh).
  3. Lemak, per orang per hari 67 gram (5 sendok makan minyak).
Jika mengkonsumsi secara berlebihan maka akan menyebabkan stroke, diabetes, serangan jantung, hipertensi. Ibu Theresia juga menjelaskan kampanye dari kementrian kesehatan yaitu GERMAS (Gerakan Masyarakat Hidup Sehat). Agar masyarakat lebih aware lagi terhadap kesehatan untuk kedepannya.  Brand Ambassador Sunco, Christian Sugiono juga melakukan gaya hidup sehat. Aktifitas fisik 


dr. Tirta Prawita Sari, Msc, Sp.GK (Sekretaris Komite Nasional dan  Penanggulangan Penyakit Tidak Menular IDI) 


Ada solusi dari setiap masalah. Dr. Tirta Prawita Sari, Msc, Sp.GK memberikan solusi pencegahan penyakit tidak menular dengan cara membatasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak, bergaya hidup sehat, lakukan aktifitas fisik, perbanyak konsumsi buah dan sayur, cek kesehatan secara rutin, bijak memilih makanan terutama dalam memilih minyak goreng yang baik. Kenapa harus minyak? Karena hampir semua makanan yang kita konsumsi diolah dengan cara digoreng dan menggoreng menggunakan minyak. Pada dasarnya minyak diperlukan dalam gizi yang seimbang, lemak atau minyak yang terdapat dalam makanan berguna untuk meningkatkan jumlah energi, membantu penyerapan vitamin A,D,E dan K serta menambah kelezatan makanan. Mulina Wijaya, Deputy Marketing Manager Sunco menyatakan agara terhindar dari oenyakit berbahaya jangan menggunakan minyak secara berulang-ulang. Jika sudah berubah warna akibat sisa makanan sebaiknya ganti dengan minyak yang baru. Selain itu hindari penggunaan suhu terlalu panas karena dapat membentul radikal bebas yang merugikan kesehatan dan merusak kandungan vitamin dalam minyak goreng.

Demo masak dengan Chef Nanda
Selain mendapatkan penjelasan tentang gizi yang baik bagi kesehatan. Dalam kesempatan yang sama diadakan demo masak udang goreng dengan Chef Nanda. Kali ini sang juru masak membuat menu makanan dengan menggunakan minyak goreng Sunco. Kenapa Sunco ? Karena warnanya bening, dan memiliki kekentalan seperti air jadi sedikit lebih menempel pada makanan, kemudian tidak mudah beku yang berarti kandungan lemak jenuhnya lebih sedikit atau kita bisa membuktikan dengan meminumnya satu sendok makan apabila tanpa ada rasa atau rasanya seperti air, tidak serik atau menyangkut ditenggorokan. Selain itu bisa dengan tes organoleptic yaitu mengecap sejumlah minyak goreng (kira-kira 1 sendok), jika tanpa rasa atau rasanya seperti air adalah tanda #minyakgoreng yang baik. Memang Sunco Minyak Goreng Baik Dikit Nempel Di Makanan. 

Perbandingan warna minyak goreng lain dengan Sunco

Adapun  resep makanan  yang bisa dipraktekkan di rumah yaitu Resep Mayonaise a la Sunco. Berikut detailnya. 

Bahan-bahan :
500cc minyak Sunco
1 Sdt garam halus
2 Sdm susu kental manis
2 Sdm gula pasir 
3 kuning telur ayam
1 Sdm cuka dapur 
2 Sdm sari jeruk nipis


Cara membuat
  1. Kocok kuning telur, garam dan gula pasir dengan mixer kecepatan 2.
  2. Ambil 200cc minyak goreng Sunco, tambahkan secara bertahap 1 Sdm sampai terbentuk campuran yang halus dan menebal kental.
  3. Masukkan sedikit-sedikit cuka sampai habis, sari jeruk dan susu kental. Lalu tambahkan secara bertahap lagi sisa minyak 300cc, setiap penambahan masing-masing 2 sdm.
  4. Kocok terus sampai berbentuk mayonaise yang halus.
  5. Sisihkan dan siap pakai. 

Variasi :
Untuk membuat salad sayuran maka pada mayonaise dapat ditambahkan 1Sdt merica bubuk serta dua helai daun bawang yang diiris halus sebelum akhir pengocokan. 


Pemberian plakat kepada narasumber

Bagaimana sudah tahu kan sekarang si silent killer tersebut. Ternyata berada dekat sekali dengan konsumsi makanan kita sehari-hari. Namanya juga silent killer, akibat dari penyebabnya tidak langsung muncul. Pelan-pelan membentuk suatu penyakit yang bisa terserang kapan saja. Ayo mulai hidup sehat dari sekarang. Kurangi gula, garam dan lemak berlebihan dan memilih bahan pengolah makanan seperti minyak goreng yang baik. Waspadai dan Cegah! Karena minyak goreng yang baik #DikitNempel pada makanan. Lebih lengkapnya bisa kunjungi fanpage SunCo Indonesia


***


8 komentar

  1. masaknya pake anti lengket aja haha.. tp bolehlah pake minyak sekali kali kn bening hehe

    BalasHapus
  2. Wih, bs percobanaan diminum gitu ya mak minyak goreng? bayangin sambil gimana gitu, hehe.. Silent killer, aku tadi penasaran banget sama istilah ini :)

    BalasHapus
  3. Sunco is the best choice yak :) beningnya itu loh sampai bisa diminum hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. tapi jangan kebanyakan minum minyaknya, nanti kalah air putihnya

      Hapus
  4. Hmm jadi tahu... Pake dikasih resep juga... Cobain. Ahhhhh

    BalasHapus