Dari Bojonggede Sampai Australia, Kisah Sukses Owner Keke Busana

Semua kesuksesan pasti ada perjuangan dan pengorbanan yang dihadapi. Tidak semudah membalikkan tangan sukses itu diraih. Pernah denger kan, Tuhan tidak akan memberikan suatu cobaan diluar batas kemampuan hambaNya. Kegagalan yang saya, kamu atau kalian terima saat ini anggap saja tabungan meraih kesuksesan di masa depan. Saya dan teman - teman blogger beruntung sekali bisa menyaksikan perjuangan dan pengorbanan yang dialami pemilik Keke Busana dalam sebuah film dokumenter "Dua Kodi Kartika : The Heritage of Love.  Keke Busana lahir dari sebuah keterbatasan.

Seorang wanita sekaligus ibu bernama Ika Kartika Sutisna. Beliau biasa dipanggil bunda. Sebelumnya ia adalah sekretaris direktur di Tiga Raksa, memiliki suami sebagai konsultan di bidang geologi. Saat krisis moneter datang, menjadi hantaman besar buat perekonomian keluarga. Suatu saat bunda dan suami berkunjung ke konveksi milik teman suaminya dan bunda diminta untuk memesan baju anak agar konveksi tersebut dapat pesanan. Bunda memang belum bisa tapi ia suka memodifikasi baju anak. Dari niat menolong teman suami, bunda memesan baju perempuan sebanyak 40 potong, hanya dua kodi. Sempat tidak tahu mau ditawarkan kemana baju - baju tersebut, lalu bunda modal nekat tawarkan ke Tanah Abang. Kadang ada yang nolak, kadang ada yang konsinyasi. Belajar dari Tiga Raksa, akhirnya bunda menjual ke pasar pusat grosir barang sisa ekspor.

Keluarga besar bunda Ika saat premiere film

Itu awal cerita bunda Ika mengawali bisnisnya. Saat ini bunda tinggal di daerah Taman Yasmin, Bogor. Sebelumnya ia tinggal di kompleks Pura Bojong Gede,sekaligus tempat produksi Keke mulai dari pemotongan kain, gudang pengiriman barang, tempat setrika, packing, sampai finishing. Keke saat itu masih home industry. Kebayangkan bagaimana sibuknya rumah tersebut? Tahun 2012 bertemulah bunda dengan seorang bisnis konsultan muda bernama Rendy Saputra. Rendy menawarkan jasa konsultan bisnis kepada bunda. Dari pertemuan itulah Rendy bisa menjadi CEO Keke Busana pada tahun 2014. Ia juga memimpin Keke Group seperti Keke Busana, Berdaya Tour dan Keke Berdaya. Selain itu ia membangun komunitas Muda Berdaya dan menjadi trainer program UMKM. Wow, banyak juga pengalamannya ya...

Keke berasal dari kata "keukeuh" dalam bahasa Sunda yang artinya semangat, optimis atau pantang menyerah. Sebenarnya kata ini merujuk ke sifat bunda Ika. Menurut ayahnya, bunda Ika memang pekerja keras dan mau belajar. Terbukti dengan kesuksesan Keke Busana saat ini. Bunda juga bisa menyekolahkan ketiga anaknya di luar negeri yaitu Fahrulia Amanda dan Fahrulia Emeralda di Meoulbourne, Australia lalu Fahrulia Rahmania di Amerika. Superwomen ini juga sukses memberikan pendidikan buat anak-anaknya. Salut...

Apa yang bisa saya, kamu, kalian bisa ambil dari perjalanan kesuksesan owner Keke Busana? Saya mengambil semangat dan kesabaran bunda dalam meniti bisnisnya. Keke Busana yang kita kenal di toko-toko baju itu berasal dari tangan seorang wanita hebat. Membangun sebuah bisnis itu memang tidak mudah, jatuh bangun harus dirasakan dulu sebelum mengenyam kesuksesan. Kesuksesan tidak bisa diraih dengan sendiri, ada kontribusi orang-orang sekitar yang terjun langsung dalam bisnis. Tetutama dukungan dari keluarga, sang suami sangat mendukung bisnis bunda Ika. Sang owner Keke Busana berharap bisa membawa produknya ke dunia internasional setelah anak-anaknya lulus kuliah nanti. Kita doakan semoga terwujud.

"Jalani saja. 

Sebelum dijalani, kita tak akan pernah tahu seperti apa rasanya"

Rendy Saputra