Bentengi Diri Dengan Vaksinasi Bersama In Harmony Clinic

3 komentar
Kesehatan adalah aset paling berharga dalam kehidupan. Semua orang pasti ingin hidup sehat. Banyak cara agar kita tetap sehat. Mulai dari olahraga, tidak merokok, jaga pola makan, imunisasi dan vaksinasi. Hal tersebut dilakukan sebagai pencegahan datangnya penyakit dalam tubuh. Setidaknya kita sudah memiliki pertahanan agar tidak mudah terserang penyakit.



Jumat 3 Juni 2016, saya mendapatkan undangan dari Blogger Perempuan Network menghadiri blogger meet up yang membahas tentang The Value of Preventation in Healthcare, dengan guest speaker Grace Amelia founder Rumah Ramah Rubella dan dr. Kristoforus, SpPD founder Klinik Vaksinasi In Harmony. Disini Grace Amelia atau dikenal dengan Mami Ubii membagikan pengalamannya tentang virus Rubella dan kondisi anaknya Aubrey Naiym Kayacinta ( 4 tahun) yang terkena dampaknya, sehingga ia mendirikan Rumah Ramah Rubella pada 2 Oktober 2013. Latar belakang dari Rumah Ramah Rubella yaitu kebutuhan saling berbagi dan beban moral. Awalnya Grace hanya mensharingnya lewat media online facebook grup dan blog pribadinya. Rumah Ramah Rubella arahnya lebih ke mengedukasi seperti workshop, seminar terhadap infeksi dan pencegahan TORCH Rumah Ramah Rubella juga memiliki visi yaitu

  1. Meningkatkan awareness masyarakat tentang infeksi TORCH kongenital.
  2. Mencegah semakin tingginya jumlah ibu hamil yang terinfeksi TORCH dengan cara mengedukasi dan berbagi pengalaman.
  3. Mewadahi para orangtua dengan anak difabel dalam berbagi pengalaman dan informasi.

Grace Amelia dan dr.Kristoforus

Grace Amelia mengidap virus Rubella saat mengandung Ubii. Gejala yang ia alami saat itu lemas, demam lalu timbul bintik merah disekujur badan dibawah kulit. Ia pikir hal ini hanya efek dari kehamilan. Ketika ia memeriksakan diri ke dokter kandungan dinyatakan tidak apa-apa dan disarankan minum air kelapa. Sampai Ubii lahir Grace tidak mengetahui kondisinya saat itu. Namun ia melihat keanehan dari Ubii seperti posisi tidur dengan kepala yang mendongak, kaki dan tangan yang kaku dan menekuk, sampai Ubii tidak merespon suara. Grace mencari informasi ke banyak dokter yang menyimpulkan bahwa Ubii terinfeksi virus Rubella, hal ini diketahui saat Ubii berusia 5 bulan. Memang terlambat mengetahuinya, namun Grace tak putus asa ia selalu mencari informasi tentang virus Rubella dan bagaimana penanganannya.

Apa si Rubella itu? Rubella adalah nama lain dari campak Jerman dengan ciri-ciri demam, timbul bintik merah sampai ke lidah, ada pembengkakan kelenjar di telinga dan kepala. Rubella adalah penyakit menular yang bisa ditularkan melalui udara. Secara statistik angka Rubella masih cukup tinggi di dunia, apalagi di Indonesia. Sayangnya di Indonesia tidak memiliki data yang akurat. Di Amerika kasus Rubella sudah menyusut menjadi 9 kasus/ tahun, tapi di dunia masih ada 100.000 kasus/ tahun. Virus ini menyebabkan kebocoran jantung, tuli berat, katarak, buta, retinitis, gangguan syaraf dan intelektual. Ubii mengalami kelainan syaraf dan otot juga tuli berat.

Dr.Kristoforus HD, SpPD

Virus datang tanpa ijin dalam tubuh manusia. Kapan dan dimana terpapar virus tersebut. Kita pun juga tidak mengetahui apakah imun tubuh cukup kuat untuk melawan datangnya virus atau penyakit. Tapi, kita bisa melakukan dengan pencegahan. Salah satu pencegahannya dengan vaksinasi atau imunisasi.

"Preventation is better than cure"

Vaksinasi adalah penyuntikan mikroba mati atau lemah untuk merangsang sistem kekebalan terhadap mikroba tersebut, sehingga tubuh menghasilkan antibodi untuk mencegah penyakit. Lalu imunisasi berarti alat yang terbukti untuk mengendalikan dan menghilangkan penyakit infeksi yang mengancam kehidupan dan diperkirakan dapat mencegah antara 2-3 juta kematian setiap tahun. Jenisnya ada dua yaitu imunisasi aktif dan pasif, vaksinasi termasuk vaksinasi aktif karena dapat menghasilkan antibodi yang berlangsung seumur hidup. Adapun pentingnya melakukan vaksinasi sekarang karena lebih baik mencegah dari pada mengobati, lebih hemat mencegah daripada mengobati, kita tak pernah tahu kapan penyakit datang.


Jadwal imunisasi untuk orang dewasa

Dr. Kristoforus menjelaskan tentang nilai dari pencegahan. Pencegahan bisa dilakukan dengan banyak cara dan persiapan karena apa yang akan terjadi di kemudian hari, tergantung apa yang kita lakukan hari ini. Adapun konsep pencegahan penyakit yaitu : 
  • Pola pikir pencegahan, pencegahan harus diperjuangkan, yang terpenting proses bukan hasilnya.
  • Tujuan pencegahan, apa yang ingin kita cegah dan target pencegahan sampai mana.
  • Persiapan mencintai kemenangan
  • Jangan pernah percaya dengan siapapun
  • Harapkan yang terbaik, persiapkan yang terburuk
  • Hidup tidak pernah berhenti belajar
  • Hidup adalah pilihan, pilihlah dengan bijak
  • Gunakan ceklis
  • Kenalilah musuhmu, siapa musuh terbesarmu
  • Scan and screen
  • Vaksinasi 
  • Make a Stand to Prevent

Oleh karena itu, vaksinasi sangat penting untuk melindungi diri dari penyakit. In Harmony Clinic yang didirikan oleh dr.Kristoforus menawarkan variasi vaksinasi. Dari untuk anak-anak, dewasa dan pasangan yang akan menikah. Manfaat vaksinasi di In Harmony Clinic karena pelayanan vaksinasi paling lengkap dan terpercaya di Indonesia, jadwal yang fleksibel dan akses yang muda juga best offer in town.

Me and Grace Amelia 

Tidak satupun orang ingin sakit, apalagi sampai tidak menemukan obatnya. Maka dari itu mulailah hidup dengan pola hidup yang sehat. Memang masih banyak yang pro dan kontra dengan vaksinasi. Tapi, apa salahnya melakukan pencegahan daripada sudah terjadi, pengobatannya pun pasti jauh lebih mahal. Pengalaman Grace Amelia menjadi suatu pelajaran untuk semua orang, khususnya saya sebagai wanita apabila berencana ingin memiliki anak sebaiknya melakukan scan TORCH terlebih dahulu agar terhindar dari virus bahaya. 

Foto bersama peserta dan narasumber



In Harmony Immunity Clinic
Jl.Percetakan Negara IVB No.48
 Jakarta Pusat
Tel. 021-4220214 | 021 - 4248790|
021 - 50305050
Email : info@inharmonyclinic.com
Www.inharmonyclinic.com
Www.klinikvaksinasi.com
Fb : Imunisasi Bayi Anak & Dewasa
Twitter : @Vaksinasi


3 komentar