Film Timur, Iko Uwais Dari Aktor Laga, Kini Jadi Sutradara

Tidak ada komentar
Lama menghilang dari dunia aktor laga, tiba-tiba muncul dengan satu karya. Kali ini Iko Uwais membuktikan dirinya bisa jadi sutradara dalam film Timur. Film yang mengisahkan tentang konflik, perjuangan, hingga rasa kuat persaudaraan dibalut dengan drama dan indahnya bela diri para pemain. Sumpah ya, saya puas teriak-teriakan selama nonton.

Suasana press conference dan screening
Film Timur
 
Turunnya hujan di hari Kamis, 4 Desember 2025 nggak menghentikan Gelaran Gala Premiere film Timur yang didukung penuh oleh BNI dan tim acara membuat area Epicentrum XXI disulap menjadi representasi "Hutan Rimba Timur" yang dramatis dan megah. Saat saya masuk mau ambil tiket, sempet lewatin para pekerja pembuat set. Ada beberapa kayu yang masih belum terpasang dan karpet coklat terasa becek tapi tetap estetik.

Sebenarnya saya agak awkward datang ke gala premiere film Timur karena memakai kostum yang beda warna. Ketika orang-orang pakai baju serba hitam, saya memakai baju warna putih ada gambar bunga-bunga kuning. Memang nggak ada info sebelumnya soal dresscode, cuma kali ini merasa aneh sendiri. But no problem, nggak diomelin juga sama Iko Uwais.

Hadir di press screening film Timur

Acara ini dihadiri oleh jajaran penting produksi, termasuk Executive Producer Yentonius Jerriel Ho; Executive Producer, Sutradara, dan Aktor Utama Iko Uwais; Produser Ryan Santoso; serta jajaran cast: Aufa Assegaf, Jimmy Kobogau, Macho Hungan, Yusuf Mahardika, Yasamin Jasem, Amara Angelica, Stefan William, Bizael Tanasale, Beyon Destiano, Andri Mashadi, Adhin Abdul Hakim, dan Fanny Ghassani. Nggak ketinggalan pengisi OST Nyanyian dari Timur yaitu Audy Item. 

Film Timur menceritakan tentang prajurit bernama Timur (Iko Uwais) yang bergabung dalam sebuah tim untuk menyelamatkan para ilmuwan dari sandraan para kelompok bersenjata di pedalaman hutan belantara. Terinspirasi dari peristiwa Mapenduma 1996, namun alur cerita menyorotkan tentang rasa patriotisme dan persaudaraan. 

Timur memiliki saudara nggak sedarah bernama Apollo (Aufa Assegaf) dan Sila ( Jimmy Kobogau). Bertahun-tahun Apollo dan Timur berpisah, namun Timur masih menganggap persaudaraan nggak akan pernah putus. Sedangkan Timur dan Sila bergabung dalam satu tim yang sama. Apollo turut bergabung dengan kelompok bersenjata tersebut. Dari peristiwa inilah, Timur berasa di posisi dilema, antara menyelesaikan tugas atau tetap mempertahankan persaudaraan.


Dalam sesi wawancara dengan Iko Uwais ia mengatakan bahwa Timur adalah mimpi yang ia wujudkan bersama tim. Iko Uwais tumbuh besar bersama orang Indonesia Timur, sebuah keluarga yang turut merawatnya dari kecil. Maka karena itu ia ingin mempersembahkan sebuah cerita untuk sahabat-sahabatnya di Indonesia Timur. Iko Uwais berasal dari keluarga Betawi dan Sunda, jadi nggak ada keturunan orang Indonesia Timur. 

Dibalik misi penyelamatan ada pimpinan Kopasus yang memantau pergerakan para tim di lapangan. Saya nggak sangka sih kalau "beliau" lah yang pernah memimpin operasi pembebasan penyanderaan tersebut pada saat itu. Sebenernya ilfil pas adegan dia, karena terasa kurang kontribusinya dalam misi penyelamatan ini. Dulu bebasin orang disandera, sekarang bebasin puluhan juta hektare kebon sawit ditebang abis, eaaaaa...

Di awal-awal cerita ketegangan sudah dimunculkan. Tapi saya belum teriak-teriak nih. Masih mengikuti alur cerita dan sempat ngantuk juga, efek dingin dalam bioskop kali ya. Aksi berantemnya juga belum banyak dan intens. Walaupun Iko Uwais sudah tembak-tembakan sama para kelompok bersenjata, tapi aksi bela dirinya masih sedikit. 

Makin lama makin seru. Dari 5 orang tim khusus, sisa Timur dan Sila saja yang bertahan melawan pemberontak. Di sinilah pertarungan sesungguhnya yang lama dan intens. Martial art (seni bela diri) sangat jadi indah dari sudut pandang kamera. Seakan-akan penonton diajak mengikuti gerakan pemain. Ditambah adegan tusuk menusuk dan gorok menggorok makin pecah teriak saya beserta penonton lainnya. Wajar saja jika rating usia 17+ untuk menonton film ini. 


Film Timur merupakan karya pertama rumah produksi Uwais Picture. PH ini didirikan oleh Ryan Santoso dan Iko Uwais. "Lebih dari lima tahun kami bermimpi membangun rumah produksi yang dapat membawakan film-film laga berkelas internasional,” kata Ryan Santoso.  Hal ini sebagai bukti persaudaraan keduanya di balik layar.

Dengan hadirnya film Timur membuktikan bahwa Iko Uwais nggak cuma jago di depan kamera, tapi di belakang kamera juga sebagai sutradara. Debutnya sebagai sutradara disambut positif oleh para penonton yang hadir saat gala premiere. Bisa jadi film Timur menetapkan standar baru bagi genre laga-emosional di Indonesia.

Saksikan pengalaman sinematik yang menegangkan sekaligus menggugah, sebuah kisah tentang keberanian, pengkhianatan, dan perjuangan tanpa akhir untuk menemukan jalan pulang dalam film Timur tayang di bioskop mulai tanggal 18 Desember 2025. 

Untuk informasi lebih lanjut dan konten eksklusif, ikuti akun media sosial resmi @filmTimurofficial dan @uwaispictures.

Reza Rahadian Bertabur Pujian Atas Film Pangku

Tidak ada komentar
Reza lagi, Reza lagi... 
Kata-kata yang terlontar ketika sebuah film yang diperankannya akan tayang di bioskop. Wajar saja jika ada yang bilang begitu, karena Reza Rahadian sudah bermain di sekitar 80an lebih film. Padahal banyak juga film yang nggak ada Reza Rahadian. Tapi kini, ia nggak menjadi aktor, melainkan menyutradarai dan menulis naskah di film perdananya berjudul Pangku.

Sebenarnya, ini kali kedua saya menonton. Pertama saya menonton bersama komunitas Parentsquads (tgl 16/10) di Lippo Mall Kemang, Jakarta. Kedua, kedua saya berkesempatan hadir di press screening dan gala premiere di Epicentrum XXI, Jakarta dari KOMiK Kompasiana, bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda (28/10). Meskipun sudah 2x nonton, tetap menguraikan air mata di akhir film.


Piala Adhi Praya Garuda TV, Bentuk Apresiasi Terhadap Capaian 1 Tahun Pemerintahan Prabowo-Gibran

Tidak ada komentar
Menjadi kepala negara bukanlah tugas yang mudah untuk diemban dalam pemerintahan. Masih banyak kekurangan dan kelebihan yang diterima. Begitu pun dengan pemerintahan Presiden  Prabowo dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming dalam satu tahun ini. Akan tetapi menjadi momen penting untuk meninjau langkah nyata menuju Indonesia Maju.

Hari Senin, 20 Oktober 2025 jadi hari istimewa bagi Garuda TV dengan menghadirkan program spesial “1 Tahun Prabowo–Gibran Piala Adhi Praya." Acara diadakan secara luring dari Ruang Auditorium Universitas Tarumanagara, Grogol - Jakarta Barat dan daring di televisi dan digital Garuda TV (nasional). Sekitar ±300 peserta dan penonton dari akademisi, mahasiswa, pemangku kepentingan, media partner.


Piala Adhy Praya diberikan kepada kementerian sebagai bentuk refleksi dan apresiasi terhadap capaian pemerintahan serta upaya memperkuat komunikasi konstruktif antara pemerintah dan masyarakat. Pastinya untuk memotivasi para menteri yang membantu tugas presiden dan wakil presiden agar kinerjanya semakin baik dan berprogres menuju Indonesia Maju. 

Tokoh Penerima Piala Adhy Praya Garuda TV 

Kebetulan saya datang pada sesi 2 sekitar jam 18.00-20.00. Sedari pagi piala juga diberikan  kepada tokoh lainnya antara lain Luhut Binsar Panjaitan, Sherly Tjoanda, Darmawan Prasodjo, Wihaji, dan lain-lainnya. Acara berlangsung meriah dari pagi hingga malam hari. Pada sesi kedua, tokoh yang menerima Piala Adhy Praya yaitu Airlangga Hartarto - Menko Bidang Perekonomian diberikan langsung oleh Pemimpin Redaksi Garuda TV, Elly Husin.

Pada capaian 1 tahun Prabowo-Gibran & Kabinet Merah Putih, dilihat dari tingkat kepuasan masyarakat karena itu menjadi modal utama bagi terjaganya stabilitas dalam negeri. Menurut 2 lembaga survey yaitu Survey Poltracking sebanyak 78,1 % dan Survey Indeks Politika Indonesia 80,2% menyatakan puas. Ditambah dengan capaian program-program pilihan masyarakat antara lain Makan Bergizi Gratis, Kampung Nelayan Merah Putih, Beasiswa Sekolah Rakyat, Cek Kesehatan Gratis, Program Perumahan dan sebagainya. 

Ada beberapa capaian dalam 1 tahun pemerintahan Prabowo-Gibran, Pak Airlangga Hartarto menyebutkan beberapa capaian yaitu stabilitas ekonomi makro, perkembangan investasi, kesejahteraan sosial, perlindungan sosial, kerja sama internasional. Inflasi negara Indonesia terjaga di 2,65% yoy (September 2025)."Tidak semua negara bisa mencapai angka tersebut. "

Pada sektor pariwisata, Indonesia memiliki banyak destinasi yang bisa dikunjungi para wisatawan domestik dan mancanegara. Dalam kurun waktu setahun ini di bawah kepemimpinan menteri Widiyanti Putri Wardhana, kementerian pariwisata konsisten upayakan pertumbuhan kunjungan wisatawan mancanegara. Berdasarkan data meningkat hingga 12,32%. Ini bukti nyata kinerja kementerian pariwisata.


Pada sesi selanjutnya talkshow bersama Abdul Mu’ti-Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah. Di masa setahun pemerintahan ini kinerjanya dinilai bagus menurut beberapa survey, antara lain Survei terbaru Center of Economic and Law Studies (Celios) yang menyebutkan bahwa beliau salah satu menteri dengan kinerja yang baik selama satu tahun pemerintahan Prabowo-Gibran. Ia mengakui masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki dalam masa jabatannya ini.

Pendidikan karakter jadi modal utama. Melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG) pendidikan karakter bisa dipraktikan, "Misalnya kebiasaan mencuci tangan sebelum makan, doa, tertib saat makan," jelasnya. Tentu pendidikan karakter ini diberikan sedini mungkin agar anak-anak terbiasa melakukannya. 








Dari Bunker Stasiun ke Pelabuhan, Wisata Sejarah ke Tanjung Priok

Tidak ada komentar
Apa yang terpikirkan jika menyebut daerah Tanjung Priok? Jawabannya bisa pelabuhan, banyak mobil kontainer atau rumah Ahmad Syahroni. Pasti pilihan terakhir langsung teringat ya. Ternyata selain itu ada 2 tempat yang belum banyak orang tahu tentang sejarahnya, yaitu Stasiun Tanjung Priok dan Museum Maritim Indonesia.

Beberapa kali saya pernah naik commuter line dari stasiun Tanjung Priok. Waktu itu pulang dari rumah teman. Tapi cuma sekadar naik kereta saja, tapi nggak tahu tentang sejarahnya. Dalam memperingati Hari Pariwisata Dunia dan Hari Maritim Nasional, saya berkesempatan ikut Tur Spesial bersama Wisata Kreatif Jakarta (WKJ) pada hari Rabu, 8 Oktober 2025 bersama 30an peserta lainnya.