Setelah sukses dengan judul-judul film yang mampu menggetarkan penonton Indonesia lewat Sekali Saja Kumenangis hingga Perayaan Mati Rasa, rumah produksi Sinemaku Pictures menghadirkan film drama keluarga Hanya Namamu Dalam Doaku yang menjadi pelukan hangat bagi penonton yang disutradarai oleh Reka Wijaya.Genre film yang disukai oleh Prilly Latuconsina.
Saya berkesempatan hadir duluan di gelaran press conference dan screening film Hanya Namamu Dalam Doaku di XXI Plaza Indonesia, hari Rabu 13 Agustus 2025. Dihadiri oleh media, komunitas dan undangan. Beberapa sudut XXI dibuat secantik mungkin dengan dekorasi khas film. Bahkan ada booth merchandise hasil karya teman-teman penyintas ALS.
![]() |
Dok. Foto Poplicist |
Arga (Vino G. Bastian) seorang suami dan ayah penyayang mulai menjauh secara emosional dari keluarganya setelah diam-diam didiagnosis mengidap ALS, penyakit saraf yang perlahan melemahkan tubuhnya. Demi melindungi orang-orang yang ia cintai, Arga memilih menyimpan rahasianya sendiri. Namun, keputusannya justru menimbulkan kesalahpahaman besar, terutama saat ia kembali bertemu dengan mantan kekasihnya, Marissa.
Sang istri, Hanggini (Nirina Zubir) , mulai curiga akan adanya perselingkuhan dan retaknya komunikasi membuat rumah tangga mereka perlahan hancur. Anak semata wayangnya, Nala (Anantya Kirana), menjadi anak yang murung akibat perselisihan orang tuanya. Bisakah mereka tetap bersama di tengah permasalahan yang ada?
Perlu digarisbawahi kalau film ini bukan bermaksud untuk menggembor-gemborkan pejuang penyakit ALS. Justru memberikan empatik kepada mereka, bagi penyintas dan pengasuh (caregiver). Umay Shahab selaku produser, mengatakan bahwa semua adegan sudah melewati riset yang valid karena diasistensi oleh para dokter, pasien ALS, dan komunitas.
![]() |
Vino G. Bastian sebagai Arga Dok. Foto Poplicist |
Ide film tercetus ketika Yahni Damayanti (Executive Producer) umroh bersama Bryan Domani (Creative Producer). Ia melihat pasutri di pelataran mesjid Nabawi, seorang suami yang duduk di kursi roda yang tenyata mengidap penyakit ALS dan istrinya mendampingi, selalu menghiburnya. Momen itu membuatnya terenyuh. Maka ia menyalurkan langsung ide tersebut kepada rekan lainnya. Sehingga ide cerita bisa dikembangkan melalui skenario yang ditulis oleh Santy Diliana dan Elin Yuma.
For your information, Amyotrophic Lateral Sclerosis (ALS) adalah penyakit yang memengaruhi sel saraf di otak dan sumsum tulang belakang yang mengontrol pergerakan otot. Penyakit ini disebut juga Lou Gehrig. Gejala yang ditimbulkan adanya kram dan kedutan di lengan, bahu, atau lidah. Tentu ini sangat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Film Hanya Namamu Dalam Doaku mempertemukan kembali Nirina Zubir dengan Vino G. Bastian setelah pertemanan 21 tahun lebih. Ikatan akting yang kuat dimainkan oleh mereka berdua sebagai suami dan istri. Memberikan pesan tentang menjadi manusia yang seutuhnya di dalam keluarga. Bagaimana mengelola konflik dan komunikasi di dalam rumah tangga.
![]() |
Suasana press conference Dok. Foto Poplicist |
Menurut Reka Wijaya, film ini menjadi sajian alternatif tentang sebuah nilai keikhlasan. Saat menyusun sinopsis, character development, dan jadi semakin dalam, apalagi ketika berusaha masuk ke tokoh utamanya. Sehingga membuat film ini membuatnya merasa dihantui karena membuka lagi apa yang ia jalani dan rasakan. Sehingga Hanya Namamu Dalam Doaku menjadi film yang sangat dekat dengannya.
Keberadaan pengasuh (caregiver) jadi poin penting bagi setiap pasien. Bisa dibilang dia yang paling lelah dari segi fisik dan mental. Namun jika merawat orang sakit dengan sepenuh hati, InsyaAllah akan ada semangat dan harapan buat penderita. Selain Hanggini, sosok Rio (Ge Pamungkas) menjadi contoh caregiver yang hadir memberikan dukungan.
Film Hanya Namamu Dalam Doaku dibintangi juga di antaranya Naysila Mirdad, Dinda Kanyadewi, Enno Lerian, Arswendo Bening Swara dan penampilan special aktor senior Slamet Rahardjo. Tonton filmnya mulai 21 Agustus 2025 di bioskop. FYI, jangan buru-buru keluar bioskop ya, ada potongan cerita haru setelah film usai.
Tidak ada komentar