Pelepasan Ekspor PT Tata Metal Lestari ke 3 Negara oleh Menteri Perdagangan RI Zulkifli Hasan

Tidak ada komentar
Bisnis ekspor di Indonesia memiliki potensi yang besar karena kekayaan sumber daya alam dan keanekaragaman produk yang dapat ditawarkan. Soal baja ringan, Indonesia punya kualitas yang patut dibanggakan karena sudah bisa mengekspor ke 3 negara. Negara apa saja itu? Baca terus pengalaman saya meliput acaranya. 

Berangkat setelah subuh dari Jakarta menuju Purwakarta bersama teman-teman content creator lainnya untuk mengunjungi sebuah pabrik. Kali ini, pabrik pengolahan baja ringan terbaik di kelasnya dari PT Tata Metal Lestari. Ini pengalaman pertama saya datang ke sini.

Di area belakang pabrik

Saat tiba di sana terik matahari mulai menyengat. Purwakarta seakan-akan memiliki 3 matahari. Tapi hal itu nggak membuat kami mengeluh karena begitu senang dapat mengunjungi pabrik baja ringan terbaik di Indonesia. Melihat mobil container dan alat-alat pabrik yang besar-besar. 

Kenalan dulu yuk sama pabrik ini. PT Tata Metal Lestari merupakan perusahaan manufaktur yang berfokus pada pengolahan baja ringan yang menghasilkan produk-produk seperti genteng metal, rangka rumah dan atap. Pabrik ini berada di Jalan Raya Cempaka, Cijaya Kec.Campaka, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat 41181. Tepatnya di Plant Sadang Purwakarta, sebuah lokasi strategis untuk kegiatan industri logam. 

Didirikan pada tahun 2018 dan termasuk anak perusahaan dari PT Tatalogam Lestari yang bergerak di bidang infrastruktur sejak tahun 1994 oleh Bapak Ir.Yaryanto Rismono dan Ibu Ir.Wulani Wihardjono. Si Mantap dan Domus menjadi produk unggulannya karena kualitasnya yang bagus sehingga PT Tatalogam Lestari meraih banyak penghargaan. 


Jadi, kedatangan saya ke pabrik untuk menjadi saksi acara Pelepasan Ekspor PT Tata Metal Lestari : Produk Nexalume, Nexium, dan Nexcolor ke Australia, Kanada dan Puerto Rico. Tiga negara yang menjadi sasaran pasaran ekspor Indonesia. Pelepasan ini diresmikan langsung oleh Menteri Perdagangan RI Dr.(H.C.) Zulkifli Hasan, S.E.,M.M.

Selain bapak menteri, hadir juga Bapak Stephanus Koeswandi - Vice President Operations PT Tata Metal Lestari dan Bapak Benni Irawan - Bupati Purwakarta. Tentunya para undangan dan pegawai pabrik turut menyaksikan acara pelepasan ini. 

Kondisi ekspor baja di kuartal 1 tahun 2023 mengalami peningkatan sebesar 8,5% atau 3,15 juta ton dibandingkan periode sebelumnya. Kontribusi ekspor baja semakin signifikan karena menunjukkan bahwa industri baja nansional telah bertumbuh jadi semakin intens bagi perekonomian nasional.

Atas-Bawah : Pak Stefanus, Mendag Zulhas dan  Bupati Benni Irawan

Dengan misi World Without Rust (Dunia Tanpa Karat), PT Tata Metal lestari membaca peluang-peluang seperti geopolitik atau kata lain agak beruntung ekspornya. "Saat ini kami mengisi distribusi dari 85% dari kapasitas, 30% nya kami sisihkan untuk ekspor dan kontribusi penjualan 25-30%. Tahun depan akan berinvestasi lagi kurang lebih 1 Triliyun," jelas Pak Stefanus.

Dalam kesempatan kata sambutan Bapak Benni Irawan selaku Bupati Purwakarta menyambut baik atas acara pelepasan ekspor ini. "Pemerintah Kabupaten Purwakarta mendukung penuh pihak-pihak swasta yang melakukan transaksi secara nasional maupun internasional yang kemudian secara tidak langsung memberikan dampak positif kepada daerah dan masyarakat Purwakarta," jelas Benni Irawan. 

Hal ini menjadi salah satu target pemerintahan daerah yang saat ini fokus pada pengembangan sumber daya manusia, penguatan ekonomi, dan ketahanan pangan, perbaikan infrastruktur serta reformasi birokrasi. Untuk mewujudkan aspek-aspek yang disampaikan, butuh kerjasama antara pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan terdapat kontribusi yang diharapkan dari kedua pihak. 

Momen seremoni sesaat pelepasan ekspor
oleh Pak Zulhas

Dalam sambutannya juga Pak Menteri Zulkifli Hasan menyatakan bahwa PT Tata Metal Lestari salah satu perusahaan kontributor terhadap surplus selama 48 bulan. Itu artinya perusahaan memberikan dampak bagus bagi negara dan masyarakat juga. Ekspor produk baja ke 3 negara merupakan kali pertam bagi PT Tata Metal Lestari. Ekspor ini bisa menyeimbangkan neraca perdagangan. "Saya juga bahagia bahwa tujuan ekspornya Australia karena kita memiliki perjanjian perdagangan yakni Indonesia-Australia CEPA," jelas Pak Zulhas. 

Lalu Kanada dan Puerto Rico jadi sasaran ekspor karena merupakan mitra dagang penting bagi Indonesia. Permintaan produk baja juga terus meningkat ke sana. Selain itu Indonesia juga punya perjanjian dagang dengan Chile sehingga produk baja bisa masuk wilayah Amerika Latin. Baja dari China tidak bisa masuk pasar USA dan Eropa. Ini menjadi peluang bagus untuk Tata Metal Lestari dan Tatalogam Group untuk menyerbu pasar negara-negara tersebut dan semakin besar peluangny. 

Produk Nexalume, Nexium, dan Nexcolor sudah mendapatkan sertifikat standard hijau (Green Label Level Gold) sebagai wujud dalam menuju target Net Zero Emission 2050. Ketiga produk baja ini juga lulus uji standar di Indonesia (Standard Nasional Indonesia/SNI), di Australia (Australians Standards/AS), Amerika Serikat (American Standards Testing and Material/ASTM) dan Jepang (Japanese Industrials Standard/JIS).

Pak Mendag Zulhas, Pak Stefanus dan Pak Bupati Benni Irawan di depan produk baja Nexcolor

Selamat buat PT Tata Metal Lestari atas pelepasan ekspor produk baja ke Australia, Kanada dan Puerto Rico. Transaksi perdagangan bilateral berkembang terus dan meningkatkan devisa negara. Peran aktif industri baja di perdagangan global menjadi contoh buat negara lain dan urutan Indonesia menjadi negara eksportir baja dunia semakin melesat. 


 ***

Tidak ada komentar