3 Alat Tempur Buruh Digital Mencari Cuan Dari Konten

6 komentar
Kata buruh masih dianggap kurang baik di mata masyarakat Indonesia karena identik dengan pekerjaan kasar. Ditambah aksi yang dilakukan oleh mereka tiap peringatan Hari Buruh atau May Day pada tanggal 1 Mei. Para buruh dari segala penjuru berbondong-bondong menuju satu titik untuk menuntut hak yang berupa hak upah lembur kerja, hak cuti hamil, hak jam kerja atau tunjangan hari raya (THR).

Pada dasarnya semua pekerja adalah buruh, baik dari jenis pekerjaan dan penerimaan upahnya Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) buruh adalah orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah pekerja. Jika merujuk pada UU Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dalam pasal 1 ayat 3 buruh diartikan sebagai setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. 


Di Indonesia istilah buruh merupakan warisan dari zaman kolonial Belanda yang dianggap sebelah mata. Pada zaman itu, orang yang melakukan pekerjaan kasar seperti kuli bangunan, di pabrik, atau kuli angkut disebut blue collar (berkerah biru), sedangkan mereka yang mengerjakan pekerjaan halus seperti pegawai administrasi disebut white collar (berkerah putih).

Kini zaman berubah pesat, di mana kecanggihan teknologi dapat membantu pekerjaan manusia jadi lebih efisien dan praktis tapi tetap bisa menghasilkan pundi-pundi uang. Sekarang buruh bukan lagi diperuntukkan kepada pekerja kasar, bahkan seorang manajer, kepala departemen, karyawan atau content creator termasuk seorang buruh juga. Saya mengistilahkan content creator sebagai buruh digital, di mana profesi ini bekerja sekaligus mendapatkan cuan dari platform dan di era digital. 

Saking canggihnya teknologi saat ini, salah satu inovasi teknologi yang sedang hitz yaitu Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan yang meluncurkan dosen AI pertama dari Universitas Teknokrat Indonesia. Tentunya kecanggihan AI tidak terlepas dari Internet of Thing (IoT) yang terhubung dengan internet. Artinya harus tepat memilih internet provider yang mumpuni sebagai alat pendukung. 


Saya menekuni profesi content creator sejak aktif menulis di blog sekitar tahun 2016.  Dulu sih tahunya cuma sebagai blogger aja, ternyata konten-konten yang saya hasilkan dan disebar lewat media sosial menjadikan diri saya seorang content creator. Penyebutan itu pun saya ketahui dari beberapa praktisi digital yang sering membahas tentang menghasilkan cuan dari dunia content creator dan personal branding. Kira-kira apa saja sih alat tempur seorang buruh digital mencari cuan dari konten? Alat tempur di sini maksudnya bukan mau perang dunia ya, tapi hal-hal apa saja yang mesti disiapkan oleh seorang buruh digital. 

3  Alat Tempur Buruh Digital Mencari Cuan Dari Konten

1. Gawai (Handphone, Kamera digital, Laptop) 
Sudah dipastikan kalau mau jadi buruh digital wajib memiliki gawai (gadget), minimal ponsel pintar yang setiap hari digunakan. Dari alat komunikasi ini yang menampung banyak fitur, maka seseorang mudah membuat konten. Dari satu smartphone saja bisa menyimpan hasil rekaman dari video, foto atau text. Apalagi handphone zaman sekarang keren-keren banget spesifikasinya. Bahkan saya bisa mengerjakan satu konten dari handphone saja. 

Jika belum puas dengan hasil foto atau video dari handphone, bisa menggunakan kamera digital. Tentunya gawai satu ini punya spesifikasi khusus dalam menangkap objek yang menghasilkan gambar lebih bagus. Kamera digital juga beragam dari segi merk dan harga, tergantung pada kebutuhan si buruh digital.  Jujur saja saya belum punya kamera digital, padahal ngidam banget punya gawai ini. Semoga nanti ada rezeki membelinya. 

Laptop juga termasuk alat tempur buruh digital cari cuan. Belum lama ini saya menghadiri peluncuran laptop gaming yang penampakannya bikin gregetan. Selain harganya yang bikin melongo, fungsi dari gawai ini enggak kaleng-kaleng. Jadi, wajar saja jika seorang buruh digital membutuhkan laptop. Enggak harus tipe gaming sih, jenis laptop apa pun bisa digunakan, asal memenuhi kebutuhan bikin konten. 

Jadi, kamu sudah pakai gawai yang mana nih?



2. Ruang Pribadi
Layaknya pegawai yang bekerja di kantor, buruh digital memerlukan ruangan khusus juga. Kebetulan saya tinggal di rumah kontrakan yang cuma punya 4 ruangan yaitu ruang tamu, kamar tidur, dapur dan kamar mandi. Lalu, di mana saya mengejarkan konten? Ya di kamar tidur, sambil duduk atau setengah rebahan sambil memainkan jari jemari di atas gawai. Kadang diganggu sama anak-anak yang bikin buyar konsentrasi. Maka itu, penting punya ruangan khusus. 

Lagipula enggak selamanya membuat konten berada di luar ruangan seperti kedai kopi, ada baiknya punya tempat sendiri untuk bekerja. Bisa menaruh alat tempur lainnya secara rapi. Keuntungan dari punya ruang pribadi dapat lebih tenang dari gangguan  luar. Andai punya ruang kerja sendiri, saya akan mendesainnya sedemikian rupa supaya betah dan nyaman kerjanya. 

3. Koneksi Jitu Internet Provider
Alat tempur ini yang wajib dimiliki oleh buruh digital, koneksi internet. Karena dengan mengandalkan jaringan internet yang lancar dan stabil, saya dapat berselancar di dunia maya. Siapa yang enggak kenal dengan IndiHome? Kebetulan salah satu cabang Telkom Indonesia dekat sekali dengan rumah saya, bahkan tiang sutetnya terlihat jelas menjulang tinggi. IndiHome merupakan layanan digital yang menyediakan internet, telepon rumah, dan TV Interaktif dengan berbagai pilihan paket serta layanan tambahan yang bisa dipilih sesuai kebutuhan.


IndiHome akronim dari Indonesia Digital Home termasuk salah satu produk andalan Telkom Indonesia yang menggunakan teknologi fiber optic. Bagaimana enggak jitu internet provider ini? kecepatannya hingga 300 Mbps dan bisa digunakan 25-30 perangkat. Jadi, mau digunakan sambil nge-game online, kerja, belajar, belanja online pasti enggak lelet dan tahan terhadap cuaca. Konten-konten yang saya unggah di media sosial juga cepat ter-posting. Sebagai buruh digital, saya sangat mengandalkan koneksi internet sehingga aktivitas daring tanpa batas dan berkonten ria bersama IndiHome.

Itulah alat tempur yang disiapkan oleh seorang buruh digital atau content creator. Sebagai ibu rumah tangga, saya bangga punya jabatan seperti ini. Bukan buruh yang melakukan pekerjaan kasar pada zaman kolonial dulu, tapi seorang buruh yang fleksibel jam kerjanya dan pintar mencari cuan di era digital. Kalau kamu punya alat tempur lainnya boleh dibagikan di kolom komentar ya! 


***

6 komentar

  1. iya yaa kata buruh masih memiliki strata rendah di masyarakat padahal enggak gitu juga.
    kalau aku buat konten mostly pakai HP kecuali ngetik paling enak pakai laptop supaya lebih cepat. Wi-Fi rumah wajib banget supaya lancar posting.

    BalasHapus
  2. Karena ibu-ibu banyak yang kerja dari rumah, kadang menganggap personal space untuk berkarya itu nggak penting. Padahal meski sekecil apapun, penting juga untuk produktivitas dan biar bisa lebih fokus juga.

    BalasHapus
  3. Nah iya ... saya pun merasakan, butuh banget keandalan alat tempur ketika membuat konten dan selama memakai IndiHome, alhamdulillah makin lancar urusan ngonten :)

    BalasHapus
  4. kalau aku bikin konten, terutama untuk nulis masih rada susah kalau pakai HP. Mungkin karena ukuran layarnya kecil, jadi kaya nggak puas aja. Lebih sering bikin konten pakai laptop/pc, apalagi kalau udah ngedit2 foto dan video. Terlepas pakai HP atau laptop, yang penting sih koneksinya nggak putus sambung dan bikin emosi. Jadi provider internet yang bisa memberikan bukti sambungan internet lancar jaya is a must!

    BalasHapus
  5. Seorang konten kreator yang profesional minimal punya mental dan semangat luar biasa untuk menuliskan ide kreatifnya. Masalah mewujudkannya menggunakan literasi atau video, ini pastinya butuh alat tempur yang sesuai dengan kontennya masing-masing. Tapi satu yang pasti sih yaa... Jaringan internet kudu yang lancar jaya jaya jaya. Agar berkonten ria jadi lebih semangat.

    BalasHapus
  6. Mak, sekarang aku juga baru punyanya meja doank, ahaha. Jadilah meja itu "ruang pribadi" alias ruang kerja buat ngetik2.

    Ya walau terkadang fleksibel juga, apalagi kalau bikin konten dari hp ya kan, bisa sambil nemenin anak main. xp

    BalasHapus