Soan ke Cirebon, Dari Wayang Kulit Hingga Batik Trusmi

1 komentar
Kalau jalan - jalan naik kereta ke arah Jawa Tengah, pasti berhenti di stasiun Cirebon. Perjalanan dari Jakarta menghabiskan waktu sekitar 3 jam. Sayangnya saya belum pernah turun di kota udang itu. Ada keinginan jalan-jalan ke sana, cuma nggak punya sanak saudara atau teman yang asli orang Cirebon. Mungkin keinginan lama terpendam saya ini didengar oleh Tuhan, hingga akhirnya saya bisa jalan-jalan ke Cirebon bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) dari Suku Dinas Pariwisata & Ekonomi Kreatif Jakarta Selatan pada tanggal 4-5 Agustus 2022. 

Desa Gegesik Kulon

Saya bisa ikut jalan-jalan karena diajak mba Zata Ligouw, content creator & personal digital branding practitioner. Terima kasih banget sama beliau karena mengajak ibu beranak 3 ini healing sejenak dari kepenatan tugas-tugas di rumah 🤭. Jam setengah 6 pagi janjian di Depok Town Square dan diantar oleh suami mba Zata dengan mobil Avanza warna putih. Walaupun masih ngantuk, tapi semangat jalan-jalan ke Cirebon.

Titik keberangkatan dari kantor walikota Jaksel. 2 bis besar sudah menunggu dan diisi oleh peserta lain yang ikutan dari berbagai kalangan. Saya dan mba Zata menempati bis 2. Perjalanan lancar sampai Cirebon sekitar pukul 11 siang. Sempat makan siang dulu di Kampung Sabin. Sumpah, ini tempat makan yang asyik buat dikunjungi. Konsep  tempatnya serasa di Bali. Bentangan sawah yang luas dan spot-spot cantik buat konten Instagram. Siang itu rasanya pengen bobo aja karena anginnya bikin sayup mata. 

Desa wisata kreatif di Cirebon

Setelah beristirahat semalam di Hotel Aston Cirebon yang kamarnya besar, tempat tidurnya empuk dan hidangan makan malamnya yang endeeeuusss, rombongan siap mengikuti kegiatan menuju desa wisata Gegesik Kulon. Dari kota Cirebon menuju ke sana kira-kira 1 jam. Sambil menikmati perjalanan, dipandu oleh duo guide yaitu bestie Dini Lestari dan Mas Nang yang menceritakan tentang desa tersebut. 

Panasnya Jakarta nggak sebanding sama Cirebon. Jumat siang itu berasa banget matahari di atas kepala. Es teh manis buatan warung di alun-alun jadi penghilang dahaga. Kedatangan rombongan PokDarWis Jakarta Selatan disambut langsung oleh kepala desa diiringi tari-tarian dan pemberian kalung bunga. Kami benar-benar dijamu dengan baik. Ditambah makan siang yang lezat. 

Di Desa Gegesik Kulon ini saya bisa bertemu dengan Ki Sawiyah, seorang perajin wayang kulit khas Cirebon. Di usia renta dan kurang baik penglihatannya, beliau masih mampu menyelesaikan pesanan wayang. Setelah itu saya melihat tarian dari adik-adik lucu di sebuah sanggar. Pakai topeng, selendang dan badan yang mengikuti irama musik gamelan. 

Kampung Sabin Cirebon

Kalau jalan-jalan nggak sambil belanja kurang afdhol ya. Akhirnya saya bisa berkunjung langsung ke Batik Trusmi. Tempat pusat belanja batik Trusmi terbesar yang ada di Cirebon. Banyak banget variasi produk dari batik Trusmi, mulai dari tas, pouch, baju, celana, dll. Harganya juga bervariatif. Saya cari yang diskonan aja 😆.  

Senang sekali bisa soan ke Cirebon dan mengunjungi desa wisatanya, dari melihat pembuatan wayang kulit sampai belanja batik Trusmi. Kira-kira ke mana lagi ya kunjungan PokDarWis berikutnya? Tunggu aja undangannya nanti. Tapi setelah saya membaca blog dari penulis Balikpapan ini, saya jadi ingin berkunjung ke salah kota di Pulau Kalimantan itu. Mba Aisyah Dian salah satu travel blogger Balikpapan yang punya artikel menarik seputar tempat wisata di sana. Pasti seru ya bisa berkunjung ke Borneo, destinasi impian saya banget itu.

Pernah berkunjung ke Cirebon juga nggak? Coba bagikan cerita teman-teman di kolom komentar ya. Siapa tahu, jadi rekomendasi perjalanan nanti. 


 ***

1 komentar

  1. Baru sekali ke Cirebon. Tapi cuma transit, dan makan siang doang di nasi jambal Bu nur mba. Trus lanjut lagi ke solo. Belum pernah balik lagi ke sana. Apalagi sejak ada tol yg LGS nembus jkt-solo, makin ga pernah lewat Cirebon jadi nya 😄

    Tapi aku udh niat sih mau kesana lagi. Kulinernya enak2, dan masih penasaran Ama empal gentong. Tempat wisatanya juga bagus2 dari yg aku baca ya mba 😊. Cuma memang banyak yg bilang panasnya lebih hot dr JKT 🤣. Mungkin Krn daerah pesisir sih ya

    BalasHapus