Wayang Kulit Khas Cirebon

1 komentar
Jalan-jalan memang menghabiskan waktu dan uang, tapi menambah pengetahuan tentang budaya di daerah yang kita singgahi. Seperti saya yang mendatangi satu desa wisata di Kabupaten Cirebon Barat, namanya Desa Gegesik Kulon. Di sana saya bertemu dengan seorang perajin wayang kulit yang terbuat dari kulit kerbau atau sapi betina. Ini pengalaman tak terlupakan bagi saya.

Panas terik siang itu saya berjalan melewati jembatan yang di bawahnya ada aliran sungai kering bertumpuk sampah. Dipandu oleh local guide untuk menyambangi rumah Kakek atau Ki Sawiyah, seorang perajin wayang kulit. Beliau sudah menyukai wayang kulit sejak sekolah rakyat (nama SD zaman dulu) dan membuat wayang kulit dari tahun 1965. Sudah lahir belum kalian?

wayang kulit gagrak khas cirebon
Saya memegang tokoh pewayangan 

Wayang kulit khas Cirebon disebut Gagrak. Ciri khas wayang kulit Cirebon adalah menggunakan pakaian, sementara wayangnya berwarna cat kehijauan dengan bentuk tatahan halus. Saat saya mendatangi rumahnya, Ki Sawiyah sedang menyelesaikan wayang-wayang setengah jadi.  Beliau juga semangat menjawab pertanyaan yang diajukan oleh teman-teman PokDarWis lainnya. 

Kenapa kulitnya dari sapi atau kerbau betina? Karena kulitnya lentur dan halus dibandingkan yang jantan. Jadi, mudah membuat wayangnya. Istilah membuat ukiran atau tatah wayang kulit ini disebut Nyungging atau Sungging. Dengan alat khusus seperti bentuk paku, Ki Sawiyah mematuk kulit wayang dengan hati-hati. Keterbatasan penglihatan akibat katarak enggak mematahkan semangatnya melanjutkan kesenian tradisional ini.

Sungging wayang kulit
Ki Sawiyah menyungging wayang kulit 

Membuat karya seni itu memang susah-susah gampang. Kalau enggak ada bakatnya, lama prosesnya. Seperti doodle yang terlihat hanya sekadar corat-coret gambar berwarna saja, padahal itu seni gambar yang butuh keahlian kelihaian tangan mengukir bentuk di atas kertas. Secara harfiah doodle berarti mencoret, namun berkat perkembangan zaman doodle menjadi karya seni yang banyak diminati. Salah satu blogger yang saya kenal mendalami seni karya doodle yaitu Tanti Amelia. Bahkan saya pernah mendapatkan satu set pensil warna bagus darinya hasil menang kuis dari live IG suatu komunitas. 

Back to wayang kulit. Ki Sawiyah pernah membuat satu set wayang yang dijual seharga 150 juta rupiah pada tahun 2015. Harga segitu saat 7 tahun lalu lho, kalau sekarang bisa 2x lipat harganya. Belum lama juga mahasiswa UnPad juga membeli wayang kulitnya. Artinya karya seni wayang kulit masih banyak peminatnya dan menghargai karya orang lain. Senang sekali bisa bertemu dengan pelestari wayang kulit khas Cirebon. Semoga ada regenerasi yang meneruskan seni tradisional ini. 


***

1 komentar

  1. Baru tahu kalo kulit sapi jantan dan betina bisa beda kelenturannya . Hebat si bapak, walo mata sudah katarak tp tetep bisa membuat wayang kulitnya. Aku tau sih wayang ini ga murah. Krn dulu mama mertua pas masih aktif sebagai istri diplomat, sering membeli wayang2 kulit ini utk hadiah buat para duta besar yang datang mba. Jadi pernah dikasih tau mama harga2 nya :). Wajar mahal, Krn memang ga mudah membuatnya

    BalasHapus