Don't Worry, Bu. Tetaplah Menyusui Di Masa Pandemi

13 komentar
Belum juga sembuh benar rasa nyeri di vagina atau bagian perut pasca operasi, tapi harus segera menyusui bayi.

Sering dengar kan kalimat itu? Ya begitulah keluhan seorang ibu setelah melahirkan bayinya. Wajar saja sih mengeluh begitu karena terasa seperti lari estafet, mengejar kegiatan lainnya. Menyusuilah kegiatan yang harus dikejar dan  pembelajaran yang dilakukan penuh kesabaran. Ibu dan bayi sama-sama belajar mengenal kebutuhan diri. Bayi butuh belajar mendapatkan ASI dan ibu belajar (lagi) memberikan hak ASASI (Asa dan ASI).

ASI makanan terbaik buat bayi

Siapa bilang menyusui itu gampang? Nyatanya saya mengalami kesulitan menyusui bayi. Saya sempat mengalami sakit kepala dan nyeri payudara berhari-hari.  Ditambah masa pandemi begini, menyusui jadi punya tantangan tersendiri. Ibu nggak cukup memenuhi ASI dengan asupan bergizi, tapi juga mesti menjaga kewarasan diri di tengah masalah-masalah sulit yang harus terlewati. Salah satu kunci sukses menyusui itu ibu harus merasa happy.

Di masa pandemi begini semua hal jadi serba ribet. Dalam hal menyusui, jangankan buat ibu baru, saya yang sudah berpengalaman menyusui 3 anak masih menemukan kesulitan. Memang tiap anak punya keunikan masing-masing. Inilah serunya perjuangan para ibu menyusui, terutama pada masa pandemi. Nggak bisa ketemu orang banyak, harus pula menjaga diri dan bayi dari bahaya virus. Pengen rasanya ngibarin bendera putih aja.

Tantangan Menyusui Bagi Ibu Di Tengah Pandemi

Sebelum pandemi aja menyusui jadi hal yang penuh perjuangan. Eh, sekarang di masa pandemi perjuangannya lebih ekstra lagi. Tantangannya lebih terasa berat. Jangankan buat ibu baru yang pertama kali punya bayi, saya yang sudah menyusui anak 3 kali masih mengalami kesulitan tersendiri. Tantangan yang paling saya rasakan selama menyusui adalah menjaga kondisi badan tetap fit. Memang benar deh nikmat sehat itu adalah anugerah. Beberapa hari lalu saya sempat sakit, tepar. Tapi saya tetap menyusui di saat kondisi tubuh sedang membutuhkan energi untuk sembuh. Pengennya tuh tidur terus, tapi nggak bisa, ada bayi yang membutuhkan ASI saya. Rasa semangat memberikan ASI itulah yang membuat saya ingin cepat sembuh.

Dalam rangka Pekan ASI Sedunia 1-7 Agustus 2021 (World Breastfeeding Week), Philips Avent bersama Shopee Moms mengadakan sharing session dengan topik "New Parents Amidst the Covid-19 Pandemic" bersama Dr. S.T. Andreas, M.Ked (Ped), Sp.A sebagai narasumber dan dipandu oleh MC Cherisha Lidia. Obrolan yang seru dan bermanfaat tentang menyusui bagi ibu baru. 

Acara tentang menyusui di masa pandemi

Dalam kasus Covid-19 pada anak di dunia (usia 0-18 tahun), Indonesia bisa dikatakan "juara" dalam hal angka pasien anak yang terinfeksi. Dari 3 juta anak, 12% anak terpapar virus Corona dari rentang usia 6-12 tahun. Hal ini terjadi karena faktor utama yaitu kendornya protokol kesehatan. Karena menganggap kondisi sudah membaik, anak-anak diajak bebas keluar, dan akhirnya kasus Covid-19 pada anak melonjak, bahkan bisa sampai ke kematian. Sebuah prestasi yang tidak membanggakan. 

Lalu, apa saja ciri-ciri anak yang terpapar Covid-19? Dr. Andreas mengatakan begini :
  1. Ada Demam
  2. Mengalami diare
  3. Muncul ruam kemerahan

Di mana ciri-ciri tersebut dianggap seperti penyakit demam berdarah atau campak. Padahal setelah di tes swab hasilnya positif terpapar Covid-19. Bayinya mba Cherisha  Lidia juga sempat terkena virus ini, bahkan muncul ciri ruam kemerahan di area kepala. Memang random gejala yang ditimbulkan pada bayi. 

Bagi ibu yang baru punya bayi tantangan menyusui nggak mudah dilewati. Belum juga hilang rasa nyeri setelah melahirkan, harus merasakan bengkak payudara, ditambah mendengar tangisan bayi sepanjang malam. Begitu pun dengan saya yang sudah berpengalaman, rasanya ilmu menyusui sudah hatam tapi masih bingung kalau ada kendala mesti cerita sama siapa. Jangan khawatir ya bu, kita sama-sama berjuang, tetaplah menyusui bayi di masa pandemi. Karena dari ASI, bayi akan mendapatkan antibodi untuk perlindungan diri.

Bagaimana dengan ibu yang sudah terlanjur kena Covid-19? Masih boleh kok menyusui asal tetap harus ketat protokol kesehatannya seperti selalu gunakan masker, mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang bayi, hindari sentuhan di area mata, hidung dan mulut, hubungi layanan konseling menyusui, gunakan ASI perah jika tidak bisa menyusui langsung, selalu rutin membersihkan permukaan yang disentuh. Ibu dengan gejala ringan masih bisa menyusui langsung, kecuali bagi ibu yang mengalami gejala berat, harus dipisahkan dulu sama bayinya, tapi tetap bisa memberikan ASI perah. Karena ASI bukan sekadar nutrisi yang baik, namun memberikan antibodi yang bisa melawan bakteri atau virus. Ingat ya Bu, Covid-19 tidak ditularkan dari ASI tapi dari droplet.

Menyusui di masa pandemi

Semua ibu menyusui pasti ingin ASI nya banyak bahkan sampai tumpeh-tumpeh deh. Dr. Andreas memberikan tips supaya produksi ASI meningkat. Pertama ibu harus sering menyusui karena ada permintaan maka ada produksi. Saat bayi sedang menyusu di satu payudara, maka payudara sebelahnya bisa dipompa. Sehingga payudara cepat kosong juga cepat terisi. Kedua, ibu harus happy saat menyusui langsung atau memompa ASI. Pemilihan pompa pun juga harus memberikan kenyamanan pada payudara ibu. Karena kalau nggak nyaman, otomatis produksi ASI juga terhambat. Ketiga, asupan ibu juga harus baik dari segi makro dan mikro nutrien karena berpengaruh pada kualitas ASI. Perbanyak makanan dan minuman yang bisa jadi booster ASI. Keempat, istirahat yang cukup juga dapat memproduksi ASI lebih banyak. Ini harus ada kerjasama dengan ayah. Jadi saat tengah malam ayah bisa memberikan ASI perah yang disediakan di kala ibu sedang istirahat. 

Bicara soal pompa ASI, Philips Avent punya berbagai jenis pompa yang disesuaikan dengan kebutuhan ibu. Ini sangat membantu sekali untuk memproduksi ASI lebih banyak. Terlebih bagi ibu yang ingin menyetok ASI seperti ibu bekerja, donor ASI, atau ibu yang sedang terpapar Covid-19.  Philips Avent punya 3 jenis pompa ASI yakni Comfort Double Elektrik, Single Comfort Elektrik dan Manual Comfort.

Jenis pompa ASI
Dok.gambar dari Philips.co.id

Pompa ASI Double Comfort Elektrik bisa memompa ASI pada 2 payudara sekaligus, waktu jadi lebih efisien dan produksi ASI lebih banyak. Pompa Single Comfort Elektrik bisa digunakan saat satu payudara sedang menyusui dan payudara satunya lagi dipompa. Ini bermanfaat banget jika sedang let down reflect (ASI mengucur). Pompa Comfort Manual bisa digunakan saat bepergian. Kalau payudara mulai terasa bengkak bisa deh langsung pompa ASI nya. Semua jenis pompa ASI ini terdapat bantalan pijat yang lembut sehingga proses memompa jadi nyaman. Oh ya, Philips Avent juga punya aplikasi yang bisa memantau kehamilan ibu dan tumbuh kembang bayi lho. Namanya Pregnancy + dan Baby +. Keduanya dapat diunduh gratis di google playstore atau app store. 

Momen menyusui itu sekali seumur hidup. Makanya saya berusaha semaksimal mungkin bisa menyusui langsung. Bersyukurnya hambatan-hambatan saat menyusui saya bisa lalui. Masa pandemi ini lebih menyadarkan saya pentingnya ASI untuk kebutuhan perlindungan diri si kecil. Nggak ada susu terbaik manapun untuk bayi selain ASI. Perjalanan menyusui saya dengan Lingga masih satu setengah tahun lagi. Semoga bisa sampai di waktu itu. Semangat mengASIhi para ibu demi kesehatan buah hati di masa pandemi. 



***

13 komentar

  1. momen menyusui sekali seumur hidup dan menjadi saran bonding dengan anak. menyusui memang harus diperjuangkan, dengan pompa asi memang jadi senjata untuk berjuang.

    BalasHapus
  2. Ya Allah serem banget ya dari 3jt 12 % terinfeksi covid. Sedih deh kalau denger begitu. Obatnya memang ASI yang kuat ya. Pakai breast pump philips nih nyaman kayaknya ya? Udah lama ga pakai breast pump... hahaha... ga pengen coba lagi juga. Paling rekomendasiin ke ponakan-ponakan aja.

    BalasHapus
  3. Apapun kondisinya seorang ibu harus tetal menyusui anaknya ketika lahir karena ASI itu istimewa, apalagi selain DBF bisa pumping juga ya

    BalasHapus
  4. Pompa ASI Double Comfort Elektrik cukup membantu ibu dikala harus menyusui ya
    Tentu bukan perkara mudah apalagi ditengah kondisi saat inisemoga ibu dan anak selalu sehat

    BalasHapus
  5. Iya bener insyaAllah asi gak akan menularkan covid. Bisa diperah atau disusui langsung dengan mematuhi prokes. Namun sayangnya belakangan banyak ibu meninggal seusai melahirkan bayinya T.T jd bayinya gak dapat asi.
    Semoga kasus kematian ibu melahirkan krn covid menurun dan anak2 dapat haknya yakni asinya ya.

    BalasHapus
  6. pompa asi elektrik gini membantu bgt deh, dulu sebelum pandemi waktu rara masih adi aku jg sering pake buat stok asi dijalan atau pas keluar rumah.

    ibu bisa kasih asi dimana pun dan kapan pun jadinya

    BalasHapus
  7. Semangat bagi ibu ibu yang memberikan Asi. Saya yakin banyak dukungan juga akan dberikan maka ibu juga akan semangat memberikan asi

    BalasHapus
  8. Nah iya, di Birth Club ku ada yang positif tapi tetap nyusuin. Karena memang itulah yang dibutuhkan bayi agar bertahan hidup dan tetap kuat juga yaa melawan virus

    BalasHapus
  9. Sedih ...banyak banget anak-anak yang +C. Tapi kalau lihat di keseharian...rasanya wajar sih. Kalau keluar rumah, bapak ibunya pakai masker tapi anaknya mah enggak. Nggak usah lagi bicara soal jaga jarak :(

    Nurul dan anak-anak sehat-sehat selalu yaaa. Kebayang sih perjuangan menyusui di masa pandemi. Insya Allah berhasil Nurul mah.

    BalasHapus
  10. Bener bangettt... jadi ibu harus tetap menyusui di kala pandemi gini.
    Kebetulan aku baru dapet sedkit sharing dari konselor asi. semangat, moms!

    BalasHapus
  11. Jadi ingat zaman aku menyusui aku juga banyak vbanget persiapannya agar anakku nyaman dan ASI tetap deras

    BalasHapus
  12. Nuhun banget, Kim Mi Soo eonni.
    Kebayang betapa riweuhnya melihat anak sakit, terlebih sakitnya Covid.
    Semoga Allah senantiasa memberikan sebaik-baik perlindungan untuk kita semua.
    Aamiin~

    BalasHapus
  13. Menyusui itu pengalaman berharga banget. Aku bersyukur keluarga aku sangat mendukung menyusui sejak anak pertama. Apapun dibelain deh demi bisa menyusui anak.

    BalasHapus