Buku Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta, Terbit Di Satu Dekade Thamrin Dahlan Menulis

21 komentar
Dalam sebuah novel bertuliskan...

Menulis terus dan terus berkarya. Karena penulis yang baik dan tulisan yang bagus adalah tulisan yang diselesaikan.

Kutipan pesan di atas pernah ditorehkan di dalam novel karya dari seorang teman di Kendal saat saya singgah ke rumahnya. Senang sekali bisa mendapatkan suatu karya langsung dari empunya.

Lain hal dengan Thamrin Dahlan. Ia telah menyelesaikan ribuan artikel dan menjadikannya buku. Dalam kurun satu dekade ia mencetak puluhan buku dari hasil kumpulan artikel yang ia tulis.

Buku ke 30 Thamrin Dahlan

Bagi para Kompasianer pasti sudah mengenal seorang Thamrin Dahlan. Aktif menulis sejak tahun 2010 di media sosial dan telah posting sekitar 2800 artikel. Namun saya baru pertama kali bertemu dengan beliau saat ngumpul bareng Kompasianer lainnya di Coffee Toffee, Margonda, Depok (Selasa,190820).

Jujur saja saya merasa canggung sekali berada di tengah para senior Kompasianer. Beberapa orang yang sudah saya kenal seperti kak Andri Mastiyanto, kak Topik Irawan, Mba Muthia, Mba Annisa, Mba Hida, bisa membuat saya lebih membaur.

Pertemuan siang itu bukan cuma sekadar ngobrol biasa. Pak Thamrin Dahlan membagikan sebuah buku hasil karya tulisannya yang selama ia tulis di Kompasiana tentang pandemi Covid-19. "Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jakarta" judulnya dan merupakan buku ke 30 yang ia terbitkan tepat sepuluh tahun ia menulis. Saya sempat melongo mendengar fakta ini.

Buku adalah mahkota seorang penulis, ucap Thamrin Dahlan.

Buku ini hasil kumpulan artikel yang ia tulis di Kompasiana bergenre reportase humaniora selama kondisi pandemi Covid-19. Judulnya pun diambil dari ketetapan resmi pemerintah dari tanggal 10 - 24 April 2020. DKI Jakarta seakan "dilumpuhkan" dari hilir mudik warganya maupun pendatang.

Buku PSBB Jakarta Thamrin Dahlan
Kumpul lagi setelah lama di rumah aja
Dok.foto Isson Khairul

Buku PSBB Jakarta berisi 168 halaman. PSBB dalam buku ini terbagi menjadi 24 buah judul. Tiap judulnya punya cerita tersendiri. Depok, kota tempat tinggal saya sekaligus tempat peluncuran buku tercantum di halaman 34 buku ini. Aduh, bangganya saya.

Baca : Ejaan Bahasa Indonesia yang Benar Dalam Menulis

Sayangnya, setelah baca buku PSBB Jakarta ini masih banyak saya temukan kata yang typo (salah ketik) dan tanda baca yang kurang lengkap. Hal ini jadi kurang nyaman buat saya. Mungkin Pak Thamrin Dahlan tidak melewati proses editing, jadi langsung cetak. Ke depannya bisa gunakan jasa editor ya pak. Oh ya, foto profil Pak Thamrin Dahlan tidak ada jadi seakan misterius penulisnya.

Daftar buku yang telah terbit antara lain Bukan Orang Terkenal (2012), Catatan Seorang Purnawirawan Polri Edisi 1 dan 2 (2013), Prabowo Presidenku (2014), Magnet Baitullah (2015), Bukan Hoax (2016), Dua Belas (2017), Does Poeloeh (2018), Selamat Bekerja Kabinet Indonesia Maju (2019), Jakarta Terendam Banjir (2020).

Kumpulan artikel Thamrin Dahlan
Foto bersama sebelum pulang
Dok.foto Isson Khairul

Itu judul buku yang saya ambil satu dalam setahun. Karena dalam setahun bisa 3, 4 buku ia terbitkan. Tahun 2020 saja sebenarnya sudah 5 buku yang diterbitkan. Tentunya semua bukunya sudah ber-ISBN (International Standard Book Number), nomor unik yang digunakan buku-buku secara komersial.

Baca : Buku Digital Parenthink

Kalau kita mau buat buku dan ada nomor ISBN nya bisa juga lho. Cukup memberikan naskah karya dan kirim ke Yayasan Pusaka Thamrin Dahlan (UPTD) dengan menghubungi nomor Pak Thamrin Dahlan (08159932527) atau thamrindahlan@gmail.com.

YPTD tidak akan memungut biaya sepeserpun dan akan mengurus nomor ISBN ke Perpustakaan Nasional, lalu mencetak buku. Saya jadi tertarik dengan tawaran ini. Mau juga dong saya punya buku sebagai dokumentasi karya sendiri. Pertemuan yang mengesankan setelah sekian bulan di rumah aja. Seakan saya mendapatkan energi baru untuk terus menyelesaikan tulisan-tulisan saya berikutnya.



***

21 komentar

  1. Weih keren tulisannya. Saya juga diundang tapi benturan dengan acara keluarga yang tidak bisa ditinggal. Pengen juga nulis buku kumpulan tulisan sendiri nih. Pernah juga punya buku kumpulan tulisan tapi digabung dengan yang lain, diterbitkan oleh PWI Pusat dalam rangka HPN 20 di Banjarmasin Kalsel 9 Februari 2020 lalu. Judul bukunya "Lika-liku Kisah Wartawan". Pengen saya tulis ulang tapi tdk digabung dengan tulisan wartawan lain...hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba ayah Nur Terbit datang psti obrolannya lebih seru lagi.

      Hapus
  2. Pak thamrin dahlan ini salah satu kompasianer favorit saya
    tulisannya bagus-bagus dan bernas
    suka sama analisis beliau

    jadi penasaran sama buku ke-30 beliau ini

    BalasHapus
  3. Wah keren pak Thamrin Dahlan dan luncurin buku baru lagi, temanya juga pas dengan keadaan sekarang ini, mantap pak untuk selalu produktif di masa ini.👍

    BalasHapus
  4. Topik pas ya dengan sikon saat ini. Nikmatnya jago nulis ada jejak buat generasi berikutnya informasi ini.

    BalasHapus
  5. Pak thamrin dahlan salah satu kompasianer favorit. Tulisannya bagus, analisisnya tajam & selalu update dengan tema masa kini.

    BalasHapus
  6. Bukunya lucu dan unik banget bunda, cocok buat edukasi anak-anak tentang psbb nih hehe.Makasih infonya bunda

    BalasHapus
  7. Sudah lama banget gak ngelihat kumpul2 semacam ini. Jadi rindu banget deh ngelihatnya Mba 😍

    BalasHapus
  8. Wah sayang ya kalau editingnya gak bagus padahal bisa nih dipasarkan di daerah daerah dan perpustakaan nasional untuk menjadi bukti sejarah

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ya kekurangannya itu. Pasti di daerah lainnya buku ini bisa aja laku.

      Hapus
  9. wah, good info for writer want new book, i want chek out this info, thanks you. success for your book.

    BalasHapus
  10. Produktif sekali yaa...Pak Thamrin Dahlan.
    Dan memang kompasianer harus menulis sesuatu yang aktual agar menarik dan menjadi headline di Kompasiana.

    Kereen, Bapak.
    Nanti mau juga doonk kak...dibisikin cara menerbitkan bukunya.

    BalasHapus
  11. Wah iya..kompasianer senior BPK Thamrin Dahlan, dan cukup rajin menerbitkan pemikiran nya lewat buku. Untuk tema kali ini cukup pas dengan kondisi yang tengah dihadapi saat ini

    BalasHapus
  12. Tamrin dahlan setau gue dia kompasianer hebat yah? Semoga bisa menginspirasi anak muda yah

    BalasHapus