Tambah Serat Harian Anak Demi Kesehatan Pencernaannya

1 komentar
Masa kritis tumbuh kembang anak dimulai dari dalam kandungan sampai usia 2 tahun atau 1000 Hari Pertama Kelahiran. Dalam rentang waktu tersebut, nutrisi dan stimulasi menjadi hal utama yang dioptimalkan. Sebagai orangtua, 2 komponen utama tersebut sangat berarti bagi tumbuh kembang si kecil. Nutrisi diperoleh dari ASI eksklusif dan dilanjutkan sampai 2 tahun serta Makanan Pendamping ASI. Sedangkan stimulasi didapat dari kegiatan yang mengasah motorik kasar dan halus.

Diskusi soal peranan serat pada pencernaan anak


Tumbuh artinya ada penambahan berat dan tinggi badan juga besarnya ukuran lingkar kepala, kalau kembang bisa diartikan adanya perkembangan dari hasil stimulasi yang diberikan. Kedua hal tersebut berkaitan dengan kondisi kesehatan saluran pencernaan anak. Kok bisa? Coba bayangkan kalau anak tidak dapat memperoleh cukup gizi dari asupan makanannya, apa yang terjadi? Tumbuh kembangnya akan terganggu. Ibaratnya kalau perut kosong, otak enggak bisa mikir.

Sayangnya, 1 dari 3 anak-anak mengalami indikasi awal konstipasi yang dapat menunjukkan adanya gangguan pada kesehatan saluran cerna anak. Semoga anak-anak kita tidak termasuk dalam golongan tersebut. Aduh, pahit...pahit...pahit...jauh-jauh deh dari gangguan perut.

Bicara Gizi Tentang Peranan Serat Bagi Kesehatan Pencernaan Anak


Derasnya hujan menemani perjalanan saya menuju Kaum Restoran, Menteng, Jakarta Pusat pada hari Rabu, 4 Maret 2020. Kali ini, saya menghadiri Bicara Gizi: "Peranan Serat untuk Dukung Kesehatan Pencernaan Anak". Pembahasan yang diangkat adalah hasil penelitian terbaru mengenai pengaruh serat terhadap kesehatan saluran cerna anak, sehingga orangtua perlu memperhatikan pemenuhan kebutuhan serat harian anak.

Acara dibuka oleh MC dan dilanjutkan dengan kata sambutan dari Bapak Arif Mujahidin - Corporate Communication Director Danone Indonesia yang menyampaikan bahwa salah satu faktor penting dalam tumbuh kembang anak yaitu menjaga kesehatan saluran cerna anak. 

Penjelasan tentang kesehatan saluran pencernaan anak disampaikan langsung oleh Prof. dr. Badriul Hegar, Ph.D, Sp.A(K) - Peneliti dari FKUI dan Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi. Banyak sekali paparan beliau yang baru saya ketahui tentang kesehatan pencernaan anak. Kurang asupan serat, bisa berujung pada pembuangan tinjanya. 
Kenapa serat begitu penting bagi pencernaan? Karena serat yang cukup dapat membantu mengurangi gejala gangguan buang air besar. 

Prof. dr. Badriul Hegar, Ph.D, Sp.A(K) - Peneliti dari FKUI dan Dokter Spesialis Anak Konsultan Gastrohepatologi

Beberapa data membuktikan bahwa sebanyak 18% adanya konstipasi fungsional terjadi pada masa kecil. Bisa diartikan pada masa tumbuh kembangnya kurang diberikan asupan serat sesuai takaran harian. Hal ini sudah diuji secara klinis. 

Seorang anak bisa dikatakan konstipasi apabila terjadi gangguan pada pola BAB yaitu frekuensi defekasi yang jarang dengan konsisten feses yang keras, serta beberapa gejala klinis lainnya. Ada 5 gejala konstipasi fungsional, namun hanya 2 yang dinyatakan lebih sering terjadi yaitu defekasi kurang dari dua kali per Minggu dan tinja yang berdiameter besar. Ini dialami oleh anak usia di bawah 4 tahun.

Hasil penelitian juga mendapatkan 1 dari 3 anak mempunyai pola defekasi berisiko konstipasi yaitu meski buang air besar setiap hari tetapi memiliki konsistensi yang keras atau sebaliknya, meski konsistensinya lunak tetapi tetapi frekuensi buang air besar 3 hari sekali atau kurang.

Sebagai orangtua baru, Tarra Budiman dan Gya Sadiqah masih terus belajar soal menu makanan tinggi serat

Penelitian dilakukan di salah satu wilayah di Jakarta menyatakan bahwa 9 dari 10 anak pada rentang usia 2-3 tahun hanya mengkonsumi 4,7 gram serat/hari.  Tentunya takaran tersebut jauh dari target angka kecukupan gizi (AKG 2013) sebanyak 16 gram/hari.

Kenapa peran serat penting buat kesehatan pencernaan si kecil?
  1. Membantu menyerap air di usus besar
  2. Memperbesar volume feses
  3. Melunakkan konsistensi feses
  4. Mempercepat waktu transit di usus besar
  5. Menstimulasi saraf pada rektum agar anak memiliki keinginan untuk BAB. 

Dalam kesempatan acara ini jadi juga sepasang suami istri yang baru memiliki anak dalam masa MPASI. Tarra Budiman dan Gya Sadiqah membagikan pengalamannya selama memberikan menu makan kaya serat pada putri kecilnya. 

"Tiap saya lihat di dapur, menu harian makan si kecil ditempel di kulkas. Menu makanan saya enggak ada prof," kata Tarra Budiman.

Coba fitur Fiber O Meter yuk!

Mereka belum begitu banyak pengalaman soal memberikan menu makanan pada anak. Makanya sering banyak tanya sama teman-teman, dokter spesialis, juga orangtua. Ini tantangan bagi mereka untuk mencukupi asupan serat bagi Kalea.

Untuk membantu para orangtua mengetahui kecukupan serat harian anak, maka Danone Specialized Nutrition Indonesia meluncurkan inovasi terbaru yaitu Fitur Fiber O Meter pada kanal Bebeclub (https://bebeclub.co.id/fibre-o-meter). Aplikasi tersebut akan memberikan hasil dari data yang kita cantumkan. Kalau hasilnya masih kurang, maka tambahkan serat harian dari sumber makanan tinggi serat seperti buah-buahan, kacang-kacangan, sayuran, biji-bijian dan susu tinggi serat.


***

1 komentar

  1. Kesehatan pencernaan anak tu nomor satu, soalnya anak gampang kolik ya Nurul

    BalasHapus