Terapi Agen Biologik untuk Penyakit Ankylosing Spondylitis (AS) dan Psoriatic Arthritis (PsA)

32 komentar
Begitu banyak pemicu atas timbulnya berbagai penyakit. Entah dari pola hidup yang tak sehat, penyakit bawaan, atau tertular. Saya sendiri punya sakit Astma yang bisa secara tiba-tiba kambuh. Saya sudah berobat selama 9 bulan dan dinyatakan sembuh. Namun tetap waspada dengan pemicunya (debu dan asap rokok).

Begitupun dengan salah satu penyakit yang bisa dibilang langka ini. Karena perbandingannya 1:1000 dari total populasi penduduk dunia. Akan tetapi tidak menjadi langka apabila tidak ada pengobatannya. Maka itu, tenaga medis ahli berupaya menemukan inovasi alternatif pengobatan baru untuk Ankylosing Spondylitis (AS) dan Psoriatic Arthritis (PsA).


Jujur saja saya baru dengar nama kedua penyakit tersebut saat menghadiri press conference "Agen Biologi Sebagai Perawatan untuk Ankylosing Spondylitis dan Psoriatic Arthritis" bertempat Doubletree by Hilton Jakarta – Diponegoro (Kamis, 21 Maret 2019). Acara ini dihadiri oleh :

  • dr. Rudy Hidayat, Sp.PD-KR, Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Reumatologi, RSCM
  • Jorge Warner, Presiden Direktur, Novartis Indonesia
  • dr. Adhiyatma Prakasa Gunawan (pasien AS)
  • drg. Rio Suwandi (pasien PsA)

kiri-kanan: drg.Rio, dr.Adhiatma dan MC

Penaykit macam apakah itu dan bagaimana pengobatannya? Mari kita ketahui bersama-sama.

Ankylosing Spondylitis (AS)

Merupakan penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh mulai menyerang sel dan jaringan yang sehat. Respon imun abnormal tersebut menyebabkan peradangan (arthritis) pada sendi tulang. Penyakit ini bisa membuat ruas tulang belakang menyatu sehingga penderita sulit bergerak, jadi bungkuk dan kesulitan bernapas.

Peradangan pada AS melibatkan sendi sakroiliaka dan tulang belakang. Hal ini pun terkait dengan persendian maupun diluar persendian, termasuk radang sendi Perifer, peradangan entesis, peradangan pada mata, psoriasis, dan peradangan usus. 

Bamboo Spine (tulang belakang menyatu)

Faktanya bahwa AS sering diderita oleh pria dibandingkan wanita, sehingga pria memiliki 3 kali peluang lebih tinggi. Bisa terjadi di berbagai usia, tapi umumnya pada masa remaja atau dewasa awal sekitar umur 20 tahunan. Ada juga usia 45 tahun dan itu hanya 5%. Pravelansi AS di Asia Tenggara adalah 0,2%.

Penyebab sakit Ankylosing Spondylitis belum diketahui secara pasti. Namun beberapa ahli menduga bahwa penyakit ini mungkin disebabkan oleh faktor keturunan (genetik) dan lingkungan. Gen HLA-B27 diduga memiliki peranan sekitar 85-95% yang menunjukkan positif gen tersebut.

Gejalanya kayak gimana sih? Hampir sama dengan pasien PsA, merasakan sakit, peradangan, kekakuan di bagian tulang belakang serta sendi bahu, pinggul, tulang rusuk atau tumit saat pagi hari. Bisa terjadi berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun, rasa sakitnya datang dan pergi serta muncul sewaktu-waktu. 

"Level sakitnya bisa sampai level 9 dari 10," jawab dr. Adhiyatma, saat diitanya seberapa level rasa sakitnya.

Makin membungkuk tulang belakag

Komplikasi dialami penderita AS juga banyak seperti tulang belakang menyatu (Bambo Spine), peradangan mata (Uveitis), patah tulang belakang, gangguan jantung, Amyloidosis (harusnya protein amilioid diproduksi sumsum tulang belakang tapi malah tumbuh di organ lain : jantung, hati, ginjal), dan sindrom cauda equin (penekanan saraf pada tulang belakang). 

Awalnya Ankylosing Spondylitis didiagnosis berdasarkan gejala-gejala tersebut dan hasil pemeriksaan fisik. Untuk memperkuat diagnosis, maka dokter melakukan tes laboratorium untuk memeriksa gen HLA-B27 dan tes radiologi menggunakan X-Ray untuk menunjukkan perubahan tulang punggung pada sendi dan MRI (Magnetic Resonance Imaging) dapat menunjukkan kerusakan lebih detail.

Psoriatic Arthritis (PsA)

Adalah penyakit autoimun dimana sistem kekebalan tubuh mulai menyerang sel dan jaringan yang sehat. Respon imun yang abnormal menyebabkan peradangan persedian serta kelebihan sel-sel kulit.

Laporan WHO : ''Global Report on Psoriasis' tahun 2016 sekitar 1,3-34,7% pasien penderita Psoriasis mengalami radang sendi kronis (PsA). 40% nya mengalami PsA.

Umumnya PsA menyerang pria maupun wanita antara usia 30-50 tahun. Jika seseorang memiliki orang tua yang mengidap PsA, menambah kemungkinan 3 kali lipat untuk mereka terkena penyakit yang sama.

Efek dari Psoriatic Arthritis
Bentuk jarinya membengkok

Sampai saat ini penyebabnya belum diketahui pasti, namun para ahli menduga faktor genetik dan sistem kekebalan tubuh punya peran besar dalam menentukan seseorang terkena PsA. Sama halnya dengan AS, penderit PsA cenderung positif gen HLA-B27.

Faktor lingkungan diduga menjadi penyebab seseorang terkena PsA karena trauma fisik dan sesuatu di lingkungan seperti virus dan bakteri yang memicu pada orang yang rentan secara genetik.

Kalau saya tidak salah dengar penjelasan drg. Rio Suwandi, ia mengidap Psoriasis sejak usia 19 tahun dan tidak ada keluarga yang mengidap penyakit yang sama. Keliling beliau memang terlihat berbeda seperti gambar foto di atas. Kalau saya bilang sih kayak jari-jari mahluk alien di film Hollywood gitu.

Cerita Penyakit drg. Rio Suwandi tentang Psoriosis

Gejala yang timbul antara lain pembengkakan dan rasa sakit pada persendian, terutama persendian Perifer serta kelainan kulit berupa Psoriasis. Rasa kaku saat bangun tidur pada sendi, mudah mengalami obesitas, kolesterol tinggi, penyakit jantung, dan diabetes.

Dr.Rudy Hidayat, Sp.PD-KR 

Pada umumnya yang paling terlihat adanya kelainan bentuk di tangan, kaki sebelum gejala sakit sendi yang signifikan. Jika tidak ditangani dengan benar, maka mengalami beberapa komplikasi seperti:
  • Kerusakan permanen pada sendi, berkembang menjadi Artritis Mutilans yang menyakitkan dan melumpuhkan 
  • Penyakit kardiovaskular
  • Gangguan mata sehingga penglihatan kabur.

Meskipun sulit didiagnosis, namun diagnosis yang bisa dilakukan yaitu pemerikasaan fisik, tes radiologi, tes laboratorium dan pemeriksaan Gen HLA-B27.

Dr Rudy Hidayat, Sp.PD-KR mengatakan, "Gen ini tidak menyebabkan penyakit tapi bisa membuat orang lain lebih rentan terkena dan menderita AS dan PsA. Kebanyakan mereka tidak menyadari penyakit tersebut. Mengetahuinya setelah peradangan dan sakit terus menerus dan tidak tertahankan lagi. Deteksi dini dan penanganan yang tepat berperan penting dalam memperbaiki gejalanya."


Terapi Agen Biologik untuk Penyakit Ankylosing Spondylitis dan Psoriatic Arthritis

Kabar bahagia buat pasien AS dan PsA karena bulan Januari 2019 SECUKINUMAB telah mendapatkan persetujuan Badan POM untuk mengobati Ankylosing Spondylitis dan Psoriatic Arthritis. 

Saat ini jenis pengobatan yang banyak digunakan untuk menangani AS dan PsA yaitu obat-obatan non-steroid anti-inflamasi (NSAID), anti-reumatik (DMARDs). Sekarang ada perawatan inovasi baru yaitu AGEN BIOLOGIK. 

Berkat peluncuran SECUKINUMAB tahun 2017, sebuah terobosan baru dalam perawatan penyakit psoriasis dan telah masuk ke dalam Formularium Nasional. Maka itu BPOM menyetujui indikasi baru bagi SECUKINUMAB sebagai alternatif pengobatan Ankylosing Spondylitis dan Psoriatic Arthritis.

Mr.Jorge Wagner

Terapi ini berperan penting dalam perawatan AS dan PsA karena dapat membantu menghilangkan rasa sakit hingga peningkatan kekuatan dan fleksibilitas. Pasien dapat melakukan latihan rentang gerak dan peregangan untuk membantu menjaga kelenturan sendi dan mempertahankan postur tubuh yang baik.

Turut hadir juga Mr. Jorge Wagner, President Director Novartis Indonesia, ia mengungkapkan bahwa Novartis berkomitmen untuk memperluas akses terhadap obat-obatan ke seluruh Indonesia.

Novartis adalah perusahaan kesehatan global terkemuka yang menggunakan sains yang inovatif dan teknologi digital untuk menciptakan perawatan yang transformatif pada bidang medis. Produk Novartis menjangkau hampir  1 Miliyar orang di seluruh dunia. Sskitar 125.000 orang lebih dari 140 negara bekerja di Novartis.

Foto bersama media dan blogger

Novartis juga berkontribusi selama puluhan tahun di Indonesia. Program Continuous Medical Education (CME), telah berhasil melatih lebih dari 1000 dokter dari berbagai area spesialis dari tahun 2016-2018. Dalam 2 tahun terkahir ini juga berhasil meluncurkan beberapa pengobatan alternatif untuk gagal jantung penyakit retina, tumor neuro-endokrin, leukemia granulositik kronis.

Biar lebih memastikan akses yang lebih baik terhadap obat-obatannya, Novartis telah mendaftarkan produknya dalam program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Karena JKN merupakan sistem kesehatan yang sangat baik membawa Indonesia menjadi negara yang lebih kuat.

Semoga kehadiran terapi agen biologik ini sebagai jalan keluar penyembuhan bagi pasien penyakit Ankylosing Spondylitis dan Psoriatic Arthritis di manapun berada.



***

32 komentar

  1. informasi baru yang sangat bermanfaat
    terima kasih sharingnya
    semoga makin banyak edukasi seperti ini

    BalasHapus
  2. Thanka kak nurul informasinya. Harus selalu jaga kesehatan nih biar gak diterapi hehehehe

    BalasHapus
  3. Balasan
    1. Nah, kalau melihat orang dengan kondisi tersebut, berarti kena penyakit ini

      Hapus
  4. Aku juga mbak baru tau ada nama dua penyakit itu..serem juga yah dan emang perlu banget ada trobosan terbaru dalam pengobatannya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang belum banyak yg tahu ya karena penderitanya juga sedikit.

      Hapus
  5. Bapak mertuaku pernah kena, dan diterapi ahli tulang dan syaraf di ponorogo, cuma waktu itu telat terapinya, jadi tulang punggung belakangnya gak bisa lurus lagi tetep bengkok jadinya..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sekarang gimana mba? Sayang banget ya pengobatan ini belum terekspos waktu itu.

      Hapus
    2. Vita pusvitasari, ponorogo nya mana mba?

      Hapus
  6. Susah diingat ini istilah kedokterannya tapi Psoriasis mudah juga ngenalin gejalanya ya ini, makasih namyak infonya urusan sendi nggak boleh dianggap remeh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Istilah medis memang berat mba Git. Tapi masyarakat kudu tahu hal ini supaya waspada dengan penyakitnya.

      Hapus
  7. Jujur ak ga paham mba nurul istilah istilahnya... Tapi ini banyak manfaatnya yaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tadinya aku juga gitu. Setelah ikut seminar dan ketemu narasumbernya, jadi paham penyakit langka ini.

      Hapus
  8. Duuh aku ngilu liat gambar penderitanya. Semoga inovasi ini memberi harapan bagi para penderita

    BalasHapus
  9. perlu banget memang ada yang menyeriusi pengobatan penyakit ini, akrena perasaan aku dah sering banget dengar para rang tua yang mengeluh dengan penyakit ini, kasihan.

    BalasHapus
  10. Srem ternyata ya ... Ini lebih serem dari rematik aku baru Tau bangt Ada pnyakit kyk gini

    BalasHapus
  11. Mba Nurul aku lihat fotonya pas tangan itu jadi merinding, ya Allah semoga kita disehatkan selalu aamiin. Semoga yang terkena gejala lekas disembuhkan juga aamiin.

    BalasHapus
  12. Aku baru tahu soal penyakit ini dan aku jadi takut ya
    Semoga kita semua diberikan kesehatan oleh Allah SWT

    BalasHapus
  13. Wah, untung dibagikan disini mbak. Alma juga baru dengar tentang AS dan PsA ini. Semoga ga ada yg menjangkiti kita beserta keluarga ya. Serem banget kalo baca penjelasannya.

    BalasHapus
  14. Baru mendengar ttg penyakit ini, semoga bisa disembuhkan dan terima kasih artikelnya mba.

    BalasHapus
  15. Ini penyakit langka juga kah? Aku baru baca disini. Sejenis autoimun ya. Untunglah sudah Ada jenis terapi terbaru Dari Novartis.. semoga jd solusi ampuj bagi para pengidap penyakit ini ya bun.

    BalasHapus
  16. Sakit di sendi trus merembet ke mana2 gtu yaaa, gak kebayang sakitnya :(
    Moga kita semua dijauhkan dr penyakit ini aamiin. Alhamdulillah udah ada Agen Biologik yang bisa meringankan/ menyembuhkan penyakit ini yaaa

    BalasHapus
  17. Kalau ngeliat ciri-cirinya, jadi serem sendiri yaa...
    Gak kuat lihat fotonya.
    Semoga Allah lindungi kita dan keluarga dari penyakit yang susah disembuhkan seperti ini.
    Dan bagi pasien, semoga lekas diberi kemudahan kesembuhan.
    Aamiin~

    BalasHapus
  18. Sebuah harapan baru dengan adanya SECUKINUMAB yang cukup membantu pengobatan bagi Ankylosing Spondylitis dan Psoriatic Arthrit.semoga bidang medis.selalu menemui solusi.untuk berbagai permasalahan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tapi pengobatan tersebut tidak di tanggung bpjs, tentunya hanya bagi org yang mampu saja yg bs berobat, mengingat harga nya sampai puluhan juta

      Hapus
  19. Cuma satu semoga kita selalu diberikan kesehatan sama Allah. Amiinn awalnya sakit sendi terus jadi merembet aq dengernya aja serem

    BalasHapus
  20. Baru tahu ada penyakit seperti itu.. semoga kita semua selalu sehat..

    BalasHapus
  21. Kenapa terapi agen biologic tidak di tanggung bpjs, sehingga pasien yg tdk mampu akan bertambah parah penyakitnya, seperti saya yg juga menderita AS, sehingga tak bisa berobat secara maksimal krn terbentur biaya, semoga kedepannya bpjs bisa lebih memperhatikan para penderitaan autoimun

    BalasHapus
  22. Saya penderita AS -/+ 45 thn lamanya.
    Sungguh berat untuk melawan penyakit ini. Namun demikian saya tetap jalani sampai saat ini dgn sabar dan berserah diri pd yg kuasa. Seandainya terafi agen biolgic bisa ditanggung bpjs tentu akan sangat membantu meringankan beban penderita AS. Smg pihak bpjs mempertimbangkan kembali kebijakan ini.

    BalasHapus