Hentikan Kekerasannya, Jadikan Sahabatnya (Untuk Angeline)

6 komentar



Akhir - akhir ini banyak sekali berita tentang kekerasan pada anak. Dalam waktu singkat ada saja kejadian dari berbagai daerah. Paling mengejutkan adalah kasus tragis kekerasan pada anak Angeline yang terjadi setahun lalu di Bali. Saat kejadian Angeline meninggal berusia 9 tahun karena dianiaya oleh ibu tirinya. Artinya saat itu Angeline masih dibawah umur.  


Dalam suasana Ramadhan kali ini, KAMI (Koalisi Anak Madani Indonesia) dan LPAI Komnas Anak mempersembahkan acara Ramadhan Bincang Anak 1437 H,Ayo Jadi Sahabat Anak! bertempat di Gedung Sarinah lantai 13 (14/06/2016). Adapun acara dihadiri oleh ketua Komnas Anak Kak Seto Mulyadi, CEO Sarinah Persero Ira Puspa Dewi,  Sekjen KAMI Soegiharto Santoso, Djoko Setyono dari Kemenkumham dan Niam dari KPAI. Adik -adik PMR dari SMA 102 Jakarta Timur juga turut partisipasi dalam acara bincang ini.


Para narasumber acara

Semakin maraknya kekerasan pada anak yang terjadi membuat kita semakin aware terhadap anak. Tidak hanya anak kita sendiri tapi anak-anak yang ada di lingkungan kita. Seperti kak Seto nyatakan bahwa perlindungan anak dimulai dari dalam keluarga, begitupun kekerasan pada anak. Anak itu butuh perlindungan dari orang-orang dewasa disekitarnya, namun terkadang ada saja orang-orang jahat yang memanfaatkan keluguan dan kepolosan anak. Misal hanya di iming-imingi permen atau uang 2000 rupiah saja anak diperlakukan tidak baik. 


Naomi Ivo, pemeran Angeline dalam
film Untuk Angeline

Di kesempatan yang sama dalam rangka Hari Anak Nasional 23 Juli nanti, akan rilis film berjudul Untuk Angeline. Dimana kisahnya terinspirasi dari kisah nyata Angeline, korban kekerasan anak. Angeline (Naomi Ivo) adalah anak angkat dari John (Hans De Kraker) dan Terry (Roweina Umboh) . John yang berkewarganegaraan asing sangat sayang pada Angeline padahal ia anak adopsi yang ia ambil dari seorang ibu bernama Midah (Kinaryosih) karena tidak bisa bayar rumah sakit untuk menebus bayinya.  Namun keadaan berubah saat Jhon meninggal dunia, Angeline diperlakukan semakin parah, bukan seperti anak manusia. Hingga akhirnya Angeline dinyatakan hilang dan fotonya tersebar luas.

For your information, kekerasan pada anak berada diposisi ketiga, setelah pencurian urutan kedua dan narkoba urutan utama. Ini jadi bahan pertimbangan kita sebagai orangtua, keluarga, masyarakat sekitar akan lebih menyadari kekerasan pada anak. Membentak dan menjewer pada anak sebenarnya salah satu kekerasan. Hal ini sering terjadi pada semua orangtua (jujur,termasuk saya). Anak memiliki hak atas hidupnya yaitu tumbuh kembang, perlindungan, partisipasi dan belajar. Buatlah lingkungan yang bersahabat bagi anak, dimulai dari dalam rumah lalu lingkungan sekitar. 


Foto bersama para blogger,  narasumber dan partisipan

Film Untuk Angeline garapan sutradara Jito Banyu, menjadi contoh untuk kita menyadari akan pentingnya perlindungan anak. Apabila anak melakukan kejahatan dibawah umur 14 tahun maka sanksinya bukan penjara tapi mendapatkan binaan dan bimbingan agar menumbuhkan rasa empati dan non trauma di kemudian hari. Untuk Angeline akan rilis  21 Juli 2016 menyambut Hari Anak Nasional di seluruh bioskop Indonesia. Dijamin makin sayang anak deh setelah nonton film. Ayo jadi sahabat anak! 


Official Trailer Untuk Angeline





6 komentar

  1. anak terus harus mendapatkan empati dari orang tua dan sekitarnya yah...

    BalasHapus
  2. Ooo baru tau film ttg Angeline ini akan rilis bulan depan. Trims mbak :)

    BalasHapus
  3. anak-anak mmg rentan mdpt kekerasan fisik dari org dewasa. Wah dibuat filmnya Angeline ya

    BalasHapus
  4. urusan anak, kita semua memang harus aware, anak-anak harus dilindungi dari kekerasan dalam bentuk apapun

    BalasHapus
  5. Yukkk mari jadi sahabat anak. Dan tak ada alasan buat kita untuk tak jadi sahabat mereka.. :-)

    BalasHapus