Tampilkan postingan dengan label Film. Tampilkan semua postingan

Europe On Screen 2025, Keistimewaan Usia Perak Festival Film Eropa Terlama di Indonesia

Tidak ada komentar
Festival film tahunan Eropa hadir lagi di pertengahan tahun ini, Europe On Screen 2025 (EoS). Ajang festival edisi ke-25 ini memutar film-film pilihan dari berbagai negara di benua Eropa dari tanggal 13 - 22 Juni 2025. Selain pemutaran film, ada agenda program lainnya yang menjadi keistimewaan festival film asing terlama di Indonesia ini. 

Semua informasi film dan agenda program EoS 2025 disampaikan melalui gelaran konferensi press yang diadakan di Candi Singosari Ballroom, Hotel Grand Sahid Jaya pada hari Rabu, 28 Mei 2025. Dihadiri oleh H. E. Denis Chaibi - Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia, Meninaputri Wismurti - Festival Co-Director Europe on Screen 2025 dan Nauval Yazid - Festival Co-Director Europe on Screen 2025. Di awal acara ibu Venny Artha Utama selaku General Manager Hotel Grand Sahid Jaya memberikan kata sambutan. 

Film Drop, Kencan Buta Pertama Berujung Teror Notifikasi Maut

Tidak ada komentar
Niat mau kencan buta sama pria yang dikenal selama 3 bulan lewat aplikasi dating, eh malah diteror oleh notifikasi yang muncul terus di handphone.

Siapa yang nggak panik dan takut kalau pesan yang diterima mengancam keselamatan orang tersayang di rumah? 

Film Drop, memberikan ketegangan itu kepada penonton selama menonton. Siapa pengirim misterius itu? Karena semua orang dicurigai.

Film Qadrat 2, Siap Ruqiah Ratusan Orang Di Momen Lebaran 2025

Tidak ada komentar

Baru masuk bulan Ramadan, namun film jelang Lebaran sudah diumumkan dari sekarang. MAGMA Entertainment bersama RAPI Films menggelar press conference film Qadrat 2 pada hari Kamis, 27 Februari 2025 di XXI Plaza Senayan, Jakarta untuk mengumumkan official trailer dan poster. Tentunya film Qodrat 2 menjadi perjalanan baru Ustadz Qodrat menuju pertarungan yang lebih besar. 

Pada gelaran press conference poster dan trailer ini menghadirkan para sineas dan aktor yang terlibat, seperti Charles Gozali (Sutradara), Linda Gozali (Produser), Sunil Samtani (Produser Eksekutif), Dian Sastrowardoyo (Produser Eksekutif), Vino G. Bastian (Pemeran Qodrat), Acha Septriasa (Pemeran Azizah), dan Donny Alamsyah (Pemeran Sukardi). Antusiasme luar biasa terpancar dari para tamu undangan yang hadir, menegaskan betapa dinantikannya sekuel dari film horor action religi Indonesia ini.

Festival Film Internasional Madani 2022, Merayakan Keberagaman Umat Muslim Sedunia Melalui Film

2 komentar
Begitu banyak momen di bulan Oktober ini. Dari yang menyedihkan sampai bersemangat. Tapi saya mau mengajak kalian yang seru-seru aja nih. Suka nonton film kan? Bagi penyuka film, bulan Oktober memang musimnya festival film. Bulan ini saja ada 3 festival film yang sudah terjadwal yaitu Festival Film Internasional Madani, Jakarta Film Week, Jakarta World Cinema Week, Festival Sinema Prancis. Nah lho, bingung deh membelah diri nonton film-filmnya. Pasti pilihan filmnya bagus semua dan jarang tayang di bioskop. 

Dari sekian banyaknya festival film tersebut, saya baru menghadiri Festival Film Internasional Madani 2022, bertepatan dengan acara pembukaan festival di Epicentrum XXI, Jakarta tanggal 8 Oktober 2022. Malam itu suasana bioskop Epicentrum sedikit berbeda. Biasanya kalau gala premiere film suasananya ramai dan padat sekali, tapi ketika pembukaan Madani Film Festival berlangsung lebih tenang meskipun banyak orang juga. Malam Minggu saya jadi lebih asyik melihat penampilan penyanyi rap dari Pulau Kei, Maluku yaitu Zen Panzer. 

Festival Film Internasional Madani 2022

Sinetron Bintang Samudera, Kolaborasi ANTV dengan TNI Angkatan Laut

22 komentar
Sinetron masih jadi tontonan menarik hingga saat ini walaupun sudah banyak yang beralih ke platform tontonan lain atau layanan media over-the-top (OTT). Meskipun begitu, stasiun televisi nggak kehabisan ide untuk menyajikan hiburan untuk dapat dinikmati penggemarnya. Salah satunya ANTV selalu berusaha menghadirkan beragam tayangan yang spesial dan berwarna untuk pemirsa setia.  Kali ini, ANTV menghadirkan sinetron keren bertema TNI Angkatan Laut berjudul “BINTANG SAMUDERA”. Penasaran dong sama ceritanya.

Bintang Samudera

Deretan Nominasi dan Nomine Festival Film Bandung 2022

Tidak ada komentar
Senang rasanya melihat bioskop kembali ramai dikunjungi para penikmat film. Dengan tetap mematuhi protokol kesehatan, penonton masih bisa membeli tiket dan menonton film favorit. Saya pun juga sudah beberapa kali datang acara gala premiere film, anggap aja kayak lagi menikmati me time.  Itu artinya industri hiburan film sudah membaik. Apalagi film Indonesia ada yang mewakili di ajang OSCAR 2023 nanti. Wah, patut bangga deh melihat prestasi perfilman Indonesia.

Drama Doctor Lawyer, So Ji Sub Pilih Jadi Dokter atau Pengacara?

4 komentar
Setelah hampir 2 tahunan nggak nongol di layar kaca setelah menikah, akhirnya So Ji Sub berakting kembali di drama berjudul Doctor Lawyer. Sebenarnya dia mau jadi apa sih, dokter atau pengacara? Sampai saya menulis artikel ini, drama masih berlangsung sampai episode 10. Itu artinya tersisa 6 episode lagi. So Ji Sub keliatan agak berbeda sih dari segi rambut, wajah dan agak gemukan. Berarti diurus dengan baik oleh sang istri ya.

Poster drama Doctor Lawyer

Review Film Train to Busan (2016), Perjalanan yang Mencekam dan Pengorbanan Sampai Akhir

4 komentar

Tut...Tut...siapa hendak turut...

Ke Bandung, Surabaya

Ayolah naik dengan percuma

Keretaku tak berhenti lama


Kangen banget deh naik kereta. Selama pandemi ini, bisa dihitung dengan jari berapa kali saya naik kereta. Terakhir naik kereta tujuan Bogor tahun 2020 saat hamil 7 bulan. Setelah itu nggak pernah lagi, cuma bisa lihat kereta datang dan berhenti di stasiun Depok. Padahal dulu rela desak-desakan dan lari menuruni anak tangga sampai peron sebrang saat kereta mau masuk.  Sekarang lihat dari luar stasiun aja rasanya sudah senang banget. Pandemi mengubah segalanya. 

Saking kangennya, bagaimana kalau ikut saya naik kereta? Bukan ke Bandung atau Surabaya, tapi ke Busan. Wah, jauh ya. Yap, rasa kangen ini saya lampiaskan dengan nonton film Korea berjudul Train to Busan. Pasti pecinta film Korea sudah nggak asing sama judulnya. Sama-sama lihat kereta sih, cuma kereta ke Busan lebih menegangkan. Selama perjalanan menuju Busan ada hal aneh terjadi pada penumpangnya. Seketika penumpang berubah menjadi zombie karena salah satu penumpang terselubung ikut naik. Dari sinilah perjalanan pengorbanan tiap karakternya dimunculkan. 

Train to Busan

Alasan Sutradara Memilih Kata Temen Pada Judul Film "Temen Kondangan"

2 komentar
Setelah menonton film Temen Kondangan di press screening beberapa hari lalu, ada yang mengganjal perasaan saya. Timbul pertanyaan dari kata Temen pada judulnya. Saya pun mengejar jawaban dari keresahan itu dari sang sutradara.
Film Temen Kondangan
Gaya Gading Marten di poster yang ngegemsin 

Bincang Tentang Sutradara Bersama Ario Rubbik

1 komentar
Ario Rubbik Salah satu keluarga dari Karnos Film (freelance) dari tahun 1999 didunia perfilman. Fakultas Hukum (UP) Mulia dari PU, lighting, kamera boy, Sekolah lagi di Usmar Ismail, jadi asisten editor analog, diskontiniti, Astrada, sutradara. Pernah Mimpi di usia 32 tahun jadi sutradara. Mimpi yg belok-belok itu jadi lebih nikmat. Bikin film itu perang di awal. Kalau mau jadi sutradara berawal dari membaca, budaya membaca itu memang ga sesuatu yg seru. Ditambah banyak nonton. Impact apa dari film itu yg didapat. The Last Barongsai dapat penonton cuma 7900 an pada saat itu. Banyak cobaan yg dihadapi sama Ario Rubbik saat buat film perdananya, Satu Jam Saja. Mulai dari drivernya mogok karena duit bensin blm dibayar. Ario berusaha cari solusi dengan mereka. Dari situ dia belajar bahwa label sutradara dan crew sebatas cut & action. Film Hijabers in Love dapat penonton 3000an, filmnya blm tayang diboikot oleh ustad ternama. Filmnya ga laku, tapi ada value yang ia dapat. Istrinya bisa berhijab atau hijrah dari hasil riset film tersebut. Allah nggak ngasih rejeki dari sini, tapi dari rejeki yang lain. The Last Barongsai pernah diminta tayang di Cina. Bahkan filmnya dijadikan tesis seorang mahasiswa dan lulus kuliah. Mahasiswa yg mengejar-ngejar dia di suatu mall. Meskipun filmnya nggak laku miliyaran , tapi ada value yang ia dapat. Tugas director : Persiapan : 1. Develop skenario sama penulisnya. Karen tiap scene yg ditulis sebuah imajinasi si penulis, maka butuh kekompakan sama sutradara. 2. Ketemu sama tim artistik. 3. Ketemu wadrobe Banyak perdebatan di sesi persiapan ini. Kasih kepercayaan sama crew, ibarat presiden percaya sama menteri-menterinya. Film itu kolaborasi, berhubungan banyak satu kepala. Boleh punya ego, tapi jangan ada -isme di belakangnya. Film yg Ario Rubbik buat berasal dari keresahan hidupnya. Kayak Tatto, film yg ia buat juga. Kalau dulu tato itu jadi lambang kesangaran, tapi skrg tato sebuah art atau seni. Mengenyampingkan masalah agama. Semua seni berasal dari dekat dulu. Mas Ario Army lho, suka BTS. Dia ga suka K-Pop, tapi suka dari apa yang ia nggak suka. Ia berusaha cari sesuatu dari yng ia nggak suka, supaya kalau diserang dia punya pelurunya. Terserah mau jadi apa aja, asal attitude tetap ada. Dia pernah jadi pemulung di Karawang selama 4 bulan. Dari situ dia jadi belajar cara hidup jadi pemulung. Kayak tahu lagu yang didengar Wali, Kangen band. Punya pengetahuan yang luar biasa jadi sutradara. Pelajari semua yg ada soal film. Berantemlah saat persiapan. - Buat timeline supaya punya standar pembuatan film. Syuting itu tinggal eksekusinya. Discript confrence = final meeting Jika ada kendala saat syuting misal kondisi alam. Bisa tahan sampai 3 jam, jika ga berhenti bisa di break dulu. Nanti akan ada reportnya nanti. Ada plan A,B,C yg sudah dirancang saat persiapan. Kalau sudah matang, nggak ada lagi berantem di lapangan. Kenapa banyak scene yg dipotong? Bukan soal durasi tapi Biaya gala premier itu bisa 20 jutaan lebih untuk sewa tempat doang. Kalau film kita nggak laku atau nggak menang, jangan disalahkan siapa pun. Tapi nikmati aja prosesnya. KOMITMEN Pilih tim juga harus sejalan, bukan karena pertemanan. Mau serius, cintai dulu itu film. Yakini diri dulu. Jangan belajar dari satu senias film. Bangun silaturahmi dari jauh-jauh hari sama narasumber yg mau diajak join. Siapapun yg bicara, dengarkan.

Yuk, Cari Tahu Jadwal Bioskop CGV

12 komentar
Setiap orang butuh liburan setelah melakoni padatnya aktivitas. Tidak hanya bagi para pekerja kantoran, ibu rumah tangga seperti saya butuh liburan juga dong. Nggak perlu pergi jauh-jauh, cukup nonton film ke bioskop saja sudah bikin saya bahagia. Memang salah satu me time favorit saya yaitu nonton film. Soal di mana saya nonton sebenarnya nggak jadi masalah, asal film yang mau ditonton jadwalnya cocok. Karena saya harus mengatur waktu yang pas supaya nggak bentrok dengan urusan di rumah atau acara lainnya. Kurang seru kan kalau sedang asyiknya nonton, eh anak sakit di rumah. Kebetulan akhir pekan ini saya berencana nonton film yang genrenya horor gitu. Biar pas sama tema Halloween di bulan Oktober ini. 

Ayo nonton di CGV Depok

Mengulik Cerita Dibalik Film Wa'alaikumussalam Paris

5 komentar
"Insya Allah Pernikahan Kita Langgeng Sampai Ke Paris" 

Itulah tagline dari sebuah film terbaru di bulan Maret ini. Asyik dong bisa ke Paris, apalagi sama pasangan hidup. Ayo siapa yang mau?. Yap..bulan Maret ini,tepatnya beberapa hari lagi akan tayang film bergenre romantic comedy karya sutradara Benni Setiawan. Seperti yang kita ketahui film Toba Dreams berhasil mengajak ratusan penonton Indonesia untuk menontonnya. Toba Dreams memiliki cerita yang sangat serius & dramatis. Namun kali ini Benni Setiawan mengangkat cerita film dengan tema yang ringan & lucu yang berjudul Wa'alaikumussalam Paris produksi Maxima Pictures.

Official Poster Wa'alaikumussalam Paris

Tadi sore ( 8 Maret 2016) bersama rekan-rekan blogger dari KOPI ( Koalisi Online Pesona Indonesia) mengadakan mini conference bersama 2 pemain film Wa'alaikumussalam Paris yaitu Velove Vexia & Nino Fernandez juga sutradaranya Benni Setiawan di Markas KOPIKabarindo Gedung Sarinah Lt.12, Aswana Grup Thamrin Jakarta Pusat. Disini kami diskusi tentang behind the scene film, pengembangan karakter pemain sampai pesan yang ingin disampaikan dalam film ini.

Film Wa'alaikumussalam Paris menceritakan seorang wanita dari desa Bojong bernama Itje (Velove Vexia) yang ingin memiliki pasangan seorang bule. Berharap hidupnya akan berubah menjadi mewah,memiliki keturunan yang cakep-cakep dan pergi ke luar negeri. Walaupun tinggal di desa,tapi dia terlihat lebih modern, up to date, akrab dengan sosmed, gadget, bahkan narsis. Lalu, ia bertemu & menikah dengan pria bule dari Prancis bernama Clement atau akrab dipanggil Emen (Nino Fernandez) adalah seorang pria kaya raya yang memiliki kebun anggur. Harapan - harapan inilah yang ingin ditonjolkan keluarga Itje kepada tetangganya. Namun kenyataan hidup di Prancis terbalik dengan harapan Itje. Ia tidak bisa menikmati kemewahan hidup di luar negri. Dimana tempat tinggal Itje Clement di kota Bordeaux arah selatan dari Prancis, jauh dari hiruk pikuk kehidupan kota,tidak ada sinyal telepon seluler. Inilah yang membuat Itje jadi geram dengan Clement.

Salah satu adegan dalam film

Velove mengaku merasa puas dengan aktingnya yang total dalam film ini. Ia harus menghitamkan kulitnya, mewarnai rambutnya yang coklat menjadi hitam, gayanya menjadi norak & kampungan. " Saya engga menyangka bisa berperan senorak itu. Itu seperti bukan saya,namun tidak bisa disangkal bahwa kehidupan Itje dalam film ini memang ada." ujar Velove saat ditanyakan tentang penilaian karakternya. Nino juga merasa ia benar- benar memerankan seorang bule dalam film ini, "Baru kali ini saya memerankan bule yang benar- benar bule.Saya pun tidak merasa berada dalam zona nyaman. Karena jalan kehidupan asli saya dengan tokoh Clement jauh berbeda & saya engga bisa berbahasa Prancis".

Film yang bagus itu adalah bagaimana sutradara menggarapnya. Kang Benni Setiawan biasa panggilan akrabnya mengungkapkan bahwa apa yang ia bayangkan pasti terwujudkan. Seperti halnya set atau tempat. Ia membayangkan ada daerah sepi, rumah di tengah-tengah hutan,jauh dari keramaian. Mestakung (SeMesta MenduKung), ia bisa menemukan tempat tersebut di Prancis sesuai dengan apa yang dibayangkan. Menurutnya set itu yang akan mengembangkan sebuah cerit,negara bukan hanya sekedar icon di dalam film. Syuting pun dilakukan selama kurang lebih 20 hari di Prancis.

Suasana mini conference bersama KOPI

Setiap orang pasti ingin memiliki keinginan yang besar. Karakter Itje menunjukkan bahwa di sekitar kehidupan kita ada seperti ini. Karakter Clement menunjukkan bahwa sebenarnya harta bukanlah satu-satunya hal yang membuat seseorang bisa bahagia. Percuma banyak uang tapi jalan hidupnya penuh kegelisahan. Kadang ekspetasi kita terhadap sesuatu itu berlebihan & tidak sesuai. Maka film ini adalah gambaran ekspetasi seseorang dalam menghadapi sesuatu.

Wa'alaikumussalam Paris dibintangi juga oleh Joe P.Project (Abah), Lidya Kandau (Emak), Tanta Ginting ( Dadang), Luthya Suri( Ine),Komika Boris Bokir ( Yayat) dan ada penampilan khusus dari Astrid Roos ( Camile). Namun 80% dari film ini dimainkan oleh Velove & Nino. Film ini bukan film religi tapi kontennya memiliki unsur religi. Sudah bisa disaksikan oleh masyarakat di seluruh bioskop Indonesia mulai 17 Maret 2016. Untuk info lebih lanjut seputar filmnya bisa follow sosmed di twitter @waalaikumparis & instagram @waalaikumussalamparis.

      Trailer Wa'alaikumussalam Paris