Tampilkan postingan dengan label Anak Indonesia. Tampilkan semua postingan

Ramadhan Bincang Anak session 2 : Menjadi Penguasa Digital dengan Clevio

2 komentar
Masih dalam suasana Ramadhan yang penuh inspirasi. Untuk kedua kalinya Ramadhan Bincang Anak 1437 H kembali digelar pada 21 Juni 2016 bertempat di Gedung Sarinah lt.13. Topik kali ini membahas tentang "Keluarga jadi solusi cerdas kekerasan anak". Seperti yang sudah disinggung pada artikel saya sebelumnya tentang kekerasan pada anak, bahwa kita sebagai orangtua, orang dewasa jadi sahabat anak. Narasumber acara ini terdiri dari Kak Iman Surahman pendongeng anak, psikolog A. Kasandra Putranto dan founder Clevio Code Camp Aranggi Soemardjan.

Keluarga memang wadah paling aman untuk melindungi anak dari kekerasan. Namun kadang dari dalam keluarga bisa terjadi juga. Maka dari itu, lingkungan sekitar harus ikut serta menjadi satgas perlindungan anak. Seperti yang disampaikan psikolog forensik A. Kasandra Putranto bahwa dulu kekerasan pada anak pelakunya satu korbannya banyak, tapi sekarang sebaliknya, pelakunya banyak korbannya satu. Ternyata kekerasan juga bisa ditemui dalam beberapa games online anak seperti Counter Strike dan Grand Theft Auto (GTA). 2 games online ini sangat digandrungi oleh anak-anak, terutama usia SD.

Narasumber acara

Bermain adalah kesukaan semua anak. Karena dalam bermain ada 4 hal yang kebebasan bermain seperti yang dikatakan Prof. Scot Ostarweil,MIT yaitu Explorasi, Gagal, Beridentitas, Berusaha. Anak cenderung lebih suka memainkan games yang sulit ketimbang yang biasa saja. Bermain salah satu cara survive anak untuk dirinya sendiri. Pasti ada baik dan buruknya ketika anak sudah addict dengan games. Nah, sebaiknya orang tua bisa mengarahkan anak ke hal yang lebih bermanfaat. Main games itu asyik tapi buat games itu lebih asyik,apalagi bisa dapat penghasilan dari hasil buat games tersebut. Seru kan..

Keseruan mencoba program edu-game Clevio


Solusinya  CLEVIO CODER CAMP adalah sekolah programming edu-game untuk anak yang misinya mengembangkan 5 karakter positif (GRIT, SOCIAL INTELLIGENCE, SELF CONTROL, LEADERSHIP, CREATIVITY) dengan metode Project-Based Learning. Sekolah ini mengajarkan dari anak usia dini sampai opa oma. Salah satu murid yang berhasil membuat games sendiri yaitu Hakim, ia membuat games Mosquito Hunter yang bisa diunduh di playstore. Seperti yang dibilang Aranggi Soemardjan, Founder Clevio Coder Camp, "Kita lebih dikenal pak Jokowi apa Mark Zuckerberg? Pasti Mark Zuckerberg kan..". Artinya semua keseharian kita sudah dominan dengan digital atau gadget. Setiap apa yang kita lakukan semua bergantung dengan dunia maya. Mulai dari chatting, capturing and problem solving. Maka orang yang kaya adalah bukan yang sarjana tapi yang bisa menguasai teknologi digital.


Hakim dan Pak Aranggi Soemardjan

Sepertinya orangtua harus mengarahkan minat anak ke hal yang mereka suka dan bermanfaat untuk ke depannya. Zaman semakin berkembang dan dunia digital tak mau ketinggalan. Sebaiknya manfaatkan dunia digital dengan bijak, jangan sampai ada kekerasan yang meracuni otak anak-anak.

Foto bersama narasumber setelah acara


Hentikan Kekerasannya, Jadikan Sahabatnya (Untuk Angeline)

6 komentar



Akhir - akhir ini banyak sekali berita tentang kekerasan pada anak. Dalam waktu singkat ada saja kejadian dari berbagai daerah. Paling mengejutkan adalah kasus tragis kekerasan pada anak Angeline yang terjadi setahun lalu di Bali. Saat kejadian Angeline meninggal berusia 9 tahun karena dianiaya oleh ibu tirinya. Artinya saat itu Angeline masih dibawah umur.  


Dalam suasana Ramadhan kali ini, KAMI (Koalisi Anak Madani Indonesia) dan LPAI Komnas Anak mempersembahkan acara Ramadhan Bincang Anak 1437 H,Ayo Jadi Sahabat Anak! bertempat di Gedung Sarinah lantai 13 (14/06/2016). Adapun acara dihadiri oleh ketua Komnas Anak Kak Seto Mulyadi, CEO Sarinah Persero Ira Puspa Dewi,  Sekjen KAMI Soegiharto Santoso, Djoko Setyono dari Kemenkumham dan Niam dari KPAI. Adik -adik PMR dari SMA 102 Jakarta Timur juga turut partisipasi dalam acara bincang ini.


Para narasumber acara

Semakin maraknya kekerasan pada anak yang terjadi membuat kita semakin aware terhadap anak. Tidak hanya anak kita sendiri tapi anak-anak yang ada di lingkungan kita. Seperti kak Seto nyatakan bahwa perlindungan anak dimulai dari dalam keluarga, begitupun kekerasan pada anak. Anak itu butuh perlindungan dari orang-orang dewasa disekitarnya, namun terkadang ada saja orang-orang jahat yang memanfaatkan keluguan dan kepolosan anak. Misal hanya di iming-imingi permen atau uang 2000 rupiah saja anak diperlakukan tidak baik. 


Naomi Ivo, pemeran Angeline dalam
film Untuk Angeline

Di kesempatan yang sama dalam rangka Hari Anak Nasional 23 Juli nanti, akan rilis film berjudul Untuk Angeline. Dimana kisahnya terinspirasi dari kisah nyata Angeline, korban kekerasan anak. Angeline (Naomi Ivo) adalah anak angkat dari John (Hans De Kraker) dan Terry (Roweina Umboh) . John yang berkewarganegaraan asing sangat sayang pada Angeline padahal ia anak adopsi yang ia ambil dari seorang ibu bernama Midah (Kinaryosih) karena tidak bisa bayar rumah sakit untuk menebus bayinya.  Namun keadaan berubah saat Jhon meninggal dunia, Angeline diperlakukan semakin parah, bukan seperti anak manusia. Hingga akhirnya Angeline dinyatakan hilang dan fotonya tersebar luas.

For your information, kekerasan pada anak berada diposisi ketiga, setelah pencurian urutan kedua dan narkoba urutan utama. Ini jadi bahan pertimbangan kita sebagai orangtua, keluarga, masyarakat sekitar akan lebih menyadari kekerasan pada anak. Membentak dan menjewer pada anak sebenarnya salah satu kekerasan. Hal ini sering terjadi pada semua orangtua (jujur,termasuk saya). Anak memiliki hak atas hidupnya yaitu tumbuh kembang, perlindungan, partisipasi dan belajar. Buatlah lingkungan yang bersahabat bagi anak, dimulai dari dalam rumah lalu lingkungan sekitar. 


Foto bersama para blogger,  narasumber dan partisipan

Film Untuk Angeline garapan sutradara Jito Banyu, menjadi contoh untuk kita menyadari akan pentingnya perlindungan anak. Apabila anak melakukan kejahatan dibawah umur 14 tahun maka sanksinya bukan penjara tapi mendapatkan binaan dan bimbingan agar menumbuhkan rasa empati dan non trauma di kemudian hari. Untuk Angeline akan rilis  21 Juli 2016 menyambut Hari Anak Nasional di seluruh bioskop Indonesia. Dijamin makin sayang anak deh setelah nonton film. Ayo jadi sahabat anak! 


Official Trailer Untuk Angeline





Sampoerna Academy : Anak Indonesia Jebolan Luar Negeri

3 komentar
Hidup adalah belajar. Belajar dari ilmu yang kita dapat dari mana saja dan siapa saja. Ilmu memang tiada habisnya untuk dicari dan dibagi. Semakin banyak ilmubyang diperoleh dan disebarkan maka hidup kita lebih berarti. Pendidikan tidak lepas dari ilmu karena disitulah kita bisa mengetahui banyak hal. Pendidikan yang bagus akan memberikan ilmu yang bermanfaat untuk penggunannya. Semua orang ingin mendapatkan pendidikan yang terbaik dari tempat yang terbaik pula. Apalagi bisa mencetak lulusan yang terbaik juga.


Jumat 11 Juni 2016, saya mendapatkan undangan buka puasa bersama dari Blogger Cronny dengan para alumni Sampoerna Academy di salah satu restoran bilangan Menteng, Jakarta Pusat. Sewaktu saya datang, saya tidak mengenali yang mana anak-anak lulusan Sampoerna Academy atau bukan. Ternyata mereka duduk di hadapan saya.


Photo by Satto Raji

Karena waktu yang singkat saya engga terlalu banyak tanya dengan para alumni. Kemudian saya minta salah satu kontak alumni bernama Rizky Nur Zairina (Kiwy), mahasiswa lulusan Industrial Engineering West Virginia University. Komunikasi pun berlanjut melalui whats app. Simak yuk interview saya dengan Rizky..

Saya  : "Bagaimana awalnya kamu masuk sekolah Sampoerna Academy?"

Rizky. : "Awal masuk sampoerna academy (SA) itu taunya dari poster yg ditempel di SMP and atas rekomendasi guru."

Saya.  : "Ketika lulus dri SMA, kenapa ingin sekolah ke luar negeri, pilihan univ.nya apa saja & kenapa akhirnya pilih univ. itu?"

Rizky  : "Karena aku termotivasi untuk raih pendidikan yang lebih tinggi di tempat yang berkualitas, karena awalnya aku sempat jadi student exchange ke New Zealand selama 1 bulan, atas program sampoerna juga. Pilihan univ.nya berdasarkan univ yang kerja sama dengan Sampoerna, lalu pihak Sampoerna yang merekomendasikan. Semuanya public univ dengan kualitas dan budget ok. Contoh: West Virginia Univ (kampusku), Univ of Missouri, Univ of Minnesota, Texas Tech, dll."

Saya    : "Bagaimana proses belajar disana, pengalaman apa saja yang didapat selama belajar atau diluar belajar?"

Rizky : "Belajar disana fast pace and discipline, semua dosennya on time and always refer to syllabus. Karena aku anak teknik, kebanyakan cara belajar disana ya project, homework, exam, lecture. Sebenarnya mungkin sama saja, cuma disana lebih disiplin and gurunya supportive banget. Mereka punya office hour tiap minggu untuk bantu muridnya yang kesulitan di pelajaran. Aku disana juga ikut organisasi, sempat mendirikan organisasi juga sama temen2 namanya International Student Engineering Association (ISEA), sempat kerja part time juga jadi tutor, asdos dll. Seru n challenging sih belajar disana, untuk bahasa inggris alhamdulillah lancar dan bisa beradaptasi dengan baik meski aku the only Indonesian in my major, tapi temen2 buleku baik2. Alhamdulillah :)".

Saya  : "Ceritain dong kelulusan kamu gimana prosesnya, nilai IPK kamu berapa?"

Rizky  : "Kelulusan disana itu nggak ada skripsi, adanya capstone (project akhir) tapi itupun gak disuruh bikin makalah tebel-tebel. Capstone tiap jurusan itu beda2 sih. Klo jurusanku simple. Cuma disuruh bikin project report dari pengalaman magang n di presentasi in. IPK ku alhamdulillah 3.97 Summa Cum-Laude and berhasil raih banyak awards.

Doc Photo : Rizky
Foto Rizky ( ketiga dari kanan)
saat kelulusan bersama teman- temannya


Saya  : "Oh ya ki, kenapa kamu ambil jurusan industrial engineering? Jurusan itu identik dengan cowo kan?'

Rizky  : "Kalo teknik industri itu banyak ceweknya kok mbak. Aku pilih TI soalnya cita2 ku pengen jadi manager, syukur2 bisa jadi CEO. Hehehe...Di TI, belajar menyeluruh. Mulai dari technical, manajemen, HR, semua function kena deh. Makanya aku pilih TI."

Saya  : "Apa feedback kamu terhadap Indonesia setelah merantau belajar di Amerika?"

Rizky : "Feedback aku terhadap Indonesia. Indonesia itu generasi mudanya punya potensi besar untuk unggul di skala internasional. Generasi mudanya pinter-pinter. Tinggal bagaimana kita mau disiplin, having good attitude and sharing to others. Kalo udah punya tekad contribute to community pasti bisa sukses and membawa perubahan untuk bangsa Indonesia.


Itulah pertanyaan-pertanyaan yang saya lontarkan ke Rizky. Seru banget ngobrol sama dia, walaupun sedikit terhalang dengan sinyal yang kurang bagus. But, so far so good interview. Saya bangga dengan anak Indonesia yang bisa sukses dalam pendidikannya.

Para alumni dan bu Nenny . S
 (CEO Putra Sampoerna Foundation)
Photo by Satto Raji

Sekali lagi, anak Indonesia membuktikan kualitasnya di pendidikan luar negeri. Tapi bukan berarti di dalam negeri tidak bagus, hanya saja kesempatan yang lebih bagus kenapa tidak dimanfaatkan? Ambillah selagi bisa dan gunakan sebaik- baiknya. Bekal yang cukup banyak hasil dari belajar di universitas Amerika akan membawa Rizky dan teman-temannya untuk membantu Indonesia di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), karena Indonesia membutuhkan tenaga ahli di berbagai sektor dan industri. Maka dari itu, Sampoerna Academy mendukung pendidikan yang menyokong sistem pendidikan Amerika berbasis STEAM (science, technology, engineering, art and math) agar mahasiswa bisa fleksibilitas sesuai dengan minat dan bakatnya.


So, welcome home guys..
Congratulation for your graduation
And give the best for our belove country...