Seiring jaman yang makin serba instan dan digital, banyak orang yang melakukan pembelian juga pembayaran lewat transaksi online. Hari gini siapa sih yang tidak kenal internet. Mayoritas masyarakat sudah tidak kaku lagi menggunakan internet, apalagi dengan maraknya smartphone yang menawarkan "kepintarannya". Tinggal geser - geser, colek - colek bisa berubah - uabh layarnya. As simple as like that. Bahkan anak-anak kecil pun sudah lancar banget menggunakannya.
Hal ini tidak bisa dipungkiri dari keseharian kita. Kepintaran era digital ini membuat sesuatu yang cukup rumit menjadi mudah. Pasti di smartphone kalian ada aplikasi belanja online kan atau pernah berbelanja melalui media sosial (FB, twitter, instagram, line). Nah, perihal belanjapun saat ini menjadi mudah dilakukan. Pasang aplikasinya, registrasi dan langsung bisa belanja barang pilihan. Tapi, pernah enggak sih mengalami kesulitan dalam pembayaran atau bahkan kena penipuan? Kalau sudah begini siapa yang mau tanggung jawab? Memang yang harus bertanggung jawab pihak penjual, tapi kalau kita tidak mengetahui cara klaimnya bagaimana? Aduh, makin ribet kan...
Akhir pekan bulan Oktober lalu saya menghadiri Blogger Gathering Uangku bersama Blogger Perempuan Network di Artotel Thamrin, Jakarta. Awalnya saya pikir acara ini akan membahas tentang transaksi online biasa seperti yang sudah saya ketahui. Acara yang mayoritas dihadiri perempuan ini membuat saya makin antusias mengikutinya. Apalagi salah satu narasumbernya mbak Caroline Adenan atau biasa dipanggil Oline blogger yang aktif di dunia blog. Acara yang bertemakan What No One Tells You About Social Shopping makin buat saya penasaran akan penjelasannya. Mentang-mentang pesertanya kebanyakan perempuan jadi yang dibahas tentang belanja deh. Eits, tapi bukan sembarang belanja aja lho. Sharing kali ini saya jauh lebih mengetahui tentang aplikasi yang mendukung transaksi social shopping. Pengertian social shopping yaitu aktivitas jual beli online di berbagai kanal media seperti Facebook, Instagram, Twitter dan Line. Pasti pernah kan melakukan aktivitas ini, saya juga pernah. Saya pikir hal ini sama dengan saya membeli barang melalui e-commerce lainnya. Ternyata dugaan saya salah. Sebanyak 51,5% pengguna internet di Indonesia aktif menggunakan sosial media dan pastinya berbagai metode pembayaran muncul untuk mendukung transaksi social shopping.
UANGKU. Bukan uang receh atau kertasan ya. Tapi ini adalah mobile wallet keluaran PT Smartfren Telecom TBK yang bisa dipasang di smartphone. Hampir mirip dengan mobile wallet (dompet digital) lainnya, tapi sebenarnya berbeda. Bedanya dengan mobile wallet yang lain yaitu solusi bagi yang ingin melakukan social shopping. Uangku memiliki fitur Shopping Payment Request, dimana pihak penjual dan pembeli mendapatkan jaminan agar tidak terjadi penipuan. Fanny Verona selaku Marketing Director Global Pay Indonesia mengatakan "Sebanyak 2,7 juta/hari di Indonesia melakukan social shopping. Pasti segala sesuatu ada resikonya, begitupun di dalam transaksi social shopping. Namun keamanan metode pembayaran masih kurang baik. Maka kehadiran Uangku bisa mengatasi transaksi jual beli online secara mudah dan aman".
Sudah pasang dong aplikasi Uangku |
UANGKU memberikan layanan Buyer Protection untuk pembeli yaitu pembayaran akan terjamin dan dibayarkan ke penjual setelah pesanan diterima. Belanja online dari seller manapun dengan jaminan keamanan. Lalu penjual diberikan layanan Auto Confirmation yaitu penjual akan langsung menerima konfirmasi pembayaran dari pembeli, sehingga pembeli tidak perlu mengirimkan bukti pembayaran lagi dan ini mengurangi terjadinya bukti transfer palsu. Selain memiliki solusi bagi social shopping, Uangku memberikan solusi bagi orang yang tidak memiliki rekening bank. Karena saat registrasi hanya menyantumkan nomor handphone yang aktif. Transaksi pembayaran aman karena memakai keamanan standar bank. Tuh kan, bisa dipercaya.
Bicara tentang social shopping, mbak Oline pernah juga melakukannya. Bahkan ia sempat kena penipuan. Saat membeli ia mengecek keaslian dan ketersediaan barang tersebut masih ok, namun setelah membayar dan menerima malah ia mendapatkan barang KW alias palsu. Hmm..saya juga marah kalau mengalami hal yang sama dengan mbak Oline. Pembeli sangat dirugikan kalau begini.
Para narasumber sharing session |
Cara menggunakan aplikasi Uangku mudah kok. Tinggal download aplikasinya melalui google play atau app store, lalu pasang dan register hanya dengan nomor handphone. Cara mengisi saldonya juga mudah, bisa top up melalui ATM, mobile banking atau internet banking. Bisa juga dengan cash melalui merchant-merchant dari Uangku. Top up tidak bisa dilakukan dengan pemakaian kartu kredit karena sistemnya masih lemah di Indonesia. Maksimal pengisian top up bisa sampai Rp.10 juta. Jika ada barang yang melebihi top up, maka barang tersebut tidak bisa dibeli untuk menghindari money laundry. Pembayaran di merchant-merchant offline seperti kafe,restoran dan toko hanya dengan meng-scan QR Code di struk pembayaran dengan smartphone. Nantinya Uangku juga akan bekerjasama dengan banyak merchant lagi dan ekspedisi pengiriman barang. Dengan adanya Uangku bagi seller & buyer bisa aman dalam bertransaksi social shopping. So, let's be #FUNanciallyBetter !
Ini dia cara top up nya |
***
Belanja online jadi lebih mudah dan aman kalau ada uangku ya mba...
BalasHapusBetul banget, jadi engga khawatir lagi deh
HapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
Hapussatu lagi ada pilihan menarik yang semakin memudahkan.
BalasHapusterima kasih