Cegah Parkinson Demi Masa Tua Sehat dan Bahagia

Tidak ada komentar
Masa tua yang bahagia suatu impian tiap manusia. Bukan karena berlimpah harta, tapi ternyata kesehatanlah yang paling berharga. Percuma jika punya harta dimana-mana tapi habisnya buat berobat juga. Makanya mumpung masih muda, lebih baik pola makan dan hidupnya dijaga supaya masa tua lebih bahagia.

Tidak dipungkiri kalau usia terus bertambah pasti ada saja penyakit yang dirasa. Contohnya ibu saya yang terkena beberapa penyakit di usia 60 tahun. Berawal dari serangan jantung sampai menjalar ke gula darah tinggi. Orang lanjut usia  memang rentan dengan serangan penyakit. Makanya nih kita perlu waspada.

Saya dan foto dr. Sukono di depan lift

Penjelasan tentang Parkinson

Salah satu penyakit lanjut usia yaitu Parkinson. Penyakit degeneratif yang bisa dicegah apabila mengetahui penanganannya. Saya sering mendengar penyakit ini, tapi belum begitu paham penjelasannya. Kalau menyebut namanya keren ya, keinggris-inggrisan gitu. Padahal ini penyakit cukup berbahaya kalau telat pengobatannya. 

Kamis, 7 November 2019 saya datang ke RS Premier Jatinegara, bukan untuk berobat tapi untuk mencari ilmu tentang penyakit Parkinson. Sebagai orang awam, saya mesti tahu lebih jelas dari ahlinya yaitu dr. Sukono Djojoatmodjo, Sp.S. Sosok dokter yang ramah dan enak cara penyampaiannya. Saya benar-benar menikmati ocehannya.

Parkinson adalah salah satu penyakit degeneratif yang mengakibatkan saraf dalam tubuh memburuk sehingga memengaruhi otak yang berfungsi sebagai koordinator pada gerakan tubuh. Si penderita tidak bisa gerak degan luwes, leluasa atau cepat. Karena berhubungan dengan saraf, maka motorik kasar dan halus tidak berjalan dengan baik. Motorik kasar itu misalnya berlari, melompat, menari, sedangkan motorik halus itu menggenggam, memakai kancing atau memasukkan benang pada lubang jarum.

Tahun 2010 Parkinson diderita sebanyak 6 juta orang di dunia. Diperkirakan tahun 2040 akan bertambah 2 atau 3 kali lipatnya.  Menjadi penyakit nomor 2 di dunia setelah Alzheimer. Kebanyakan menyerang pada usia 60 tahun ke atas. Memang penyakit tidak menular sangat perlu diwaspadai. Wah, artinya saya dan kalian bisa jadi salah satu penderitanya. Enggak mau kan?!

Dr.Sukono Djojoatmodjo,Sp.S

Faktor Risiko Penyakit Parkinson

Sebenarnya penyakit Parkinson bisa menyerang siapa saja. Namun biasanya baru terlihat pada orang-orang lanjut usia (sekitar 60 tahun ke atas). Padahal kalau gejalanya bisa diketahui sejak dini, di usia-usia muda, maka bisa dicegah dengan cepat.

Faktor risiko timbulnya penyakit Parkinson antara lain karena :
  • Usia
  • Gen
  • Jenis kelamin
  • Paparan pestisida
  • Susu
  • Melanoma
  • Cedera otak traumatis

Pada faktor risiko jenis kelamin, Parkinson lebih banyak menyerang kaum pria, perbandingannya bisa 1:2. Alasannya bisa bermacam-macam, kaum pria lebih rentan dengan polusi atau kimia dalam bidang pekerjaan. Misalnya yang kerja di perusahaan tambang, pabrik atau tukang ojek yang sering kena dampak karbon monoksida.

Selain mengetahui faktor risikonya, ketahui juga gejala utamanya seperti Tremor (gemetar), Rigidity (kekakuan gerak) dan kelambanan gerak. Jika melihat ada orang yang seperti itu sudah dipastikan ia menderita Parkinson. Sebenarnya gejalanya bisa diketahui segera apabila seseorang mengalami gangguan non-motor. Misalnya tidak mampu mencium bau yang sebenarnya atau malah gangguan jiwa.

Gejala lain dari penyakit Parkinson bisa dilihat dari kekakuan wajahnya. Bukan berati jutek alis judes ya, tapi memang saraf di wajahnya tidak berfungsi baik. Tubuhnya membungkuk dan keseimbangannya terganggu. Kalau lompat, penderita Parkinson tidak bisa menapakkan kakinya dengan sempurna, malah bisa nyusruk. Gejala Parkinson dimulai dari satu sisi badan, bisa bagian sebelah kiri atau kanan. 

Ketahui segera gejala non-motor yang bahkan kurang dimengerti pada penderita Parkinson dan orang sekitar


Pengobatan Penyakit Parkinson


Kalau sudah sakit pasti maunya sembuh kan? Jadi harus tahu pengobatan yang tepat. Bagi penyakit Parkinson, ada 3 tahapan pengobatan yang bisa dilakukan yaitu obat oral, obat infus dan operasi. Pengobatan tersebut dilakukan berdassrkan dari stadium penyakit Parkinson yang diderita pasien. Karena sesungguhnya Parkinson tidak bisa disembuhkan seutuhnya seperti sakit darah tinggi, diabetes atau sakit hati karena si dia. Poin yang terakhir bercanda ya. LOL 😆.

Saat presentasi, Dr. Sukono Djojoatmodjo, Sp.S tidak memberikan contoh wujud obatnya seperti apa. Jadi, saya tidak bisa memberikan informasinya. Kalau hasil dari Googling, saya menemukan obat untuk penyakit Parkinson seperti antikolinergik, levodopa, agonis dopamin, entacapone. Barangkali obat-obat tersebut bisa dicari di apotek rumah sakit. Tentunya dengan resep dokter ya.

Karena penyakit ini menyerang saraf-saraf pada tubuh, maka terapi merupakan pengobatan yang bisa dibilang jitu. Melakukan gerakan-gerakan rutin berulang pada bagian tubuh. Meluweskan motorik kasar dan halusnya, serta mengontrol tremornya.  Tentunya dilakukan bersama orang yang berkompeten, dokter atau fisioterapis.

3 cara pengobatan penyakit Parkinson yang dijelaskan Dr.Sukono Djojoatmodjo, Sp.S

RS Premier Jatinegara menyediakan pengobatan penyakit Parkinson bahkan dengan BPJS atau asuransi lainnya. Saya sempat mengunjungi lantai 4 di mana pasien bisa berobat di rumah sakit ini. Sayangnya saya tidak bertemu kembali dengan dr.Sukono, mungkin jadwal praktek beliau padat maka saat selesai presentasi ia langsung menghilang. Peran serta RS Premier Jatinegara serius dalam menangani kesehatan masyarakat. Terutama bagi pasien lanjut usia. "Kita mesti concern di bidang penyakit-penyakit usia tua," jelas dr. Sukono Djojoatmodjo, Sp.S.

Kesimpulannya tua itu pasti, penyakit usia tua juga. Itu semua tergantung bagaimana kita bisa mengatur kualitas hidup tambah lebih baik lagi. Ingin masa tua dihabisi dengan menderita hanya penyakit atau masa tua yang sehat dan bahagia. Pola hidup CERDIK dan PATUH  memang mesti diterapkan terus. Saya pasti pilih masa tua nanti yang tetap sehat dan bahagia, maka dari sekarang investasi kesehatan karena hidup ini begitu berharga.


***

Tidak ada komentar