Cordlife AWESOME : Merayakan World Cord Blood Day Pertama Karena Pentingnya Menyimpan Darah Tali Pusat

Tidak ada komentar
Memiliki buah hati adalah dambaan setiap pasangan suami istri. Hadirnya si kecil menjadi pelengkap sebuah keluarga. Ada yang langsung diberikan kehamilan sesaat setelah menikah dan ada yang harus menunggu bertahun-tahun memiliki keturunan yang didambakan. Kondisi tiap orang berbeda-beda, tergantung bagaimana usahanya. Saya bersyukur sekali dimudahkan olehNya memiliki 2 anak lelaki dalam waktu yang tidak begitu lama mendapatkannya. Perjalanan kehamilan saya pun tidak terlalu banyak halangan, semua berjalan dengan mudah.




Bersyukurnya bisa melahirkan secara normal pada kedua anak saya. Saya memang cukup optimis bisa melahirkan anak kedua secara normal, apalagi setelah melihat bagaimana penyanyi Andien melahirkan secara gentle birth dengan metode water birth. Dalam benak saya berkata, "Andien saja bisa, kenapa saya nggak?". Ditambah proses pelepasan plasenta atau ari-ari terhadap bayi yang secara alami. Maksudnya tidak langsung digunting sesaat bayi lahir. Untuk kasus bayinya Andien butuh waktu 3 hari tali pusat puput.



Hari Darah Tali Pusat Sedunia yang pertama

Kebanyakan ibu setelah melahirkan tali pusat bayinya langsung digunting dan sisanya beserta plasenta dimasukkan ke dalam kendi kemudian dikubur. Tradisi ini dilakukan di beberapa daerah di Indonesia. Hal ini juga saya lakukan terhadap kedua anak saya. Bahkan ada yang dibuang ke laut dengan harapan anaknya kelak bisa pergi jauh tanpa rasa takut. Entah ini mitos atau fakta. Tapi tiap daerah memiliki proses penguburan atau pelepasan ari-ari yang berbeda. Kalau saya mengikuti tradisi yang orang tua berikan. Kalau kalian bagaimana?

Sisa tali pusat Sagara yang sudah kering

Tahukah kalian kalau darah tali pusat memiliki banyak manfaat bagi kehidupan si anak ke depannya? Khususnya bagi anak yang menderita penyakit tertentu. Nyatanya darah tali pusat bisa disimpan dalam waktu lama dan digunakan untuk penyembuhan beberapa penyakit krusial. Sebenarnya saya sudah lama tahu tentang tempat penyimpanan darah tali pusat bernama Cordlife, bank darah tali pusat. Maka pada tanggal 15 November 2017 dalam memperingati World Cord Blood Day (Hari Darah Tali Pusat Sedunia) pertama yang bertajuk Cordlife AWESOME, yang merupakan kepanjangan dari Awareness for Some People di Hongkong Cafe, Jakarta. Dihadiri oleh para bloggers dan media juga dipandu oleh mom MC cantik, Vibri. Nuansa biru menghiasi ruangan acara ditambah adanya photo booth yang keren seperti ini.

Photo booth Stemy dan Celly

Menghadirkan  narasumber dokter hebat yaitu dr. Ardiansjah Dara, SpOG yang bikin para moms terkesima dan mendadak mau hamil lagi, serta dr. Meriana Virtin selaku medical advisor PT. Cordlife Persada. Acara ini bertujuan untuk mengedukasi sekaligus menginfokan kepada masyarakat Indonesia tentang pentingnya manfaat sel punca yang bersumber dari darah tali pusat yang dianggap sampah medis.  By the way, tahu nggak apa darah tali pusat itu? Kalau belum banyak yang tahu saya jelasin deh...


Apakah Darah Tali Pusat Itu?
Pada ibu hamil terdapat tali pusat sebagai penghubung dari janin yang sedang berkembang dengan plasenta yang membawakan oksigen dan nutrisi kepada bayi di dalam kandungan. Asupan yang dimakan oleh ibu mengalir ke anak melalui tali pusat ini. Di dalam tali pusat terdapat darah atau yang biasa disebut darah plasenta.

dr. Ardiansjah Dara, SpOG 

Tali pusat mengandung Wharton Jelly, arteri umbilicalis dan vena umbilicalis. Bagian ini dilindungi oleh lapisan seperti membran yang dikenal sebagai membran tali pusat. Wharton Jelly mengandung satu macam sel punca mesenkimal (MSCs) dan membran tali pusat mengandung 2 macam sel punca yang penting (MSCs dan sel punca epitelial, EPSCs).

Di dalam darah tali pusat terdapat Hematopoetic stem cell (HSC) atau biasa disebut sel punca yang berguna untuk mengisi darah dan regenerasi sistem kekebalan tubuh. Beberapa fakta menyebutkan bahwa sel punca berpotensi untuk terapi pengobatan sekitar 85 jenis penyakit yang diantaranya leukemia, limfoma, cerebral palsy dan anemia. Sel punca  yang disimpan akan cocok atau sesuai secara sempurna untuk digunakan padi bayi itu sendiri dan ada kesempatan lebih besar untuk digunakan keluarga lainnya (genetik). Sekitar 67% darah tali pusat lebih efektif digunakan untuk diri sendiri (autologous) dibandingkan untuk orang lain (allogeneic).


Bagaimana cara mengambil darah tali pusat? 
Menurut dr. Ardiansjah Dara, SpOG, pengambilan darah tali pusat dilakukan setelah bayi dilahirkan secara cepat, aman dan tidak menyakitkan bagi ibu dan bayi. Kira-kira dalam waktu 3 menit. Pastinya tidak mengganggu proses kelahiran. Darah diambil oleh dokter kandungan atau bidan yang mengalirkan darah tali pusat ke dalam kantong darah sekali pakai dengan dua lapisan yang steril yang sudah disiapkan dari Cordlife. Hanya satu kali kesempatan pengambilan darah tali pusat, sesaat setelah proses kelahiran.

2 pelayanan penyimpanan sel punca

Jumlah darah yang diambil bervariasi pada tiap bayi. Umumnya sekitar 60-70ml darah tali pusat yang diambil. Dianjurkan dokter mengambil darah tali pusat sebanyak-banyaknya untuk diproses. Namun bukan hanya sekedar banyaknya jumlah darah yang diambil, tapi juga jumlah sel berinti yang dapat diisolasi setelah pemrosesan.

Selain itu, sample darah ibu juga diambil dalam waktu 48 jam sebelum dan setelah kelahiran bayi. Darah ibu akan diuji untuk sejumlah penyakit menular seperti HIV, Hepatitis B dan C, Sifilis dan Cytomegalovirus. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan keamanan dan kualitas darah tali pusat yang diambil dapat digunakan di masa depan.

Teknologi yang digunakan untuk pemrosesan darah tali pusat sangat canggih. dr. Meriana Virtin menyebutkan bahwa Cordlife memproses darah tali pusat menggunakan mesin Sepax 2 buatan Swiss yang mampu menghasilkan hingga 99% total sel berinti darah tali pusat. Dengan mesin ini setiap darah tali pusat di proses secara individual untuk mencegah kontaminasi silang. Pastinya jumlah sel punca lebih tinggi dengan mesin Sepax 2.

Ki-ka : dr. Arfiansjah Dara dan dr. Meriana Virtin

Selama pemrosesan, semua sel punca secara otomatis dipindahkan kedalam kantong cryobag yang terhubung. Setelah itu cryobag dilepaskan dari SEPAX 2 dan ditempatkan ke suatu mesin yang mencampur dan mendinginkan sebagai persiapan sebelum darah tali pusat dibekukan, nama mesinnya Smartmax. Kemudian sel punca diberikan larutan cryoprotectant, dibekukan secara bertahap dalam pendingin dimana temperatur diturunkan 1-2°C setiap menit untuk menjaga vitabilitas dari sel punca.

Kemudian Cryobag dipindahkan kedalam tangki kriogenik yang digunakan Cordlife, MVE Anti-contamination Vapour-phase Liquid Nitrogen Storage System. Tangki ini sudah banyak digunakan dan dipercaya oleh bayak bank darah tali pusat swasta di seluruh dunia. Sel punca disimpan dalam suhu di bawah fase Glass Transition (-135°C). Sistem MVE khusus dirancang untuk mengatur suhu secara presisi pada suhu sekitar -190°C.

Mesin Sepax 2

Tangki penyimpanan kriogenik
dengan sistem MVE yang dicampur
nitrogen cair dan fase uap

Berapa lama bisa menyimpan darah tali pusat ?
Kalau menurut catatan literatur ilmiah bisa disimpan sekitar 15 tahun pada temperatur kriogenik dibawah -135°C. Dr. Meriana Virtin juga mengatakan sel punca dapat disimpan hingga 21 tahun, bahkan kalau tidak digunakan sama sekali maksimal sampai 23 tahun. Apabila dalam 23 tahun darah tali pusat tidak digunakan, maka ada balik nama, yang tadinya atas nama ibu menjadi nama anaknya. Perlu diketahui, Cordlife Indonesia tidak mengadakan jual beli darah tali pusat. Kalaupun darah tali pusat tidak digunakan sama sekali maka akan didonasikan. Tentunya ada proses screening terlebih dahulu.

Berbagai keunggulan penyimpanan darah tali pusat ini membuat mbak Fanny Novia mempercayakan penyimpanan darah tali pusat anak keduanya di Cordlife, ia juga menjadi brand ambassador PT. Cordlife Indonesia. Ia sempat berkunjung ke kantor Cordlife langsung melihat bagaimana penyimpanan darah tali pusat diproses.

Mbak Fanny Novia sempat melewati ujian berat terhadap almarhum anak perempuan pertamanya bernama Valleria Elinor Huang. Malaikat kecil yang lahir pada tanggal 11 November 2015 ini mengalami kelainan genetik Trisomy 18. Usianya tidak bertahan lama sekitar 26 hari, ia meninggal pada tanggal 7 Desember 2015. Meskipun singkat hidupnya di dunia, Valleria memberikan spirit yang kuat untuk ke dua orang tuanya. Sekarang mbak Fanny sudah memiliki buah hati kembali berjenis kelamin laki-laki bernama Arka. Cerita lengkapnya kamu bisa baca blognya mbak Fanny di fannynov.blogspot.co.id.

Mbak Fanny bersama Arka

Pernah dengar Trisomy 18? Saya belum pernah dengar Trisomy 18, yang saya tahu Trisomy 13 yang dialami oleh almarhum Adam Fabumi Kamaludin. Keduanya sama-sama memiliki kelainan genetik. Memang penyakit ini masih langka penyembuhannya. Pada kelahiran perbandingannya sekitar 1: 16000. Trisomy 18 adalah kelainan pada kromosom 18. Ada penambahan kromosom pada pasangan autosomal nomor 18.

Jadi pemahaman awamnya begini, setiap manusia mempunyai dua salinan untuk setiap kromosomnya, mulai dari kromosom 1-23. Nah, pada nomor 18 salinannya ada 3 dan inilah yang menimbulkan kelainan pada bayi. Penyakit ini tidak diturunkan karena muncul pada saat pembuahan (bertemunya sperma dengan ovum), kegagalan pemisahan. Namun bisa diturunkan oleh orang tuanya sekitar 20%.

Maka itu mbak Fanny Novia memberikan yang terbaik untuk anak keduanya dengan menyimpan darah tali pusatnya di Cordlife. Ia mengambil masa penyimpanan selama 21 tahun.




Mengapa HARUS Bergabung dengan Cordlife?
PT Cordlife Persada merupakan anak perusahaan dari Cordlife Group Ltd. Singapur sebagai penyedia jasa kesehatan bagi ibu dan anak, selain itu juga menyediakan jasa penyimpanan darah tali pusat dan membran tali pusat. Bank darah tali pusat pertama di Asia yang didirikan di Singapura pada Mei 2001. Berpengalaman selama 16 tahun Cordlife Group Limited memiliki jaringan terbesar bank sel punca di beberapa negara seperti Indonesia, Hongkong, Thailand, India, Filipina, Malaysia, Singapura.

Cordlife juga menyediakan pemeriksaan Non-invasive Prenatal Testing (NIPT) yaitu tes awal kehamilan untuk mengetahui kelainan kromosom bawaan pada bayi dan MetaScreen sebagai skrining kelainan metabolisme pada bayi yan menggunakan urine bayi.

Tentang NIPT/NICE 

Alasan penting bergabung dengan Cordlife karena :
  1. Terdaftar sebagai perusahaan publik, kredibilitas transparan.
  2. Kualitas yang dapat dipercaya.
  3. Paling berpengalaman, jaringan terbesar.
  4. Kombinasi terbaik dalam menyimpan darah tali pusat.
  5. Catatan pemakaian terbanyak.
  6. Jaminan perlindungan ganda.
  7. Laboratorium berlokasi di Jakarta dan Singapura
  8. Pelayanan kualitas tertinggi dengan harga terjangkau

Memiliki catatan prestasi yang beragam dan bekerjasama dengan para ahli di bidang klinis. Akreditasi dan sertifikasi juga dimiliki Cordlife Group. Di Indonesia mendapatkan sertifikasi dari Kementrian Kesehatan  dan ISO 9001 : 2008.

Cordlife juga memiliki Jaringan Darah Tali Pusat (Cordblood Network) merupakan program yang dimulai Cordlife dengan membantu pencarian unit darah tali pusat yang cocok bila dibutuhkan untuk anak Anda, orang tua biologis, dan kakek nenek biologis. Dengan Cordlife Network kita bisa menyelamatkan 3 generasi keluarga.


Terus, Bagaimana Langkah untuk Menyimpan Darah Tali Pusat di Cordlife? 
Tenang aja mudah kok, ikuti langkah - langkah ini ya...

  1. Mendaftar ke Cordlife, hubungi 021-83797424 untuk mengatur jadwal presentasi.
  2. Dapatkan Collection Kit, kotak perlengkapan pengambilan darah tali pusat dan membran tali pusat, juga darah ibu.
  3. Informasikan dokter kandungan bahwa sudah mendaftar di Cordlife untuk pengambilan darah dan membran tali pusat.
  4. Membawa Collection Kit pada saat hari persalinan.
  5. Hubungi Cordlife saat tiba di rumah sakit dan setelah kelahiran. Tim Cordlife akan tiba dalam waktu 12 jam untuk mengambil collection kit dan mengirimkan darah dan membran tali pusat ke lab untuk diproses.

Mudah kan langkah-langkahnya? Semua bisa terkordinasi dengan baik jika semua siap. Catatan penting juga nih, darah tali pusat harus diambil secepat dan seaman mungkin, maka dokter kandungan atau bidannya harus tahu juga cara-cara pengambilannya. Pastinya dokter atau bidan yang sudah terlatih. Makanya periksa kandungannya sama dokter Dara saja yang sudah tahu caranya (promosi dokter).

Soal harga...saya tidak bisa memberikan penjelasan secara detail. Tapi kira-kira ilustrasi harganya disamakan dengan membeli 3 tumbler kopi di kafe ternama, paket kuota internet sebulan atau harga 2 kali tiket nonton di bioskop. 

Acara Cordlife AWESOME telah menambah pengetahuan saya tentang pentingnya darah tali pusat. Sayangnya, saya tidak menggunakan kesempatan emas ini terhadap kedua anak saya. Hanya sisa potongan tali pusat yang sudah kering yang masih saya simpan. Semoga kalau masih dikasih rejeki anak nantinya bisa saya gunakan kesempatan terbaik ini. Acarapun ditutup dengan foto bersama dan pembagian hadiah. Wah, seru banget deh ikut acara ini. Banyak ilmu, banyak teman, banyak makanan dan banyak hadiah 😄.

Foto bersama dengan para mom blogger

Kalau dilihat dari segi biaya bisa dikatakan untuk kelas menengah ke atas. Sayangnya belum sampai terjamah oleh ranah pemerintah. Butuh waktu pendekatan yang lebih intens ke depannya. Mungkin saja nanti biayanya bisa terbantu dari bantuan pemerintah atau penggunaan BPJS. Semoga ada titik terang dari pemerintah untuk menyelamatkan regenerasi bangsa. 

Bagi para calon orang tua, apa yang akan kalian prioritaskan untuk buah hati dalam memenuhi kebutuhannya untuk masa depan? Pilihlah satu kesempatan terbaik dalam satu pilihan, salah satunya menyimpan darah tali pusat bayi anda di #CordlifeIndonesia. Semoga peringatan #WorldCordBloodDay ini bisa menyadarkan masyarakat akan pentingnya menyimpan darah tali pusat bayi Anda. Keterangan lebih lanjut bisa hubungi dan follow sosial media Cordlife Indonesia.


Konsultasi Cordlife
PT Cordlife Persada
Infinia Park Blok C-100 
Jl. Dr.Sahardjo No.45 
Manggarai-Tebet, Jakarta Selatan
12850 Indonesia
(021) 83797424 / +6281380605508
Info@id.cordlife.com


Website
Www.cordlife.co.id


Facebook
Cordlife.indo


Instagram
@cordlifeindonesia


Twitter
@CORDLIFEINA


Line
@cordlifeindonesia



Kantor Perwakilan Cordlife Indonesia

Bandung 
(022) 4233928 / (+62) 81808939962


Medan
(061) 414 8087



Surabaya
(031) 501 6030



***

Tidak ada komentar